Asahi menangis sesenggukan di apartemennya membuat Mashiho kelabakan dan bingung sendiri, ia baru pertama kali melihat temannya yang satu ini menangis sampai sekacau ini. Bahkan saat putus dengan Yedam, Asahi hanya bertampang datar seperti biasanya.
"Sa lo kenapa sih? Daritadi nangis terus gua dicuekin, lo kalau ngundang gua kesini cuma buat liatin lo nangis mending gua pulang deh." Kesal Mashiho.
Pria berdarah Jepang tersebut masih menangis, tissue bekas air mata dan ingus bahkan sudah berserakan disekitarnya. Membuat Mashiho jengah sekaligus geli.
"Hiks J-jae hiks Jaehyuk." Ucap Asahi susah payah.
"Jaehyuk kenapa? Mati? Kecelakaan?" Tanya Mashiho asal.
Asahi langsung melempar Mashiho dengan bantal sofanya.
"Bukan hiks bego lo hiks, J-jaehyuk tiba tiba aja hiks bilang dia cuma anggap gua temen hiks. Dia ngga ada perasaan apa apa sama gua, dan hiks dia pengen gua biarin dia ngejar cintanya." Ucap Asahi.
Mashiho mengernyitkan keningnya, kenapa gelagat Jaehyuk sama seperti Jihoon? Jihoon juga menghindarinya, menjauh dan seolah mendorongnya pergi. Seperti pria itu tak pernah menginginkannya dalam kehidupan pria Park tersebut. Tetapi dibanding menangis, Mashiho lebih memilih marah. Marah pada Jihoon yang seperti membuangnya begitu saja, marah pada dirinya yang jatuh terlalu dalam pada pria itu tetapi lebih marah pada sosok yang membuat Jihoon berpaling. Ia sudah tahu benar siapa yang membuat Jihoon seperti itu, dan mungkin Jaehyuk juga. Kim Doyoung, pemuda yang setengah mati ia benci. Dialah penyebab semua ini terjadi, Jihoon membuangnya dan Jaehyuk yang mendorong Asahi pergi dari hidup Jaehyuk.
"Kim Doyoung." Desis Mashiho marah.
"Hiks Lo apaan sih hiks malah nyebut nama tuh orang? Nggatau apa gua kesel hiks." Ucap Asahi masih dengan berderai air mata.
"Lo fikir gara gara siapa Jaehyuk berubah tiba tiba hah? Asal lo tau Sa, Jihoon juga sama kayak Jaehyuk. Dia berani bilang ngga suka sama gua, cuma anggap gua sahabat, bahkan ngejauh dari gua! Siapa lagi yang bisa bikin mereka berdua kayak gitu kalau bukan Doyoung!" Bentak Mashiho.
Asahi terdiam dan mulai mencerna kata kata Mashiho, tangannya mengepal marah. Beraninya Doyoung merebut Jaehyuknya.
"Sialan! Bakal gua habisin dia!" Asahi bangun dari duduknya kemudian hendak melangkah keluar.Mashiho buru buru menahan Asahi sebelum temannya berbuat nekat dan bisa merugikan dirinya sendiri.
"Lo mau kemana sih?" Kesal Mashiho."Gua mau buat perhitungan sama Doyoung, mau gua buat babak belur tu orang." Ucap Asahi berapi api.
Mashiho memutar bola matanya malas, boro boro menghajar Doyoung. Yang ada Asahi yang dihajar Doyoung, bukan apa apa tetapi Doyoung saat ini anggota taekwondo sementara Asahi hanya pria yang malas olahraga.
"Jangan bego deh ya lo Sa, belum hajar Doyoung lo udah jadi jelly duluan yang ada. Main cantik lah Sa." Ucap Mashiho dengan smirk menyebalkan.
"Hah? Gimana?" Tanya Asahi bingung.
"Kita buat dia malu di depan semua orang, biar dia ngga punya muka lagi buat nongol depan anak kampus." Ucap Mashiho penuh dendam.
"Lo punya rencana?"
"Ada kkk lo tenang aja, besok bakal jadi hari kehancuran buat dia." Finalnya dengan senyum mengerikan.
.
.
.
Doyoung datang bersama anggota Envity yang lain seperti biasa, Wonggi memeluk erat lengan Doyoung. Menjaga bayi kesayangannya seperti biasa, sementara Sunoo berjalan bersisian dengan Seongmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Liar
FanfictionSejak kecil hidup dalam bayang bayang sang kakak Doyoung merasa begitu lelah, selalu dikucilkan, dibully, dihina dan dibandingkan membuatnya menjadi sosok yang lain. BxB (Yaoi) Hars Words