12. Teman Lama

1 0 0
                                    

Chapter sebelumnya

Zafran kembali menatap cewek tersebut dan berkata, "Belanjaanku?"
"Oh iya ini." Jawab Cewek tersebut sambil memberikannya.

"Sudah, ini sudah larut malam... mari ke rumahku dulu." Ujar Zafran.
"T-tapi...."
"Ayo, lagipula kamu sekarang tidak punya tempat tinggal kan?" Jawab Zafran.
"K-kok kamu tahu?"
"Ahahaha, ada deh." Jawab Zafran.
"T-tapi..."
"Tidak usah ada tapi-tapi, kamu juga sebenarnya ingin ke rumahku kan?" Ujar Zafran.
Cewek tersebut terkejut karena Zafran mengetahuinya, lalu berkata "B-baiklah."

;di tengah perjalanan pulang ke rumah Zafran;
Mereka berdua saling terdiam dan tidak berkata satu sama lain. Akhirnya cewek tersebut membuka topik agar tidak canggung dengan berkata "S-sini, aku mau membantu membawa belanjaanmu."
"Baiklah, sebagian saja ya... sebagian lagi aku yang bawa."
"Oke"
Lalu Zafran menjawab "Terima kasih, Edelyn."

Sekarang

;Sesampainya di depan rumah Zafran, di tengah-tengah hujan;

"Nah, ini dia rumahku sekarang!! Memang tidak terlalu besar, tapi ini cukup." Ujar Zafran kepada Edelyn.
"Ayo masuk." Lanjut Zafran.
Edelyn hanya diam di teras rumah dan menatap kepada Zafran.
"Edelyn?"
"Kamu kenapa?"
"Ayo masuk, kamu nanti masuk angin."

Edelyn menatap Zafran dan berkata dengan rasa senang dan marah "Kenapa kamu tiba-tiba pergi dariku?"
Zafran terdiam, lalu dengan segan berkata "A-Aku..."
"Kemana saja kamu dari waktu itu?" ujar Edelyn menyela perkataan Zafran.

Zafran balik menatap Edelyn dan berkata "Maafkan aku."
"Ayo masuk dulu, kau akan sakit jika kehujanan seperti itu."
"Kemana Kamu selama in..."
"Sudah ayo masuk." Jawab Zafran balik menyela dan menarik tangan Edelyn.

;di dalam rumah;
Edelyn melanjutkan pembicaraannya dan berkata "Kamu belum jawab pertanyaanku!!"
"Sudah sudah, maafkan aku yaa, aku tidak bermaksud begitu."
"B-Baiklah. Lain kali jangan pergi seenaknya lagi!!" Jawab Edelyn.
"Ahahahaha, iya iyaa... Kamu pasti menghawatirkanku kan?" Ujar Zafran menggoda Edelyn.
"A-Apaansih?!" Jawab Edelyn dengan pipinya yang memerah.
"Pfftt, iya iyaa bercandaaa. Sudah, ini pakai kain ini dan minumlah susu hangat ini."
"T-Terima kasih."
"Sama-sama, habiskan yaa!!" Jawab Zafran.

Setelah itu Zafran kembali ke tempat kerjanya, karena tragedi meninggalnya orang tua Zafran, Zafran harus mengangkat beban perusahaan Ayahnya tersebut, begitu juga dengan kak Alittha. Sementara itu, Edelyn duduk diam melihat Zafran dan meminum susu hangat yang sudah dibuatkannya sambil memakai kain hangat pemberian Zafran. Karena saat itu, Edelyn yang baru dari club malam dengan memakai pakaian terbuka sehingga kedinginan berada di tengah-tengah hujan. Tidak lama kemudian setelah Edelyn menghabiskan susu hangat tersebut, dia tertidur lelap di sofa dekat tempat kerja Zafran. Zafran yang melihatnya itu membenarkan kain hangat tersebut dan menjadikannya selimut bagi Edelyn.

;dua jam kemudian, masih keadaan hujan;
"Hoaammm"
"Eh sudah bangun, bagaimana tidurmu? Nyenyak?" tanya Zafran.
"Humm, iyaa"
Zafran tersenyum kepada Edelyn, lalu wajah Zafran semakin mendekat dengan wajah Edelyn, Edelyn yang gugup itu kaget dan berpikir *A-Apa ini, wajahmu terlalu dekat? Mau apa dia? Apa dia mau mencium bibirku?!* benak Edelyn.

Setelah makin dekat, Zafran hanya mengendus bau badan Edelyn dan berkata "Humppp, baumu campur aduk antara bau hujan dan bau alkohol!!!"
"E-Eheheheh" ketawa malu Edelyn.
"Mandi sana!!" Suruh Zafran.
"Hah?! Malem-malem gini nyuruh aku mandi?!"
"Iyalah, kamu bau Alkohol!!" Jawab Zafran.
"Ya tapi malem gini mandi nanti kedinginan!!" Ujar Edelyn.
"nggak kok, sana mandi!"
"Gak mau" Tolak Edelyn.
"Haruss!!" Paksa Zafran.
"Ishh, nggak mau Zafran... Dingiiinn!!"
"Percaya aja, nggak akan dingin kok."
"Gak mau ya gak Mau!!" Ujar Edelyn.

VrizlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang