IPS tiga lagi diluar ruangan. Khusus mencari potensi mereka masing-masing. Ada yang main basket, futsal, ngambis (ini pasti bukan anak kelas Jiyoon), joget-joget, dan lainnya.
Jiyoon sendiri yang mendeklarasikan diri hebat dalam bidang melukis langsung jalan-jalan keliling sekolah. Mencari inspirasi katanya. Ditemani Harry, dia juga lagi nyari inspirasi buat novel miliknya.
Jiyoon melihat papan kelas di atas pintu. IPA 2. Kalau nggak salah ini kelasnya Jake.
Kepalanya nempel di jendela, ada bu Krystal yang sedang menjelaskan matematika di depan. Mendadak mual dia.
"Hehh. Jangan muntah. Lemah banget sama matematika. Aku mau ke kantin, langsung kesana aja nanti."
"Psst... Psst." Nicholas yang sedang fokus mengerjakan soal di papan tulis langsung menoleh. Ada kepala Jiyoon di bawah jendela yang terbuka.
"Hehh... Ngapain. Ketahuan bu Krystal mampus kamu." Bu Krystal kan tegas. Nicholas nggak mau ya kalau dia kena batu.
"Nggak papa. Panggilin Jake dong."
Nicholas yang memang dekat dengan meja Jake langsung mengajak bertukar tempat duduk. Alasannya dia nggak lihat tulisan, burem. Jadinya dia duduk di deket Hyunsuk dan Jake jadi bareng Jimin.
Pas lagi nyatet Jake kaget kalau ada makhluk hidup lainnya di bawah jendela.
"Jake aku mau ngasih tahu."
Jake tahu Jiyoon lagi berusaha pdkt sama dia. Tapi ya nggak pas pelajaran bu Krystal juga. Bisa metong dia nanti.
"Nanti aja kalau mau gombal. Aku lagi urgent."
"Ini juga urgent."
Mereka lupa kalau bu Krystal itu tipe guru yang matanya bening alias jeli. Jadi Jiyoon ditegur gara-gara mengganggu acara belajar mengajar kelas lain. Jadinya sekarang dia duduk sendirian di pinggiran lapangan. Mana panas. Mau ke kantin mager.
Ehh tiba-tiba ada yang ngasih minum. Yap betul, itu Jake. Padahal belum istirahat, tapi dia udah keluar.
"Diusir bu Krystal ?."
Jake menggeleng. Lebih memilih duduk disamping Jiyoon sambil melihat gambar-gambar di buku sketsa yang Jiyoon bawa.
"Ganti jam pelajaran. Pak Siwon, tapi bapaknya lagi keluar kota. Jadi ya gitu."
Hooo, Jiyoon paham. Soalnya kelasnya juga sering begitu.
"Kamu suka gambar pemandangan ya ?."
"Iyap betul. Tapi nggak itu aja, kadang juga random."
"Ini bagus. Ini alien ?." Jake menunjuk salah satu gambaran yang menurutnya agak asing.
"Iyo. Ceritanya itu lagi di luar angkasa."
"Buatku ya ?." Jake menarik kertas tersebut dan memandangnya terus-menerus. Sumpah, itu bagus banget. Meskipun hitam putih.
"Jake, kamu kan anak IPA. Tahu nggak kenapa matahari cuman satu ?."
Jake mengetukkan jarinya di dagu, berpikir jawaban yang sekiranya bisa meluruskan hal tersebut.
"Nggak gitu yoon. Matahari tu nggak satu, mereka banyak. Cuma... Yang lainnya ada di planet lain."
Jiyoon memandang Jake curiga. Nggak yakin dengan jawaban yang diberikan. Masa sih ?.
"Salah..." Jiyoon menggerakkan telunjuknya ke kiri dan ke kanan, membuat Jake menatap bingung. Ajarannya pak Henry lo itu. "Jawabannya adalah... Karena aku suka Jake... AHAHAHAHAHHAAHHAA....."
Gapapa.
Jake udah pasang tameng tadi.Tapi...
Kok... Jiyoon ini....."Bisa nggak sih jadi cewek tu jangan gemes gemes. Hati ku berantakan nih."
Jiyoon kamu belum nyiapin mental.
____
Ku double in
Biar cepet kelar..... :')Itu Hyunsuk cix
Sama Jimin justB
KAMU SEDANG MEMBACA
[#1] Kita : Jake Shim [✓]
Ficção Adolescente"Jake. Aku suka bingung deh kenapa astronot mau pergi jauh-jauh ke bulan buat lihat dunia. Padahal mereka juga bisa lihat dunia. Lewat kamu." ___ Catatan perjuangan Jiyoon buat PDKT sama ketua Bahasa, Jake Shim. Start : 17/08/20 End : 24/07/21 Revis...