14. The Day For Two of Us (Part II)

0 0 0
                                    

Chapter Sebelumnya

"Aku tidak tahu siapa pemegang VIGGIE sekarang, tidak ada berita apapun tentangnya... entah mungkin karyawan kesayangan si pemilik pertama, atau mungkin anaknya pemilik. Aku penasaran dengannya, Apakah dia pria tampan yang menjadi idola para perempuan, atau pria gagah yang dapat diandalkan, OH!! Atau mungkin wanita karrier yang sangat jenius menggunakan kacamata." ujar Kasir tersebut.
"A-A-Ahahahaha, mungkin seperti itu... aku tidak begitu yakin sih, tapi bisa jadi diantara ketiga tersebut." Ujar Zafran sambil malu sendiri.

"Baiklah, total semua harganya adalah 46 juta rupiah ya." Ujar kasir tersebut. (PINNED)
"Sip, ini pakai kartu kreditnya." Jawab Zafran sambil memberikan kartu kreditnya.
*I-Itukan Black card-!! Kartu kredit yang hanya dimiliki beberapa orang di dunia ini. Sebenarnya dari mana saja uang yang dipegang oleh Zafran.* Benak Edelyn terkejut.

PINNED : 45 Juta rupiah adalah harga baju merek VIGGIE, dan sisanya brand lain.

Sekarang

"Sudah siang nih, ayo cari tempat makan yang enak!!" ajak Zafran.
"A-Ayo!!" Balas Edelyn.

Mereka berdua jalan-jalan melewati beberapa tempat makan yang ada, tetapi karena saat itu pukul 11.00 pagi, tempat makan banyak yang baru buka sehingga banyak makanan yang belum disiapkan di beberapa tempat makan tersebut. Mereka mencari terus sehingg menemukan tempat makan mewah bintang lima yang selalu dibuka 24 jam.

"Ayo makan disini saja." ajak Zafran.
"E-Eh, ini kan restoran yang sangat mahal." ujar Edelyn.
"Ah, daritadi kamu selalu sangat perhitungan soal uang, ayo sekali-kali kita makan disini, kan kita sedang kencan." balas Zafran sambil menggoda Edelyn.
"Cukup Zafran, aku tidak mau membebanimu lagi... kita sudah menghabiskan banyak pengeluaran hanya untuk pakaianku, dan kamu mengajak makan di tempat yang mahal? Aku merasa tidak enak jika terus seperti ini." rasa tidak enakan dari Edelyn.
"Hmm, aku tahu itu kok dari kemarin.... Santai saja, uangku cukup untuk kita berdua makan di tempat seperti ini." Jawab Zafran.

"T-Tapii..."
"Ohh, yasudah... kita akan keluar mall untuk mencari tempat makan lain ya!!" Jawab Zafran.
"Loh, kenapa?" bingung Edelyn dengan sifat Zafran yang seperti itu.
"Kamu bukannya tidak mau makan disini kan, hanya kamu tidak bisa makan seafood di restoran ini." keterangan dari Zafran.
"K-Kok kamu bisa tahu hal itu?" terkejut Edelyn.
"E-Ehh, aku ingat ketika 4 tahun yang lalu kita pernah makan bersama di restoran seafood, kamu dari awal tidak menyukainya, tetapi kamu tetap memakannya, sehingga saat pulang dari restoran tersebut kamu memuntahkan semuanya." Banyak alasan dari Zafran.
"A-Aku tidak ingat tentang kejadian itu, rasanya kita belum pernah makan ke restoran seafood bersama." jawab Edelyn sambil mengingat kejadian yang diceritakan Zafran.
"Ah kamu sangat pelupa, s-sudahlah... ayo kita makan di Kedai Bakso mas Hendery saja, mengingatkanku pada hari itu." Ajak Zafran.
"Nahh, yang itu aku mengingatnya!! T-Tapi, bukankah terakhir kali kita ke tempat itu kamu memuntahkan semua baksonya?" tanya Edelyn.
"Ouh itu, saat itu aku sedang sakit saja.. bukan aku tidak menyukainya." Jawab Zafran.
"Owh, ayo kalau begitu... kita akan makan kesana." Ujar Edelyn.

;di kedai bakso mas Hendery, pukul 12.00 siang;

"Selamat siang mas!!" Semangat Edelyn.
"Eh iya, Neng Edelyn, selamat datang!!" balas mas Hendery.
"S-Selamat siang juga mas!!"
"E-Eh... a'a kalo gak salah, aduh kok saya lupa ya!!" bingung mas Hendery.
"Ahahaha, saya yang waktu itu mas gendong ke rumah sakit." jawab Zafran.
"OHH, Iya saya ingat, sudah lama sekali ya!!" ingat mas Hendery.
"Ahahaha, iya mas." balas Zafran.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Zafran.
"Bakso sapi UL saja, sangat favoritku!!" semangat Edelyn.
"Baiklah. Mas, pesan Bakso sapi UL dua mangkuk!!" ujar Zafran memesan.
"Siap!!" jawab mas Hendery sambil mulai menyiapkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VrizlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang