𝗣𝗿𝗲𝘁𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿 | 𝗕𝗮𝗷𝗶𝗳𝘂𝘆𝘂

enam

"Chifuyu, kakak berangkat duluan ya! Nanti jangan lupa mengunci pintu, oke?-- Oh! Baji, ada keperluan apa?" Inui kaget saat baru saja ia berbalik meninggalkan rumahnya dan ia malah bertemu dengan teman sang adik.

"Aku ingin pergi sekolah bersama Chifuyu, apa boleh?" Tanyanya.

"Tentu! Chifuyu masih bersiap-siap didalam, kau bisa langsung memanggilnya."

"Terima kasih."

Baji menundukkan kepalanya, bagaimanapun juga ia harus bersikap sopan kepada saudara tiri Chifuyu ini.

"Baji, aku akan segera berangkat ke sekolah. Aku titip Chifuyu ya!" Baji menggangguk singkat sebagai jawaban.

Selepas kepergian Inui, Baji segera memasuki rumah Chifuyu. Ia melihat Chifuyu dengan teliti menyiapkan apa saja yang akan dibawanya ke sekolah. Benar-benar tipikal anak yang baik, beda sekali dengan dirinya.

"Sudah selesai, Chifuyu?"

"Kk-kak Baji?! Kenapa tidak bilang kalau akan ke rumah?"

"Tadinya aku ingin menyapamu, tapi kau terlihat sangat sibuk."

"Maafkan aku."

Baji menggeleng "Jangan meminta maaf, ini bukan sebuah kesalahan."

"Ayo berangkat sekolah." Lanjutnya.

"Kak Baji, aku akan berangkat sekolah sendiri?"

"Naik apa? Di sekitar rumahmu bahkan tidak ada kendaraan yang bisa dipakai untuk berangkat ke sekolah."

"Aku biasa jalan kaki."

Baji mengernyit bingung. Yang benar saja.
"Memangnya sekarang ini masih jaman berangkat sekolah jalan kaki?"

"Uhm.. tidak tau. Tapi aku biasa jalan kaki, kak Baji."

"Ya sudah, kali ini berangkat naik motor denganku." Baji menarik tangan Chifuyu. Nampaknya, menarik tangan Chifuyu sudah menjadi hobinya sekarang.

"Kk-kak Baji.. apa tak masalah?" Tanyanya dengan takut-takut.

"Masalah kenapa memangnya?"

"I-itu.. maksudku, k-kak Baji cukup terkenal di sekolah dan kalau mereka tau aku berangkat sekolah bersama kakak, itu pasti akan menjadi pusat perhatian.."

Lagi-lagi Baji menyunggingkan senyumnya mendengar penjelasan dari sang junior.

"Bukankah itu waktu yang tepat untuk memamerkan calon pacarku?"

Chifuyu menatap Baji dengan horor.
"K-kak Baji-- sama seperti kak Nupi dan Koko?"

Baji tertawa.
"Wanita itu terlalu merepotkan untukku."

"Dan aku tidak terlalu menyukai mereka. Aku lebih suka kau, Chifuyu."

"Manis dan penurut."

Chifuyu terlihat berusaha mencerna kata-kata yang Baji ucapkan.

Namun kemudian..

"A-aku juga suka kak Baji." Balasnya.

Baji melirik Chifuyu dengan cepat.
"Sungguh?!"

"K-kak Baji terlihat sangat kuat dan keren, aku suka.."

Samar-samar rona merah mewarnai pipi keduanya. Merasa malu mengatakan hal yang tersembunyi dibalik isi hatinya masing-masing.

"Maa, kalau begitu tidak bertepuk sebelah tangan ya? Hahaha." Ujar Baji yang hanya dibalas anggukan oleh orang didepannya.

"Ayo berangkat sekolah, sepuluh menit lagi bel akan berbunyi."

Dengan cepat Baji menaiki motornya. Begini-begini ia juga tidak tahan dengan situasi yang mendadak canggung seperti ini.