Bagian 4

280 26 2
                                    

-
  
      Senja menatap jalanan jakarta yang sedikit macet. Ia menghela napas lelah dan ingin cepat-cepat sampai di rumahnya agar terbebas dari manusia di sampingnya.

“Lo gak kepanasan?” tanya seseorang yang tengah memegang kemudi yaitu Galang.

Senja terpaksa pulang dengan Galang karena Galang mengancam akan mengadukan sikap Senja di sekolah kepada orang tua Senja.

“Makanya buruan! Gue udah muak sama lo dari tadi pagi!” ucap Senja kesal. Galang malah tersenyum mendengar jawaban Senja.

“Keluarga lo ngundang keluarga gue makan malam di rumah lo,” ucap Galang mencari topik.

“Terus lo pikir gue bakal peduli?” ucap Senja acuh.

“Menurut gue mereka bakalan ngomongin masalah perjodohan kita,” ucap Galang terdengar sangat senang. Senja yang sudah muak langsung menatap Galang dingin.

“Gue gak tau apa yang lo suka dari gue sejak kita masuk sekolah. Dan gue juga gak tau gimana caranya lo bisa tau keluarga gue dan berhasil luluhin mereka buat jodohin gue sama lo. Tapi, satu hal yang harus lo tau, gue gak pernah suka sama lo!” ucap Senja dengan tatapan dinginnya. Namun Galang hanya menertawai Senja.

“Keluarga lo butuh keluarga gue buat ngembangin bisnis mereka. Tanpa keluarga gue, lo gak akan bisa kayak sekarang,” ucap Galang.

“Turunin gue,” ucap Senja melepas seat beltnya. Galang tak menghiraukan dan terus melajukan mobilnya.

“Galang!”

Cittt.....

Senja langsung keluar dari mobil Galang begitu Galang menghentikan mobilnya. Ia langsung berjalan menjauhi mobil Galang.

“Senja!” panggil Galang namun Senja tak menghiraukannya. Galang langsung mengejar Senja dan menghentikannya.

“Senja!” ucap Galang meraih tangan Senja dan menghentikannya.

“Kalo lo parkir di sana lama, mobil lo bakal di derek! Jadi mending sekarang lo balik dan gak usah ganggu gue!” ucap Senja melepaskan tangannya dari cengkeraman Galang.

Galang lalu menatap mobilnya yang parkir sembarangan lalu berdecak. Ia pun lalu kembali masuk ke mobilnya dan pergi dari sana.

Senja menghela napas lega ketika mobil Galang sudah pergi dari sana. Ia pun berjalan santai menuju halte.

Namun, ketika melewati sebuah warung pinggir jalan, dua orang pria mencegatnya.

“Sendiri aja nih neng?” tanya salah satu pria itu mencoba menggoda Senja.

“Mata lo buta? Gak liat kalo gue jalan sendiri?” ucap Senja dingin tanpa ada rasa takut sedikit pun.

“Wiss slow dikit neng. Abang kan cuma mau kenalan,” ucap pria satunya lagi mencoba menyentuh Senja namun Senja langsung menepis tangannya.

“Jangan sentuh gue!”

“Aduh neng! Tangan abang sakit nih!” ucap pria itu kesakitan. Senja langsung menendang pria itu hingga tersungkur. Sedangkan pria yang tadi menggoda Senja langsung menatap Senja marah karena temannya sudah tersungkur.

“Lo tuh bener-bener ya!” Pria itu mencoba memberi Senja pukulan namun yang terjadi adalah kebalikannya.

Bruk...

“Aduh pantat gue!!!” ucap Pria itu juga tersungkur bersama temannya. Senja lalu menghampiri mereka dan sedikit menjongkok.

“Jangan pernah ganggu gue dan gadis lainnya atau kalian akan tau akibatnya,” ucap Senja sedikit pelan namun terdengar horor. Dua pria itu langsung mengangguk takut.

Azka & Senja (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang