Banyak sekali hal yang tidak terduga, waktu yang kian berputar mencoba memberikan kejutan ya untuk kita yang menunggu, serta ada penantian yang yang lama untuk menantikan sesuatu yang berharga, waktu adalah gaib tidak ada yang bisa menebak ataupun melihat seperti , menit ini, selanjutnya ataupun esok.
Begitupun Dita yang tidak menduga kedatang seseorang di hadapannya, entah seperti apa seakan waktu berhenti dan juga kian memberatkan nafasnya yang membuat detak jantungnya bertali cepat, kenapa bisa ?
" Kita bertemu lagi Nuna" ucap lelaki didepanya yaitu Taehyung, orang yang hampir menabraknya tadi.
Seketika Dita berdiri tegak, menetralkan detak jantung serta rasa terkejutnya, tanpa sadar jejak airmata masih membekas diantara pipinya.
" Sun..Sunbae?" Tanyanya gugup. " Kenapa bisa disini?" Tanya Dita gugup.
" Aku tadi mencarimu, kamu menjatuhkan ini " kata Taehyung sambil mengangkat tas kertas yang Dita tahu adalah novel yang baru dia pergi tadi " aku mau memberikannya kepadamu, tapi kamu sudah pergi dengan cepat" kata Taehyung sambil menyerahkan Paper Bag kepada Dita.
Dita mengambil tas tersebut sambil membungkuk terimakasih " maaf telah merepotkan Anda Sunbae, saya kira anda adalah orang lain".
Taehyung tersenyum dibalik maskernya, Dita tahu walaupun senyum Taehyung tertutup masker namun mata nya tidak pernah berbohong.
" Ah, saya akan kembali jadi selamat malam " kata Dita membungkuk.
" Nuuna, malam sudah datang, salju makin menumpuk dan tidak ada siapapun yang mau keluar rumah ketika salju turun" kata Taehyung.
Dita mengerenyit bingung, lalu apa masalahnya.
" Aku tahu, maka aku akan cepat pulang sekarang juga, Sunbae kau juga harus berhati-hati dijalan agar tidak tergelincir lagi ban mobilnya " kata Dita menasihati.
Taehyung mengangguk meng 'iya kan' lalu kembali memasuki mobil, Dita mendengar mesin mobil menderu dan mulai pergi meninggalkan dia, ada rasa sedih juga ketika waktu seperti ini.
Dita ingin pulang
Itulah hal yang melintas di dirinya, Dita adalah tipikal orang yang pendiam namun serta mudah menangis dan menjadi cengeng, dia hanya tidak ingin orang lain melihat dia sering menangis, bahkan ketika di dorm dia akan menangis ketika tidak ada siapapun.
Taehyung yang mulai menjalankan mobilnya, melirik kembali kaca spion untuk melihat Nuuna yang ditinggalkannya, jujur dia tidak ingin ikut campur mengenai keadaan Nuuna itu, bukanya dia tidak memiliki perasaan, terkadang untuk menjadi kenal dan akrab dia membutuhkan waktu sedangkan dia dengan Nuuna itu baru bertemu kurang dari tiga jari.
Matanya melirik ke kaca spion, makin menjauh jarak antara dia namun entah kenapa perasaan Taehyung menjadi kacau, dia merasa menjadi jahat meninggalkan Nuuna itu yang berdiri sendirian dijalan yang sepi, apakah dia benar-benar buruk meninggalkan wanita dimalam hari, bahkan orang yang tidak terlalu dikenalnya.
'oh, Shit!!' racaunya dalam hati, tanpa pikir panjang dia memundur lajukan mobilnya, dan berhenti didepan Dita.
Dita yang mendapati mobil Taehyung mundur terkejut, bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
" Masuklah, akan aku antarkan kau pulang !" Kata Taehyung memerintah.
Dita menunjuk dirinya gugup, tiba-tiba otaknya merasa kosong.
" Nuuna, cepatlah sebelum orang lain melihat " kata Taehyung memerintah kembali.
Dita yang tersadar menolak ajakan Taehyung, dan mundur dua langkah kebelakang, Dita merasa sadar diri tidak mampu duduk di samping bintang besar, apalagi mereka berada berdua di mobil, Dita tidak bisa membayangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, Can We Talk?. ( Not continued)❌!!
FanfictionSekedar cerita pertama aku, ini hanya Fiksi semata yang karakternya aku pinjam dari beberapa Idol KPop. Maaf jika ada ketidaksukaan kalian karena pemasangan antara Idol yang mungkin kapalnya tidak kalian sukai, atau tidak sesuai dengan Kapal kalian...