Sena [Rombakan]

748 80 9
                                    

Fazri dan gadis itu masih berdiri di depan rumah, sedikit ada perdebatan dan beruntung Rena, menghampiri keduanya jadi lah mereka masuk untuk duduk di sofa.

Rena tersenyum cerah di kala Sena yang datang. "Dari kemarin gak kelihatan, kemana aja atuh? Si mama juga kayak nya gak ada di rumah."

Sena mengangguk pelan. "Hehe iya Tante, kemarin aku sama mama beresin barang yang di rumah lama, soal nya masih banyak yang harus di urus juga_"

"_ jadi beberapa hari ini tinggal di sana."

"Oh, pantes aja rumah nya sepi."

Fazri yang hanya mendengarkan kedua wanita itu berbicara kini mulai bingung sendiri, mengapa mereka terlihat akrab? Bagus sih tapi ah_ setahu nya Sena belum Pernah bertemu dengan Rena.

"Kok kalian saling kenal?" Jelas sekali wajah Fazri tengah memancarkan tanda tanya besar.

Gea dan Gio sudah tidur, lagi pula ini sudah hampir larut malam bila kedua bayi itu belum tidur.

Rena dan Sena menoleh, yang lebih tua malah tertawa ringan. "Ah iya, mommy belum cerita ya?"

Sena melotot, dan Fazri melihat itu. Ingin sekali Sena tertawa mendengar Rena menyebutkan diri nya sendiri sebagai Mommy, oh ayolah kalian pasti paham.

"Mommy!"

"Iya apa Aa?"

Sekali lagi Sena menahan tawa, panggilan Aa terlalu imut bila di sandingkan dengan tingkah Fazri yang amat random.

"Ah ya, mau minum susu? Kamu ambil aja sendiri ya kan ada tamu gak sopan kalau di tinggal."

Dan kali ini tawa Sena pecah, Rena yang mendengar itu sedikit tersentak sedang wajah Fazri sudah merah padam, hey dia malu.

"Ya Tuhan, maaf  Tante aku kelewatan ya?" Sena meredakan tawa nya, ia sedikit melirik Fazri dan langsung di balas tatapan tajam.

"Oh iya Tan, aku gak bisa lama-lama udah malam juga, ini_" Sena memberikan satu Tote bag berwarna putih gading itu kepada Rena. "Aku duluan ya Tan, kapan-kapan ke sini lagi."

Sena berdiri, otomatis Rena dan Fazri pun ikut berdiri.

"Aa, anter Rena pulang ya."

"Gak usah Tan, deket ini entar ngerepo_"

"Jangan malu-malu sama gue ayok ah," Fazri menarik tangan Sena, yang di tarik pun tersentak dan alhasil ia terseret ke depan.

"Eh pelan-pelan dong Fazri!" Sena memukul tangan Fazri, sesekali menimpuk punggung laki-laki itu.

"Balas dendam, sama-sama impas."

"Kok_"

"Oh ya_" Fazri menghentikan langkahnya di kala mereka sudah di luar rumah, laki-laki itu menatap Sena yang tengah mengusap pergelangan tangan nya.

"Lebay."

Sena mendongkak.

Sena akan berbicara tapi perkataan Fazri terlebih dahulu menyahut.

Daddy Fazri🎬 [Rombak Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang