Bunda

100 44 5
                                    

Bismillah..
Alhamdulillah akhirnya aku bisa buat cerita lagi.Ini cerita ke dua aku dan yang pertama berjudul: Be Mine.
Maaf ya kalau masih ada typo.
Oh ya kalian juga bisa baca cerita pertamaku yang udah tamat.Trimakasi.
Selamat Membaca!

Malam yang cukup dingin,cukup menusuk jiwa dan raga gadis cantik berkulit putih dengan rambut hitam panjangnya.

"Tidur diluar saja sana,besok mama baru maafin kamu" ucap seorang wanita dari dalam rumah yang mewah dengan nada yang cukup keras.
Lagi dan lagi dia hanya bisa diam dan menerima perilaku istri ke3 dari papanya, Kaila Rosa Putri Kelvino,yah dialah putrinya.

*10 menit yang lalu*
"Kak kakak" ucap Reyna lirih memanggil Karina.
"Tante Reyna!" ucap Kaila terkejut yang melihat Reyna yang sudah terjatuh dari kursi rodanya,dan segara membangkitkan dan mengembalikan keposisi semula.
"Tante mau apa?Tante mau kemana"
"Mi..minum" jawab Reyna lemah sudah tak kuat menahan tubuhnya ini yang sudah sakit-sakitan.

Kaila pun segera membawa Reyna ke dapur.Kaila meletakkan Reyna tepat di depan pintu dapur yang terbuka.
"Tante tunggu sini ya,Kai lagi buat kue kesukaan bunda jadi dapurnya masih licin".Yah saat rindu dengan Kanaya,Kaila sering sekali membuat kue kesukaannya itu untuk penghilang rasa rindunya.

Tak lama kemudian setelah Kaila pergi,Reyna melihat obat yang ia cari dari tadi.

Pyaar
Kaila yang melihat Reyna akan jatuh dari kursi Rodanya segera menangkapnya.Akan tetapi gelas yang ia bawa jatuh dari genggamannya.

"Rey!" Panggil Karina terkejut saat mendengar suara pecahan.
Karina yang tadi berada di kamarnya telah berada tepat di depan Kaila dan Reyna.
"Kamu lagi kamu lagi" ucap Karina kesal dengan menunjuk ke arah Kaila.
Karina cukup melihat jelas luka di kaki Reyna yang terkena pecahan gelas.
"Rey kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Karina yang cukup khawatir pada adiknya.

Matanya cukup memanas,bahkan seperti sudah panas sampai ke ubun-ubun,emosi yang ia tahan dari tadi ingin segera ia lampiaskan pada anak tirinya.
Karina segara menarik Kai hilang dihapan Reyna dengan kasar.
"Sakit ma" rintih Kaila
"Lebih sakit mana kamu sama tantemu.Karena kamu Reyna jadi terluka"
"Kai nggak sengaja ma,dapurnya licin karena Kai lagi buat kue kesukaan bunda"
"Bunda lagi bunda lagi!Ini semua karenamu dan bunda mu!"
"Jangan salahin bunda,ma"
"BUNDAMU ITU UDAH MATI KAI!" ucap Karina dengan lantang.

***************
Karina mengunci Kaila didepan rumah,ia menyuruhnya tidur di luar.
"Maaf ma" hanya kata maaf yang Kaila ucapkan
"Tidur diluar saja sana,besok mama baru maafin kamu"

Hening hanya suara angin malam dan bising di dalam.
"Udahlah kak aku gapapa"
"Kasihan dia,di luar pasti dingin"ucap Reyna
"Kamu nggak perlu khawatir sama Kai,dia sekarang udah berani" Karina.

Kai terduduk dilantai dengan kepala tertunduk salah satu tangan memegang bekas cengkraman mamanya dan memeluk kakinya yang tertekuk.
Air mata yang ia tahan dari tadi tak bisa ia bendung.Bibir bawah yang ia gigit menahan air matanya terasa keluh.Bukan karena perilaku Karina,melainkan kata terakhir yang diucapkan Karina cukup mengingkatnya pada masa lalu "BUNDAMU ITU UDAH MATI KAI!".
"Bunda...Kai kangen" ucap Kai lirih
"Gimana keadaan bunda disana"
"Kapan tuhan izinkan Kai buat ketemu bunda disana".
Hanya kata-kata itu yang Kai ucapkan saat ia rindu dengan seorang Kanaya Putri,mama Kaila.

***************
Matahari telah terbit,Kaila baru saja terbangun.Ia melihat pintu rumahnya terbuka yang menandakan bahwa Karina telah mengizinkannya masuk.
"Cepat siap-siap sekolah!" ucap Karina melihat Kaila masuk kedalam kamarnya.Entah ada apa dengan wanita itu,apa tidak bisa ia berbicara lembut dengan putrinya.Dan jika itu terjadi karena ia sedang berada bersama teman-temannya atau hal lain.

"Mama" panggil Kaila yang tak kunjung menemukan Karina.Terdapat kertas diatas meja yang tertulis bahwa Karina sedang mengantarkan Reyna ke rumah sakit.

Kaila memegang perutnya,sepertinya cacing-cacing dalam perutnya sedang meronta-ronta makanan.Tapi,tak ada makanan yang ia jumpai kecuali roti.
"Yasudah kita makan roti saja" ucap Kaila menatap perutnya yang lapar.

***************
Masih pukul 05.45 Kai sudah berangkat ke sekolah jalan kaki.Papanya cukup mampu,tapi Kaila tak diizinkan papanya untuk membeli sepeda,papanya menitipkan Kai kepada Karina mama tirinya.Ia berpesan agar Karina mengantarkan Kai selalu ke sekolah,tapi semenjak beberapa hari setelah papanya pergi keluar negeri.Karina tak lagi mengantarkan Kai ke sekolah,tetapi Kai tetap diam tak ingin membuat papanya khawatir disana.
Ingin sekali ia memesan ojek tapi niatnya itu ia kurung karena ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menyisihkan uang jajannya agar saat Kai ingin membeli sesuatu Karina tidak memarahinya.

"Kaila" seorang wanita dari belakang yang memanggil Kaila.

Bagimana dengan part ini?.Oh ya kalian jangan lupa yah klik gambar bintang di bagian kiri bawah dan bisa komen.
Sepertinya aku akan update cerita ini di hari Senin dan Kamis.Kalau ada hari tambahan untuk update cerita akan aku kasih tau di IG @febrianti.zharu atau kalian juga akan mendapatkan notifikasi kalau kalian menyimpan cerita ini di perpustakaan wattpad masing-masing.

Terimakasih sudah membaca cerita ini yah.
Semoga tetap menunggu dan membaca cerita selanjutnya.

Febrianti,Surabaya.

Putri RosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang