Bagian 24

148 17 0
                                    

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Tatapan kosong Senja membuat ketiga temannya tidak berani mengeluarkan suara. Ya kalo Azka sih emang jarang ngomong.

Naya menatap kasihan sepupunya itu. Jika ada pertemuan keluarga besar, keluarga Senja lah yang terlihat paling harmonis. Tak ia sangka keluarganya berantakan.

"Ja, handphone lo getar," ucap Jino mengambil handphone Senja yang ada di atas meja.

"Angkat dulu Ja," ucap Naya.

Senja meraih handphonenya dan ternyata yang meneleponnya adalah Mentari.

Sebelum mengangkat telepon dari Mentari, Senja menghela napasnya kasar.

"Halo,"

"Kak, kakak baik-baik aja kan?" tanya Mentari terdengar khawatir dengan keadaan kakaknya.

"Kalo gue bilang gue baik-baik aja, lo percaya?" ucap Senja terkekeh.

"Kakak gak mau tinggal di sini aja? Kata Mama, Papa bentar lagi ditangkap. Mama sekarang lagi ke kantor Papa," ucap Mentari.

"Mama ke kantor?"

"Iya, katanya ada yang mau dibicarakan sama Papa,"

"N-nanti gue telpon lagi ya, lo jaga diri baik-baik," ucap Senja memutuskan sambungan teleponnya dengan Mentari.

"Kenapa katanya Ja?" tanya Naya gelisah melihat ekspresi Senja.

"Ka, anter gue ke kantor Papa," ucap Senja menarik tangan Azka.

"Jino ayo," ucap Naya juga menarik tangan pacarnya dan mengikuti Senja juga Azka.

Mobil Azka melaju menuju kantor Erik. Di dalam mobil, Senja sudah sangat gelisah. Ia takut mamanya disakiti lagi oleh papanya.

Azka melirik Senja yang menggigit kukunya. "Udah mau sampe," ucap Azka membelokkan mobilnya ke kanan dan sampailah ia di kantor Erik. Mobil polisi sudah terparkir di sana.

Dengan cepat Senja langsung turun dari mobil Azka dan berlari masuk. Azka pun mengikutinya dari belakang.

"MAMA!" teriak Senja saat melihat Mamanya tengah menangis di depan Papanya yang sudah diborgol dan ditangkap.

Ayu kaget melihat kehadiran putri sulungnya di sana. Ia segera menghapus air matanya. "Senja,"

"Mari ikut kami ke kantor polisi! Wali tersangka bisa mengikuti dari belakang dan melanjutkan pembicaraan di kantor!"

Erik langsung mengikuti polisi dan masuk ke dalam mobil polisi. Ia sempat melewati Senja namun menatapnya dengan tatapan kesal.

"Senja, kamu ngapain di sini?!" ucap Ayu memegang kedua bahu Senja erat.

"Senja yang harusnya tanya sama Mama! Mama ngapain di sini?! Mau disakitin sama Papa lagi?!" ucap Senja menghentakkan tangan Mamanya.

"Sekarang kamu pulang!" ucap Ayu menyuruh Senja pulang.

Azka & Senja (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang