Chapter 9: What's Wrong With Rania?

5 1 0
                                    

Rania berlari dengan sekuat tenaga meninggalkan taman yang menjadi mencekam itu. Kenapa suasana taman menjadi berubah dengan sangat tiba-tiba? padahal semasa hidup Rania, selama ia mengunjungi taman itu, tidak pernah terjadi hal aneh apapun.

Bahkan, dulu taman itu selalu menjadi tempat favorit liburan akhir pekan setiap keluarga kecil di Seoul. Ramai dan banyak sekali dikunjungi orang, termasuk keluarga Rania.

Walau memang pemandangannya tidak berubah sama sekali, malah semakin indah dan semakin cantik, namun Rania rasa semenjak pertemuannya dengan Ares, aura tamannya terasa sangat berbeda.

Atau hanya perasaan Rania saja? entahlah, tidak ada yang tahu.



Sesampainya di rumah, nafasnya Rania terengah-engah. Rania begitu ketakutan seperti dikejar-kejar seseorang yang menakutinya. Keringat dingin begitu bercucuran dan mukanya pun pucat.

Untuk pertama kalinya Rania mengalami hal aneh seperti ini. Benar-benar tak masuk akal isi surat itu berubah setelah terbawa oleh angin kencang. Padahal, tak ada seorang pun yang berada disana ketika Rania berada di taman itu.

Dengan terburu-buru, Rania masuk ke dalam kamar dan berusaha untuk menenangkan diri. Dia duduk diatas kasur sembari mendekap erat tubuhnya. Keringat masih bercucuran dan tatapannya seperti orang kebingungan.

"Maldo Andwae.. (tidak mungkin)" bisik dia.

Rania menatap secarik kertas itu yang kini sudah beerubah.

"Ba-bagaimana bisa itu semua?" tanya Rania yang benar-benar kebingungan.

Rania tak mungkin membuang suratnya begitu saja. Surat misterius yang tak jelas dari mana asal usulnya dan tak jelas siapa pengirimnya.

Awalnya Rania berpikir bahwa Ares adalah pengirim surat itu, tapi sekarang dia meragukan semuanya.

"Tenang Rania.. Tenang.." ucapnya sembari mengatur nafasnya perlahan.

Rania teringat bahwa sudah beberapa hari terakhir, Rania tidak pergi bekerja. Ia pun segera menghubungi Nyonya Lee dan meminta maaf karena tidak masuk untuk bekerja.

Nyonya Lee : Yeoboseyo?

Rania : Nyonya Lee, ini Rania

Nyonya Lee : Iya Rania, ada apa?

Rania : Nyonya Lee, aku minta maaf karena beberapa hari terakhir ini aku tidak bekerja di toko mu

Nyonya Lee : Tidak apa-apa, Rania. Aku tau kau sibuk karena kau murid semester akhir kan? tidak usah pikirkan toko ini, aku titip pesan padamu supaya kau semangat untuk ujian akhir nanti ya, datang saja kesini kapanpun kau mau

Rania : Ne, Algessseumnida. (Iya, baiklah)

Nyonya Lee : Lagi pula, akhir-akhir ini tokonya mulai sepi Rania, jadi aku harus menutupnya lebih awal

Rania : Jinjjayo? (benarkah?)

Nyonya Lee : Iya benar Rania, tidak apa-apa, tidak usah pikirkan aku dan toko.

Rania : Jeongmal Gamsahamnida, Nyonya Lee (Terimakasih banyak Nyonya Lee).

Nyonya Lee : Ne..

We Meet For a ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang