Author Pov.Pagi-pagi sekali Jia harus pergi kerumah sakit. Bahkan sekarang masih jam 6 pagi dan cuaca sangat dingin. Kalau bukan karena gadis cilik itu, seharusnya Jia masih bergulung selimut tebalnya. Tadi, Seungcheol mengirimi nya pesan untuk segera datang kesana. Nara, demam lagi dan terus mengigau memanggil "bunda".
Jia dijemput supir Seungcheol dan segera berangkat kesana.Dibuka nya pintu kamar ruang inap Nara. Terlihat Seungcheol dan beberapa suster yang berusaha menenangkan Nara yang sedang menangis. Jia segera meletakkan tasnya dan mendekat pada Nara.
"Sayaang~~" panggil Jia dan langsung memeluk Nara
"Ndaaa hiks hiksss" Nara langsung memeluk Jia dengan erat
"Ssssssttt... Udah, bunda kan udah disini. Jangan nangis lagi yaa" bujuk Jia
"Hiks hikss ndaaa kenapa ninggalin Nala?" tanya Nara
"Bunda nggak ninggalin Nara, tadi bunda obatin orang sakit. Bunda nggak ninggalin Naraa" jawab Jia
"Kenapa lama cekalii? Nala ndak ada yang peyuk waktu tidul hiikss"
Seungcheol merasa aneh dengan putri nya itu. Pasalnya, Nara selama ini tidak pernah mengatakan hal hal seperti itu. Bahkan dia tidak pernah membahas tentang ibunya. Tapi sekarang?
"Nara kenapa nggak bilang ke baba hmm? Baba kan bisa peluk Nara waktu tidur tadi" kata Seungcheol
"Nala maunya ama Ndaa, ba" jawab Nara
"Yaudah, kalau gitu sekarang Nara balik tidur yaa. Bunda bakal peluk Nara hmm" kata Jia
"Janji ya nda, ndak akan tinggalin Nala lagi" pinta Nara
"Hm, ayo tidur lagi" ajak Jia merebahkan tubuh Nara ke ranjang rumah sakit
Untunglah ranjangnya besar, jadi cukup untuk Jia dan Nara. Seungcheol hanya menatap dua orang baru beberapa hari bertemu, tapi sudah seperti ibu dan anak sungguhan.
"Baba mau ikutan tidul ama Ndaa juga?" Nara bertanya hingga membuat lamunan Seungcheol buyar
"Ha? Nggaak kok, Baba mau tidur di sofa aja. Biar Nara aja yang tidur sama bunda. Udah ayo tidur" jawab Seungcheol
Nara pun segera memeluk Jia dan kembali tidur. Begitu pun dengan Jia yang waktu tidurnya sempat terganggu, kembali melanjutkan tidurnya.
Seungcheol melihat wajah damai Nara kala tidur, hmm mirip wanita itu. Matanya, bahkan senyumnya, bagaimana Seungcheol bisa lupa.
Sekarang dia beralih pada wajah gadis satunya, Jia. Cantik. Bahkan saat tidur pun, gadis ini sangat indah, pikir Seungcheol. Haha, Seungcheol tertawa mengingat pertemuan pertama mereka dengan suasana yang tidak baik. Seungcheol bahkan menuduhnya sebagai penculik Nara.
Dia gadis yang baik sampai mau meluangkan waktunya untuk Nara. Bahkan dia mau datang kesini pagi pagi hanya untuk Nara. Kenapa gadis ini peduli pada Nara? Dan kenapa Nara sangat terobsesi padanya ?
Kriiing
Soonyoung is calling..
"Halo, ada apa?"
"Hyung, jangan lupa hari ini ada undangan ke pernikahan kolega bisnis mu, Kim Mingyu"
"Iya, aku tidak lupa"
"Kau berangkat sendiri?"
"Memangnya dengan siapa lagi? Kau bilang kau akan berangkat ke Busan"
"Hehee iyaa hyung. Ini tidak kalah penting hyung.. Bersenang senang lah disana hyung"
"Hmm"
"Oh iya, Nara dengan siapa disana?"
"Hmm dengan oma nya"
"Aku belum sempat menjenguknya, aku terlalu sibuk"
"Kau urus saja masalah pernikahan mu itu Soonyoung"
"Hehe baiklah hyung, aku tutup"
Tuut!
Huuuft pernikahan..
Kalau boleh menolak Seungcheol akan menolak untuk hadir ke acara itu. Tapi sayang nya, Kim Mingyu adalah partner kerja yang sangat baik untuknya, bagaimana bisa?
Tentang Nara, kalau dia tidak sakit Seungcheol pasti akan mengajaknya kesana. Toh ini bukan acara yang terlalu formal, bahkan Mingyu juga sudah mengenal Nara. Dia berpikir, Apa mamanya bisa kesini ya, mama nya juga pasti sibuk. Apa dia harus minta tolong Jia saja untuk menjaga Nara ? Tapi kalau ada pasiennya nanti, bagaimana? hmmm
Semoga saja tidak. Seungcheol akan bertanya pada Jia nanti.Disaat Seungcheol masih menatap wajah Jia, tiba tiba gadis itu membuka matanya. Seungcheol segera mengalihkan tatapannya ke arah Nara.
"Oh kau sudah bangun?"
"Hmm maaf aku ikut tertidur" jawab Jia
"Tidak masalah, kau pasti sangat kelelahan. Maaf telah merepotkanmu"
"Merepotkan apanya? Kan aku sudah bilang kalau soal Nara, aku pasti akan datang" jelas Jia sambil bangkit dari ranjang merapikan penampilannya
"Hmm terima kasih. Sebenarnyaa aku ingin meminta pertolongan lagi padamu"
"Apa itu?"
"Apa kau malam ini sibuk?"
"Hmm aku ada acara malam ini. Kenapa?"
"Ada acara ya? Yasudah tidak masalah"
"Ada apaa?"
"Tidak. Apa kau mau sarapan? Ayo ke kantin" ajak Seungcheol
"Nara?"
"Aku akan menyuruh perawat menjaganya"
"Baiklah, ayo"
Mereka pun menuju kantin rumah sakit untuk sarapan. Tanpa Jia sadari, ada seseorang tengah memperhatikannya dari jauh.
Tbc
Like and comment❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Bunda for Baby Leon
RomanceDipanggil Bunda dan diminta menjadi Bundanya, bagaimana aku bisa menolak bayi mungil menggemaskan ini? Tapi ayahnyaa?? > On Going < Update : Rabu dan Minggu