"Rania" Panggil seorang gadis berambut hitam panjang.Ya, gadis itu adalah satu-satunya teman yang dimiliki Rania, Lee So-Yun. Keduanya bak seperti lem perekat, menempel kemana pun mereka pergi.
Pagi itu, Rania dan Soyun berjalan bersama menuju kelas mereka. Seperti murid-murid lain pada umumnya, keduanya berbincang mengawali pagi mereka.
"Bagaimana harimu?" celetuk Soyun ditengah perbincangan. Rania kemudian mengerutkan dahinya yang menandakan dirinya heran dengan pertanyaan dari temannya itu."Apa maksudmu? pertanyaan itu seperti orang yang sudah lama tidak berjumpa" balas Rania. Soyun hanya tertawa, "Ah kau ini, itu pertanyaan biasa." kata Soyun.
Keduanya lalu tiba di kelas dan menuju bangku masing-masing dan meletakkan tas mereka. Begitupula dengan murid-murid lain.
"Rania, kudengar kemarin perpustakaan banyak kedatangan buku-buku baru loh. Aku mau baca buku baru, kau mau ikut?" ajak Soyun.
"Hmm boleh, tapi aku tidak bisa terlalu lama, kau tau kan aku harus bekerja." kata Rania.
Walau hidup di pinggiran kota Seoul, Rania harus bekerja keras mencari uang tambahan untuk membantu biaya hidupnya. Rania tak memiliki kakak ataupun adik, ia pun hanya tinggal berdua bersama sang ibu sebab ayahnya sudah tiada sejak 5 tahun lalu.
Ibunya bekerja menjadi seorang karyawan sebuah kantor yang cukup besar, sedangkan Rania bekerja di sebuah minimarket milik tetangganya.
Rania awalnya tumbuh menjadi gadis periang yang memiliki banyak teman. Tetapi semenjak kepergian sang ayah, ia menjadi murung dan tak banyak bicara. Walau begitu, Rania adalah seorang gadis kutu buku. Setiap minggu ia selalu rajin mengunjungi perpustakaan di sekolahnya.
Gadis itu bercita-cita menjadi seorang presenter. Ia sangat termotivasi menjadi presenter sebab mendiang ayahnya adalah seorang mantan presenter.
Hidup di Ibu Kota dari negara maju tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Apalagi, Rania hanya hidup berdua dengan sang ibu. Tak ada satu keluarga pun yang peduli kepada mereka. Mereka berjuang hidup hanya berdua dan tak mengandalkan belas kasih dari keluarganya.
Perih, namun tak ada pilihan lain bagi mereka. Jika bukan mereka sendiri, lantas siapa yang akan membantu? pikiran itu yang selalu terlintas dalam benak Rania dan ibunya.
Terlebih, Rania memiliki cita-cita yang akan membanggakan mendiang ayahnya, maupun bagi ibunya tercinta.
°°°
Sore itu, setelah sekolah bubar, Rania dan Soyun langsung antusias masuk kedalam Perpustakaan lantaran perpustakaan itu kedatangan banyak buku-buku baru yang masih layak dibaca untuk murid-murid di sekolah itu.
"Rania, buku apa yang akan kau baca?" tanya Soyun.
"Aku tidak tau, tapi aku ingin membaca buku yang menarik." balas Rania. Padahal sebenarnya, apapun buku itu pasti akan selalu menarik bagi Rania si gadis kutu buku.
Rania dan Soyun terpisah dan mereka sibuk mencari-cari buku yang mereka inginkan.
Tapi, tak perlu membuang-buang waktu yang lama, Rania tertuju pada satu buku yang berada di ujung dan cukup berdebu."Wow, ini sangat menarik." gumam Rania sembari membuka buku itu selembar demi selembar.
'Parallel World' adalah buku yang ditulis oleh seorang penulis yang tidak terkenal dikalangan masyarakat Korea. Buku itu ditulis oleh Kim Ilsan, salah satu penulis yang usianya sudah cukup tua tapi hampir seluruh buku yang ditulis olehnya banyak mengandung misteri lantaran ia menulis buku-bukunya berdasarkan pengalaman yang ia alami sendiri.
Menjadi seorang gadis kutu buku tentu Rania sudah tidak asing dengan nama Kim Ilsan. Rania tau lantaran sering membaca buku-buku karyanya Kim Ilsan. Tapi walau begitu, sampai saat ini Rania tidak banyak mengetahui informasi tentang penulis itu. Selain karyanya yg mengandung banyak misteri, sang penulisnya pun ternyata cukup misterius.
Lalu tanpa pikir panjang, Rania langsung meminjam buku itu dan membawanya pulang ke rumah.
Enjoy!
Hai guys, sebenernya aku sendiri blm begitu paham soal dunia paralel, tapi aku pengen buat cerita ini berdasarkan versi aku sendiri.
Jgn lupa vote dan comment nya ya! thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
We Meet For a Reason
FantasíaRania, gadis belia berusia 18 tahun yang jatuh cinta kepada sosok pria dalam dunia yang berbeda----dunia paralel. Ares, nama pria itu begitu terkenal di dalam dunia paralel, tampan, ramah dan senang berteman dengan siapapun. Berbanding terbalik den...