1

1K 78 1
                                    

Happy Reading :)

......

"Adek ayukk bangun sayang"

Suara nyaring seorang wanita cantik berkepala empat didepan pintu berwarna hijau mudah dengan tulisan nama sang pemilik kamar sendiri yaitu
Giano Hoseok Pradista, lelaki manis berlesung pipi yang sekarang harus berangkat kesekolah barunya yaitu SMA Putih

karena ibunya yang dipindah tugaskan, otomatis giano dan juga abangnya harus mengikuti karena mereka hanya hidup bertiga setelah ayahnya meninggal lima tahun yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas.

"dek shiki ayuk bangun dek"

"bunda?, adek belum bangun?"

Tanya seorang lelaki tinggi gagah berparas tampan abangnya giano, Arkana Namjoon Pradista

Lelaki itu berdiri disamping bundanya sudah bersiap menuju kampus barunya

" Bang Arka, kamu sudah mau berangkat?"

Tanya sang bunda melihat putra sulungnya

"iya bund, oiya arka aja yang bangunin adek. Bunda tunggu aja dibawa"

Sang bunda tersenyum melihat arka, mengangguk mengerti dan berjalan mmelewati anaknya

"oitt dek bangun udah siang ini!" teriak arka mengetuk pintu adeknya

Ceklek

"Astaga dek, ayok bangun"

yang lebih tua berjalan menuju ranjang untuk membangunkan yang lebih muda dengan menggoyangkan pundaknya agar terbangun, tetapi nihil giano tidak terusik sama sekali

"GIANO HOSEOK PRADISTA BANGUN SEKARANG!"

Suara bariton arka menginstrupsi, sepeninggal sang ayah arka sebagai anak laki laki sulung harus bisa berusaha menggantikan sosok sang ayah, makanya itu arka menjadi laki laki yang mandiri dan tegas di usia mudahnya

Mata giano yang dari tadi terpejam langsung terbelak bangun dan melihat abangnya berdiri sambil melipat tangan

"abang ngapain?" tanya giano yang masih belum sadar dengan situasi

"lihat jamnya"

Setelah mengatakan itu arka berjalan keluar meninggalkan kamar sang adik, segera giano melihat jam diatas nakasnya yang sudah pukul tujuh pagi

Arrggghhhh bundaa adek telatt!!!

teriak giano histeris, berlari menuju toilet.

.
.
.

Dua orang ramaja laki laki sedang berdiri hormat dibawah tiang bendera. Ditambah cuaca yang panas membuat siswa siswi yang melihat mereka merasa kasian tapi juga terhibur

"Kalian berdua ini niat SEKOLAH TIDAK?!!"

suara pak yanto menggelegar di lapangan, guru bk yang terkenal sangat galak bahkan para murid tidak ada yang mau berurusan dengan guru berkepala lima tersebut

"kamu!" tunjuk pak yanto kearah giano, yang ditunjuk hanya bisa menelan ludah kasar

"hari pertama kamu sekolah aja udah telat gimana nanti seterusnya, kamu bakal telat terus ha?!"

Giano menggeleng cepat

"m-maaf pak saya bangun kesiangan, ta-tapi saya janji ini yang terakhirnya saya telat" jawab giano terbata karena takut

"saya pegang kata kata kamu giano" ujar pak yanto, kemudian menatap tajam siswa disebelah giano dengan tajam tapi kemudian ia memijit kepalanya menghela nafas

"kamu lagi, kamu lagi. Kamu saja terus gaada yang lain"

"saya sudah cape ngingatin kamu, sudalah kamu berdiri disitu saja seperti biasa. Kalian berdua berdiri disini dan tetap hormat bendera sampai jam istirahat pertama, saya akan mengawasi kalian terus dari kelas atas" ucap kembali pak yanto yang sudah cape dengan kelaukan siswa itu, kemudia berjalan meninggalkan kedua remaja tersebut

Giano menghela nafas lega kemudian melirik siswa disebelahnya yang lengannya terdapat lambang kelas duabelas

"gue tau gue ganteng" ujar siswa tersebut membuat giano yang sedang diam diam memandanginya tersentak kaget

"lo anak baru?" tanya siswa tersebut lagi dengan melirik Giano dari bawah sampai atas

"iya kak"

"berani juga lo terlambat dihari pertama masuk sekolah" ujar siswa itu bersmirk

"saya bukannya sengaja, tapi karena memang saya murni telat bangun makanya bisa telat" jawab giano

Setelah mengatakan itu sunyi kembali menyelumuti keduanya sampai beberapa menit kemudian lonceng pertanda istirahat pertama berbunyi

mereka berdua sama sama menurunkan tangan dan menyeka keringat yang sudah membasahi tubuh keduanya

Siswa tersebut melirik giano yang sedang memijit pundaknya itu kemudian berjalan tepat dihadapan giano, menunduk dan berbisik tepat ditelinga giano

"badan lo bagus, ramping"

Katanya berhasil membuat wajah giano memerah sempurna, melihat tubuhnya yang sudah terpampang jelas akibat keringat yang membanjiri tubuhnya ditambah giano lupa memakai baju dalam

"Axelio Suga Dirgantara. salam kenal" ujar axel tersenyum, kemudian berjalan meninggalkan giano yang masih mematung.

...........
Tbc

Kakel SintingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang