....
giano berjalan menuju kelasnya dengan santai melewati parkiran sekolah yang sangat luas, giano terus berjalan tanpa melihat kedepan dengan sesekali menendang kerikil yang dilihatnya namun pikirannya entah ada dimana sampai
Tin
tin
tinBrukkh !!!
Mata giano membelak dan tubuhnya yang menandak kaku, ia baru saja hampir tertabrak sepeda motor kalau saja motor itu tidak cepat berbelok menghindarinya kalau tidak mungkin sekarang giano sudah berada di uks
"woii gapunya mata ya lo!!"
"woii kalau ditanya itu jawab!!"
Giano kembali tersadar akibat dorongan cukup keras dipundaknya yang membuat giano meringis
"m-maaf"
"lihat tuh motor temen gua nabrak bahu jalan!!"
Mata giano kembali terbelak saat melihat siapa yang hampir celaka akibat kecerobohannya, pemuda manis itu merutuki kecerobohannya. Disana Axel sedang membersihkan seragamnya setelah mengangkat motornya berdiri dibantu Ando dan Varrel sambil menatap nyalang giano
Gluk
Pemuda manis itu menelan ludahnya kasar, oh tidak mati dia sekarang juga kalau gini. Axel berjalan mendekati Giano yang sedari tadi terus meremas tali tasnya dan menggigit bibirnya sendiri, giano gugup sangat !!
"Heii, lu harus bayar dengan mahal"
Ucap axel dengan nada rendah dan bumm! Berhasil membuat giano bergidik ngeri dengan ucapan axel. Parkiran yang tadinya sepi sekarang mulai terasa ramai oleh murid-murid yang penasaran apa yang terjadi sampai melibatkan seorang axel
"m-maaf sa-saya tida—"
Sebelum menyelesaikan perkataannya tangan axel sudah mencengkram pundak giano kuat, membuat giano meringis kesakitan dan mengangkat wajahnya melihat manik elang didepannya menatap giano sangat tajam, setajam silet
"Gua gamau tau lu harus ganti dengan sangat mahal"
sarkas giano menambah cengkramannya di pundak giano yang membuat pemuda itu hampir menangis karena kesakitan
"sa-sakit kak" cicit giano dengan mata yang berkaca- kaca, sungguh ini sangat sakit. Axel yang melihat mata giano berkaca langsung melepaskan cengkramannya dan mendorong giano agar sedikit berjauh karena axel baru sadar kalau dirinya sangat dekat dengan giano
Giano langsung memegang pundaknya sambil meringis dan kembali melihat axel yang menatapnya datar "saya akan ganti rugi"
"lu mampu?" sarkas suga
Walaupun ragu namun giano mengangguk, Giano bukan dari keluarga konglomerat ia hanya hidup dari keluarga yang berkecukupan tapi ia masih bisa membayar ganti rugi dengan tabungannya
"berapapun itu pasti saya bayar"
"siapa yang bilang lu harus ganti dengan uang?"
Murid-murid yang mendengar perunturan axel langsung menatap giano dengan iba, sungguh kasihan nasib giano ia akan menjadi mainan axel sampai ia lulus sekolah. Tapi bukannya dari awal axel sudah menandai giano?
Namun giano masih tidak mengerti dengan perkataan axel pemuda itu mengernyitkan dahinya. Axel yang melihat ekspresi giano seolah minta penjelasan itu langsung bersmirk kemudian berjalan sedikit kehadapan giano
"maksudnya?"
"mulai detik ini lu harus ngikutin semua yang gua bilang tanpa bantahan. Itulah cara lu ngebayar ganti rugi" axel berbisik tepat di disamping telinga giano membuat giano membeku kemudian axel berjalan melewati giano sambil bersiul
......
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Sinting
FanfictionGinano Hoseok Pradista harus mengalami nasib sial saat baru saja pindah ke sekolah barunya, karena terjebak dalam sebuah permainan atau lebih tepatnya dialah yang menjadi mainan dari seorang Axelio Suga Dirgantara.