"Sayaang denger, Nara harus pulang sama Baba ya. Ini udah malem hmm, ayo berhentiin dulu nangis nya" bujuk Jia pada Nara
"Nala mau nda ikut pulang, nala mau ama nda! Nala mau nda!! Hiks hiks hiks"
Tangis Nara semakin kencang
"Nara dia bukan bunda kamu!" tegas Seungcheol sambil berusaha menggendong Nara
"Hiks hiks hikss hwaaaaa" Nara semakin menjadi jadi
"Tuan, tolong jangan kasar pada Nara. Dia masih anak kecil!" pinta Jia
"Anda bukan siapa siapanya Nara!"
"Baba jaat! Baba jaaat! Hwuaaaaa" Nara berusaha melepas diri dari Seungcheol
Untunglah mereka sudah diluar minimarket, jadi tidak ada yang melihat karena tidak ada banyak orang yang berlalu lalang sekarang.
Nara memukul Seungcheol habis habisan sambil menangis. Akhirnya Seungcheol melepas Nara. Nara berlari menuju Jia dan memeluknya dengan erat.
"Ndaaaa hwuaaaa" menangis dipelukan Jia
"Sayang... Udah udah cup cup berhenti nangisnya yaa, nanti dada Nara jadi sakit hmm. Jagoan bunda nggak boleh sering nangis"
"Atas hak apa Anda memanggil diri Anda "bunda" pada Nara?!" tanya Seungcheol
Tapi Jia tidak membalas pertanyaan Seungcheol dan masih terus berusaha menenangkan Nara, masih memeluk Nara dengan erat.
"Naraa, Nara sayang bunda kan?"
"Hmm Nala hiks sayang bundaa hiks hiks"
"Oke, kalau kayak gitu ssst berhenti dulu nangisnya" bujuk Jia sambil menempelkan jari telunjuk ke bibir mungil Nara
Nara perlahan mulai berhenti menangis
"Naraa, dengerin apa kata Baba ya. Kamu harus pulang, ini udah malem banget, Nara harus bobo, oke. Bunda nggak bisa ikut Nara, bunda masih harus kerja hmm" jelas Jia
"Tttapi bun, kenapa bunda kelja telus? Nala ndak pelnah ama bunda ampe lama" kata Nara
Jia meringis mendengar perkataan gadis cilik itu. Kemana bunda Nara sebenarnya ?
"Nara ayo! Oma sama opa udah nungguin kamu" panggil Seungcheol.
"Nanti kalau pekerjaan bunda udah selesai, kita main bareng sampe puas, oke sayang" kata Jia
"Main ama Baba dirumah oma opa kan bunda?" tanya Nara
Jia sekilas melirik Seungcheol yang tidak perduli dengan percakapan mereka.
"hmm iiiyaa, nanti kita main bareng sama semua nya. Oke, sekarang Nara harus pulang sama Baba ya, udah malem hmm"
"Janji??" pinta Nara
"Hmmm iya janji"
"YEY" Nara mengecup pipi Jia dan memeluknya erat
"Baba! Ayo pulang!"
"Sudah? Ayo! Sini Baba gendong"
"Dadah bunda, Nala saaaaaaaayang bunda" Nara meninggal kan Jia di area parkiran mini market bersama keheningan malam.
Tbc
Like and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Bunda for Baby Leon
RomanceDipanggil Bunda dan diminta menjadi Bundanya, bagaimana aku bisa menolak bayi mungil menggemaskan ini? Tapi ayahnyaa?? > On Going < Update : Rabu dan Minggu