05.

14 1 0
                                    


Jia Pov.

"Akhirnya kita bertemu kembali. Ternyata Anda seorang Dokter disini"

Orang ini, ah iya benar Papa Nara.

"Anda? Ah, selamat sore Pak. Apa Anda tengah mengunjungi seseorang?" tanyaku

"Apa kau sibuk? Aku perlu bantuanmu sekarang"

Lihatlah bahkan pertanyaanku belum dijawab tapi dia malah__ ah sudahlah.

"Aku ada operasi setengah jam lagi. Ada keperluan apa Pak?"

"Hanya sebentar saja. Nara sedang dirawat disini"

"Nara!? Ada apa dengannya?" tanyaku kaget

"Dia  demam. Sekarang dia tidak mau makan, dia ingin bertemu bundanya" jelasnya menghentikan pembicaraan nya dan menatap ku

"Lalu?" tanyaku

Kalau ingin bundanya kenapa harus bilang padaku. Dasar aneh

"Masalahnya dia belum pernah bertemu dengan bundanya sejak kecil. Dia hanya pernah menemui dirimu" jelasnya

"Mmmaksud nya, Nara benar benar menganggap aku bundanya?"

"Begitulah. Dia tidak mau makan kalau belum bertemu denganmu. Bantulah aku sebentar. Aku akan membayar mu berapa pun, asal kau mau membujuk Nara untuk makan"

"Pak, tidak semuanya harus menggunakan uang. Hmmm baiklah, aku akan menemui nya sekarang. Dimana ruangan nya?"

Setelah beberapa menit, kami sampai di kamar VVIP milik Nara. Papa Nara masuk terlebih dahulu, baru aku menyusul.

"Ma" panggil pria itu kepada wanita yang tengah tidur di sofa

"Ah, Cheol kamu udah balik. Nara dari tadi nangis terus sampe tidur gitu. Dia belum makan Cheol " kata wanita yang ku tahu adalah ibu dari pria itu

"Hmm, kenapa Nara jadi seperti ini sih?" pria itu menghembuskan nafas nya kasar

"Siapa dia Cheol?" tanya mama nya mengarah padaku

"Ah, Selamat sore bu. Saya Song Jia. Saya Dokter di sini juga"

"Ah, iyaa. Apa Nara perlu diperiksa lagi Dok?" tanyanya

"Ma, dia yang ingin dilihat Nara" kata pria itu

"Ingin dilihat Nara? BUNDA NARA?!" tanya mama nya terkejut

"Mama kenapa kaget gitu sih. Iya, dia yang dipanggil Nara "bunda" " .

"Bagaimana bisa? Apa kalian memang ada hubungan Cheol?"

"ah, tidak bu. Kami tidak memiliki hubungan apapun. Saya pernah bertemu Nara sebelumnya dan Nara waktu itu terus memanggil saya "bunda" " jelas ku untuk menghilangkan kesalahpahaman ini

"Oh, saya kira kamu mau jadi bunda Nara beneran haha" kata mama nya

"Nndaaa?"

Suara anak kecil, mengalihkan pembicaraan kami. Nara terbangun.

"Sayang. Kenapa kamu belum makan?" Papa nya menghampiri Nara

"Baba ndak boong sama Nala. Ndaa dateng. Yey yey yey" teriak Nara kesenangan

"Hai sayang. Gimana kabar kamu hmm?" tanyaku mendekati ranjang Nara

"Ndaaa, mau peyuk. Nala kangen Ndaaa" pinta nya

"Boleh. Tapi janji, setelah ini makan yaa. Bunda denger dari oma, kamu belum makan,hmm"

"Iyaa ndaa, Nala mau makan yang baaaanyaaak"

Being Bunda for Baby LeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang