Chapter 5: Tell Me About Parallel World

23 4 12
                                    

Setibanya di rumah, Rania masih mengingat-ingat kejadian yang baru saja terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di rumah, Rania masih mengingat-ingat kejadian yang baru saja terjadi. Dia masih tidak percaya apa yang barusan ia alami.

"Tadi itu apa? a..apa benar itu semua?" katanya.

Rania berusaha untuk menenangkan dirinya. Dia benar-benar tidak menyangka jika memang mereka itu hidup dan bisa berinteraksi dengan orang-orang di dunia ini.

"Maldo Andwae! (Tidak mungkin!)," Ucap Rania.

Tiba-tiba suara bell rumah nya berbunyi, padahal kala itu Rania tengah mengalami syok. Sontak Rania terkejut dan berkata "Nuguseyo? (Siapa?)"

"Kim Samchon," jawab seseorang dari luar rumah Rania.

Rania kemudian segera membukakan pintu.

"Ah Annyeonghaseyo Samchon." Sambut Rania ketika membuka pintu.

"Annyeonghaseo, Rania."

"Masuklah Samchon," Kata Rania.

Keduanya kemudian masuk dan duduk di sebuah kursi.

"Bagaimana sekolahmu?" tanya Samchon.

"Semuanya berjalan baik, Samchon. Akan ada ujian kenaikan kelas di musim panas nanti," jawab Rania yang sedang membuatkan segelas teh hangat untuk Samchon.

"Aku percaya padamu. Kau adalah gadis yang cerdas, Rania. Sama seperti kedua orangtuamu." puji Kim Samchon.

Rania tersenyum, dia sangat bahagia mendengar pujian dari pamannya itu.

"Ini teh hangat untukmu," kata Rania sembari memberikan segelas teh hangat itu kepada Samchon.

"Ne, Gomawo."

Btw, Kim Samchon ini adalah satu-satunya keluarga yang masih percaya kepada Rania dan ibunya. Dia adik semata wayang ibu Rania.

Kim Samchon sering mengunjungi rumah Rania ketika dia akan berangkat bekerja. Dia bekerja sebagai nahkoda kapal pesiar, yang membuatnya jarang sekali pulang.
Dia juga memiliki seorang anak yang seumuran dengan Rania.

Semua keluarga dari ayah maupun ibu Rania mulai menjaga jarak semenjak sebuah insiden yang terjadi menimpa keluarga Rania sebelum ayahnya meninggal.

Mereka bilang, mereka sudah hilang kepercayaan kepada ayahnya Rania. Padahal, mereka tidak tau fakta yang sebenarnya terjadi, dan satu-satunya orang yang percaya hingga saat ini hanyalah, Kim Samchon.

Tentu ini membuat Rania dan ibunya semakin terpukul terlebih hingga merenggut nyawa Ra Inhyuk, ayah Rania.

Tapi semua itu kini sudahlah berlalu, Rania dan ibunya sudah berhasil bangkit dari semua keterpurukannya. Mereka berjanji akan hidup bahagia hanya untuk mendiang Ra Inhyuk.

We Meet For a ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang