𝑫𝒂𝒇𝒊𝒐𝒏 (𝑻𝒉𝒆 𝑯𝒂𝒓𝒓𝒊𝒔𝒔𝒐𝒏'𝒔 𝑺𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔) Tersedia Versi Novel

15. First Love 2 (Flashback)

Teruntuk para pembaca buat yg suka karya2ku khususnya The Harrisson Couple Series, go follow @Lieber_Aimer to get some informations about such interesting stories of my account.

Harap menekan tombol bintang dan memberi dukungan sebagai feedback terhadap penulis. Please be more empathetic since you read it for free. Thanks :)

__________

Kesunyian malam membangun nuansa syahdu dalam hatinya. Jam weker di atas meja menunjukan pukul 2 dini hari. Figur tegapnya tetap setia menopang dagu di atas bangku belajar itu. Di bawah sinar temaram yang berpendar melalui lampu pijar keemasan tersebut, David John Harrisson tersenyum simpul setiap kali ia membaca surat-surat yang berisi curahan hati gadisnya itu.

25 Juli 2013

Dear David,

Hii...

Apa kabar?

Bagaimana aktivitasmu selama liburan musim panas? Apa itu menyenangkan? Apa kau telah mempelajari sesuatu yang baru?

Akhir-akhir ini, apa yang kau lakukan di waktu luangmu? Kalau aku, selama liburan ini, aku menghabiskan waktu untuk membaca literatur klasik yang telah tercantum dalam reading list-ku sejak setahun terakhir ini.

Saat ini aku sedang membaca karya Jane Austin yang berjudul "Emma". Setelah membaca karya fenomenalnya yang berjudul "Pride and Prejudice" aku dihadapkan dengan banyak pilihan menarik di antara karya-karya Austin dan Dickens lainnya. Aku juga mulai membaca novel-novel detektif yang kau rekomendasikan dari penulis favoritmu, Sir Arthur Conan Doyle.

Aku sangat menikmati "Bohemian Scandal" yang kau rekomendasikan. Pesan moral di dalamnya sangat bagus. Terimakasih banyak telah merekomendasikannya.

David tersenyum membaca bagian itu, ia kemudian melanjutkan.

Sejujurnya ada sebuah karya sastra yang sejak kecil sangat ingin kubaca. Karya sastra ini berjudul "Wuthering Height" dari Emily Bronte. Aku sangat penasaran dengan isinya, dan seperti yang banyak orang ketahui, betapa kontroversialnya karya itu. Mamaku bersikeras agar aku tidak membaca nya. Dia bilang, isi novel itu terlalu vulgar dan juga suram.

Dia khawatir, bacaan semacam itu dapat mempengaruhi pola pikir dan kehidupanku sehari-hari. Dia tidak ingin aku tumbuh menjadi wanita tercela dengan pemikiran yang liar.

David membalik lembaran lainnya. Masih sibuk menyerap setiap intisari paragraf surat itu.

Bukankah itu lucu? Entah bagaimana kau akan menilainya dalam sudut pandangmu sebagai laki-laki Dav. Aku sangat menyadari, cara orang tua dalam mendidik anak perempuan dan laki-laki sangatlah berbeda. Apa orang tuamu menuntutmu untuk menikahi seorang gadis lugu yang patuh dan mudah dikontrol? Jika demikian, jujur, aku sangat iri dengan para laki-laki di luar sana. Setidaknya, terlahir sebagai kaum patriarkis membuat para pria memiliki begitu banyak keleluasaan.

Entah kau akan menjadi salah satu pria yang menutup mata atau tidak, yang pasti dalam lingkungan sosial masyarakat kita, derajat perempuan masih sering didegradasikan.

Generasi tua hanya fokus mendidik putri-putri mereka untuk menjadi calon ibu rumah tangga yang baik, yang pandai dalam melayani dan menyenangkan hati suaminya, yang bertugas sebagai mesin pembuat anak, tidak lebih.