Bab 5

2.1K 58 0
                                    

Sekolah, kelas

"Eh Cell, lo tuh kenapa sih selalu chat gue dan nanya yang gak penting?" Aku tanya pas pagi hari aku datang ke sekolah.

"Karena... Hmm... apa ya? Pengen ngobrol aja sama lo." Balasnya sambil tersenyum. Aku membalasnya dengan tatapan yang tidak percaya.

Senyumnya mengecil. "Iya, iya, nanti pulang sekolah deh gue kasih tau, gue traktir es krim ya?"

Aku mengangguk pelan, lalu berjalan pergi.

Pulang sekolah, Siti's Ice

"Jadi gini Claire. Gue suka sama lo. Makanya gue mau ngobrol sama pergi bareng sama lo."

Aku terkejut. Ini sama sekali tidak kuduga. "Ahh Cell, jangan bercanda deh. Gak lucu."

Tatapan di wajahnya masih serius. Dia masih menatapku di mata. "Gw gak bercanda. Lo mau gak jadi pacar gue?"

Aku mengistirahatkan kepalaku di tangan. "Gue gak tau harus jawab apa. Gue gak ngerti Cell."

"Lo pasti akan mengerti kok. Love cuma butuh waktu." Katanya dengan lembut dengan senyum sambil menepuk pelan kepalaku.

Setelah hari itu, aku selalu di ajak pergi bareng Marcell. Ke mall, toko buku, makan es krim dan banyak tempat lainnya. Kadang Sheila juga ikut.

Marcell rajin menyapaku dan ngobrol denganku via chat. Percakapan kita bisa berlangsung sampai tengah malam, kadang aku sampai dimarahi mamaku. Kalau Marcell belum bales, aku menunggu dan menunggu. Ketika ia mengirimkan pesan, aku rasanya bahagia dan menantikan perbincangan kita. Terkadang is juga  mengirimkan pesan-pesan romantic  yang membuat hatiku berdegup kencang.

Hmm... Apakah ini yang dinamakan cinta? Ahh, tapi mana mungkin aku jatuh cinta sama Marcell yang terkenal playboy itu. Mantannya banyak banget.

Pertama kali aku tergugah
Dalam setiap kata yang kau ucap
Bila malam tlah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaan

Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenci

Pejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada disatu persimpangan jalan yang sulit kupilih

Tapi... Aku yakin perasaan ini adalah sesuatu yang nyata.


Sepulang sekolah

"Woy Cell!" Panggilku saat aku melihatnya. Ia berhenti berjalan dan menengok ke belakang. Melihat diriku, is berbalik dan berjalan ke arahku. "Kenapa, Claire?"

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo." Oke, sekarang aku merasa takut, malu, dan deg-degan sekaligus – bercampur aduk dalam diriku.

"Boleh... Emang lo mau ngomong apa?"

"Hmm... Gue akhirnya ngerti. Tentang yang lo katakan waktu itu."

"Seriusan, Claire?" Mendengar perkataanku itu, is tersenyum lebar, matanya seakan-akan semakin bersinar. "Lo mau kan jd pacar gue?"

Dengan tersipu aku menjawab, "Iya, gue mau"

1 tahun kemudian, Siti's Ice

"Claire, happy anniv ya. Inget kan kamu, ini tempat pertama kali aku ngomong perasaanku buat kamu?" Kata Marcell saat pesanan es krim kita datang.

Aku tersenyum mendengarnya, memoriku kembali ke saat pertama kita duduk di sini. "Iya lah. Happy anniv juga."

"Besok kamu mau gak dateng ke pesta dansa sekolah?"

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang