09. Rise Up

3 1 0
                                    

Chapter Sebelumnya

"Bagaimana denganmu? Zafran?"
"Bagaimana apa, Edelyn?"
"Bagaimana pemanggilan orang tuamu? Lancar?"
Zafran yang sedang bercanda dengan Kennie itu, mendengar pertanyaan Edelyn dan langsung terdiam...
"Loh kok diem aja sih? Apakah tidak lancar?"
"Nilaiku Anjlok, dan sekarang aku dikurangi jadi maksimal pulang pukul 17.30 dan dibatasi latihan bela dirinya."
"Oh begitu, semangat ya! Kau harus bisa bermain denganku lagi, tahu!"
"Semoga saja begitu Kennie, huft..."
Melihat Zafran yang pesimis, Edelyn juga menyemangatinya, "Iya, pokoknya Zafran harus bagus nilainya, masa gak mau nemenin aku sih nilainya bagus?"
"AKU MAU, AKU MAU!! Aku akan berusaha sebaik mungkin agar nilaiku bagus!!" Semangat Zafran
"Nah, Happy donk... Baru Zafran yang Edelyn kenal!!"
"Hehehe, iya Edelyn."

*Cih, Dasar Bucin* benak Kennie.

Sekarang

*Ayo Zafran, kau harus bisa.. Jangan sampai nilaimu Merah lagi!!* benak Zafran menyemangati dirinya sendiri.
*Besok evaluasi pelajaran sejarah! Kau harus dapat nilai yang bagus Zafran!!*

;beberapa hari kemudian;
"Absen tiga puluh satu yaitu Zafran, mendapatkan nilai 60" Ujar sang guru.
*Huft, b-baiklah.. di evaluasi Matematika aku harus mendapat nilai bagus!!* Benak Zafran dengan penuh semangat

;di malam hari;
*Jadi lima x tambah dua itu adalah tujuh, OH AKU MULAI MEMAHAMINYA!!* Semangat Zafran dalam pikirannya

;beberapa hari kemudian;
"Zafran mendapat nilai 45, ayo tingkatkan kemampuanmu nak!!"
*M-Mengapa soal matematikanya tidak semudah saat aku belajar, hiks* Keluh Zafran
*Besok evaluasi pelajaran fisika, aku harus belajar dengan giat agar mendapat nilai yang bagus~* Benak Zafran yang masih berharap.

;di malam hari;
*K-Kapan hukumanku akan selesai jika begini, hiks... Aku bahkan tidak mengerti semua tulisan ini* benak Zafran dengan putus asa.

;beberapa hari kemudian;
"Nah ini, mengapa fisika kamu mendapatkan nilai 39, Zafran? Tidak belajar, hah?!" ujar guru.
"Hm" Jawab Zafran.
"Jawab!! jangan hm hm! Kamu harus belajar Zafran, sampai kapan kamu mau begini terus?!"
"Hm" lagi kata Zafran
"Huft, di ulangan berikutnya kamu harus dapat nilai bagus ya, nak."
"Hm"
"Jawab dengan benar dong!"
"Iya" Jawab Zafran.

*Dia kenapa, sepertinya dia sedang terjadi sesuatu... Aku harus membantu menghiburnya.* benak Edelyn.

;sepulang sekolah;
Saat itu Zafran tidak keluar kelas bersama Kennie seperti biasanya, dia sudah banyak pikiran.. dan ketat akan hukuman yang sudah diberikan karena nilai dia sangat buruk. Hukuman itu membuat Zafran tidak menjadi lebih baik. Dia bukannya semangat karena harus belajar agar terlepas dari hukumannya, tetapi yang ada dia selalu belajar belajar dan belajar tanpa adanya refresing dari dirinya.. layaknya seperti kuda.

"Hai Zafran!!" Sapa Edelyn.
"Hi" balas Zafran yang berusaha memalingkan tatapannya dari SCPP (Si Cinta Pandangan Pertama) itu.
"Ayo pulang bersamaku" Ajak Edelyn.
"Hm" jawab Zafran.
"Hehe, ayokk"

;Di perjalanan pulang;
"Kemarin aku makan Bakso mas Hendery, aku sebenarnya tidak suka bakso.. tetapi sejak makan Bakso mas Hendery, hari itu aku jadi suka makan bakso." Ujar Edelyn agar mulut Zafran mau terbuka.
"Hm"
"hehehe, aku jadi ingin makan bakso lagi." Ceria Edelyn.
"Hm"
"Sebelum pulang, ayo mampir makan di bakso mas Hendery.. Kamu juga harus coba keempukan dan racikan kuah yang meriah dari bakso mas Hendery, Zafran"
"Hm"

Lalu mereka berdua pergi ke kedai Bakso mas Hendery untuk makan. Mereka berjalan sekitar dua belas menit ke kedai tersebut, selama perjalanan Edelyn selalu mengajak Zafran berbicara, agar Zafran sedikit terhibur dari masalah prestasinya tersebut, tetapi apa daya Edelyn yang selalu dibalas dengan "Hm" oleh Zafran. Edelyn selalu mencoba mencari topik.

VrizlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang