#Enam.

720 97 29
                                    

Satu bulan telah berlalu, semenjak kejadian itu Dita tidak lagi bertemu Taehyung ataupun salah satu member BTS, musim dingin telah berlalu, mereka kembali dengan aktivitas padatnya, terutama BTS yang akan melakukan comeback dan promosinya, sedang kan secret number akan melakukan latihan rutinitas untuk melatih keterampilan.

Ruang latihan menjadi sangat panas dikarenakan aktivitas latihan yang produktif, beberapa member mulai mengerjakan bagian tubuhnya menemukan posisi gerakan yang pas, pelatih koreografi menghitung ritme gerakan dan menilai bentuk gerakan.

" Denise, perhatikan gerakan kaki dan lenganmu itu terlalu kurang, Jinny kamu terlalu banyak bergerak tolong kurangi gerakan yang tidak dihitung, pingulmu terlalu naik !" Protes sang pelatih wanita itu.

Jinny dan Denise masih mencoba menempatkan gerakan mereka menjadi sinkron, walaupun 8 jam sudah berlalu, sebagai idol mereka dituntut untuk profesional baik penampilan maupun sifat.

" SooDami, coba nanti kasih jarak soalnya Jinny akan mengunakan banyak gerakan di part rap nanti, seperti ini" kata Dita sambil memberikan contoh dan jarak, dikarenakan mereka akan melakukan part untuk men jeda gerakan dan membiarkan Jinny bergerak di bagian itu.

Soodam menuruti.

" Denise, bisa kamu terlalu sering mengunakan kaki kiri untuk menopang, tolong langkah kakimu dijaga, di bagian ini kamu bisa melakukan gerakan seperti ini jika kamu kesulitan" kata pelatih mencoba mempraktekan.

" Dita, ikutin ketukan Ritme musik, Lea perhatikan gerakan Soodam" pelatih terus berdiri didepan mereka, matanya fokus menatap cermin besar yang memperlihatkan gambar mereka semua.

Semenjak pagi hingga sekarang mereka terus berlatih tanpa bisa meninggalkan ruangan, bahkan mereka tidak tahu antara siang dan malam diluar sana karena masih terkurung dalam ruang latihan.

" Tolong bergerak seperti ini den, " tutur pelatih kepada Denise " anda harus meluruskan tangan anda selaras dengan kaki".

Mungkin karena jadwal latihan yang panjang, membuat mereka sering melakukan kesalahan terutama Jinny dan Denise.

' prok.'
'prok'
'prok'

Seru tepuk tangan pelatih, menarik atensi mereka " baiklah, latihan cukup aku akan memberikan waktu tiga puluh menit untuk kalian, silahkan gunakan waktu itu dengan baik".

Mereka memecahkan diri untuk menuju pojok ruang latihan, mengambil botol air masing-masing di teguknya air hingga hampir tandas isinya, keringat makin mengalir melewati kerangka lehernya, masing-masinh dari mereka mengikat kembali kuat kuncir tambut membiarkan udara dingin AC meniup kulitnya yang basah akan keringat.

Pleatih pergi untuk mengambil minum serta mengangkat telfon, terkecuali semua member SN tergletak dilantai ruangan mencari kenyamanan melepas lelah.

" Ada yang mau menambahkan air, aku akan pergi" tawar Lea, dikarenakan air dibotolnya sudah habis.

" Oh, eonnie aku akan ikut" Soodam ikut menawarkan diri, mengambil semua botol para member untuk diisi.

Walaupun kelelehan sangat menyertai mereka, namun mereka akan selalu berusaha menjaga dan melakukan yang terbaik.

" Denise kamu mau kemana ?" Tanya Jinny penasaran.

Denise sedang menguncir rambutnya tinggi, karena rambut keritingnya yang tebal membuat kepalanya sering terasa panas dan lembab.

" Aku mau ke toilet, gak lama kok" Wajahnya menunjukan kelelahan yang sangat berat, teruntuk anak seperti Denise yang merupakan anggota termuda, di umur nya yang sekarang dia masih lah tetap dalam masa pertumbuhan.

Baby, Can We Talk?. ( Not continued)❌!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang