Patah

158 59 26
                                    

Jangan lupa sholat
Jangan lupa baca Al-Quran
Jangan lupa sedekah
Jangan lupa untuk bersyukur
Jangan lupa senyum
Jangan lupa vote dan komen cerita ini dan follow akun wp ini yuk ayuk buruan....

Sebelumnya Maaf lahir batin jika saya punya salah pada kalian, sesungguhnya manusia itu tempatnya salah dan dosa, maka dari itu mari kita saling maaf memaafkan, selamat hari raya Aidil Fitri😊😘(nggak papa telat juga yang penting udah minta maaf😆)


'Sakit rasanya ketika uang lebih penting dari segala-galanya'
-
-
-
-
-
-
💔Surga Yang Hilang💔






Sama seperti malam-malam sebelumnya, aku seperti kupu-kupu yang terbang dan hinggap dibunga untuk mengambil madunya. Aku berada ditempat ini bukan karena sebuah keinginan namun sebuah keterpaksaan.

"Hey kamu kenapa?".

"Nggak papa kok, mungkin aku hanya kecapean aja Gas"ucapku.

Yah sekarang adalah satu bulan setelah kejadian itu, semenjak saat itu Bagas selalu datang lebih cepat dan selalu disampingku.

"Mau pulang?"tanyanya.

Aku menggelengkan kepala"Masih jam segini, masa aku udah mau pulang aja".

"Kamu tuh jangan cape-cape, tenang aja kalau pun kamu dirumah aja masih tetep aku gaji kok"ucapnya dengan tersenyum.

"Gas.. aku mau ngomong serius sama kamu, tapi aku takut.. ".

Bagas mengelus kepalaku "Takut?! Kenapa hm? Bilang aja sama aku".

"Sebenernya aku... aku.. ak-aku mau berhenti kerja seperti ini"ucapku sambil memeluk Bagas.

Bagas membalas pelukanku dan mengelus-elus rambutku"Kamu kenapa? Kalau ada masalah bilang, jangan dipendem sendiri aja".

Aku hanya mampu mengelengkan kepala, aku sudah ingin melangkah keluar dari masalah ini, tapi aku takut jika aku keluar tidak ada lagi yang menggenggamku.

Aku melepaskan pelukannya"Aku udah cape.."keluhku.

Begas menariku kedalam pelukannya namun aku menolaknya"Hm coba kamu ceritain semuanya sama aku"ucapnya.

"Aku nggak bisa Gas... nggak bisa"kataku dengan suara yang agak serak.

Bagas menghela nafas"Ya udah sekarang maunya kamu gimana?"tanyanya

"Dari awalkan aku sudah bilang, jika nanti saatnya telah tiba aku akan menceritakan semuanya"jelasku.

Bagas hanya tersenyum dan mengganggukan kepala saja. Aku harap dia takan pernah pergi dari sisiku, dia akan selalu menggenggam tanganku untuk selamanya.


▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Tok tok tok

"Hanis bangun, ini udah pagi cepetan bangun. Kamu jangan males-malesan yah, lihat tuh cucian piring dan baju kotor banyak".

"Iyah ma, ini Hanis udah bangun kok"jawabku.

Aku terkadang merasa aneh dengan sikap mama, kadang baik dan kadang juga yah gitu deh. Tapi aku bersyukur masih memiliki seorang ibu, walaupun menurutku mama gagal menjadi seorang ibu yang baik buat anaknya.

Aku segera membereskan semuanya, sedangka mama hanya duduk nonton tv padahal tv- nya yang nonton mama sedang main hp.

Entalah udah beberapa kali aku mengeluh tentang hidupku yang seperti ini, jika ditanya bosen nggak? tentu jawabanya 'Iya'.

Setelah dari pagi beres-beres rumah kini akhirnya aku bisa pacaran dengan kasurku, bbeehhh nikmat yang sangattttt nikmat.

"Nis mama minta uang dong, mama mau kemol, mau beli baju baru dan tas baru"ucapnya tiba-tiba masuk kedalam kamar.

"Mama butuh berapa?"tanyaku, percuma ngelarang mama juga nanti dia bilang bahwa 'Halah dasar pelit, sama mama sendiri kok pelit, bagaimana dulu mama yang membesarkanmu'.

"Dua juta ada?"katanya.

Aku mengambil dompet dan menyerahkan salah satu atm pemberian dari Bagas"Ini ma, pakai aja sesuka mama".

Mama lagsung bergegas pergi begitu aja tanpa mengucap apa pun, sakit rasanya ketika uang lebih penting dari segala-galanya.

Jika takdir bisa dirubah, aku kepingin takdirku tidak seperti ini. Aku ingin seperti orang-orang diluar sana, yang keluarganya utuh dan hidup bahagia.

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Malam pun tiba, seperti biasanya aku datang, duduk, dan melihat orang-orang yang menurutku gila, hm aku juga termasuk kedalam salah satu orang gila tersebut

"Maaf aku telat".

"Nggak papa, sini duduk"ucapnya dengan senyum.

"Udah nunggu lama yah Gas"kataku sambil mengambil tisu dan mengelap semua keringat.

"Nggak kok, baru aja suer"katanya dengan menunjukan dua jarinya.

"Hm syukur deh".

"Can kamu tadi siang habis belanja ya?"ucapnya dengan senyum.

'Ah Bagas, pls deh jangan senyum-senyum terus, suer deh loh malam ini sangan tanvan' kataku dalam hati.

"Can? Kenapa? Plss jangan ngelamun terus, nanti kalau kamu kesurupan gimana? Kan nggak lucu Can, nanti kamu kesurupannya sambil joget-joget seperti mereka"tunjuknya sebuah kerumuan orang yang sedang berjoget-joget seperti cacing kepanasan.

"Bagas... Pls deh pikiran kamu tuh ya"sontak aku langsung menjitak kepala Bagas.

"Aw... aw... aw... sakit tau Can, nanti kalau aku amesia gimana?! Aku nggak mau yah nanti aku amesia terus lupain kamu"ucapnya.

Plsss deh mungkin pipi aku sudah memerah deh"Ya nggak papa, nanti aku kan biaa cari yang baru".

Bagas memelukku"Oh jadi kaya gitu ya... tega banget sih sama Bagas yang tavanya seperti Oppa Nasar dan kayanya seperti Sisca khol ini kamu mau disia-siain hm?".

Aku membalas pekukannya"Hm nggak jadi deh, aku makin.... sayang...".

"Jadi bener kamu tadi siang belanja?"tanya.

Aku melepaskan pelukannya"Ma-maf yah, sebenernya waktu siang mama minta uang sama aku, terus aku kasih deh atm pemberian dari kamu, emang mama aku belanjanya habis berapa?".

"Nggak banyak kok, sekitar sepuluh jutaan aja"ucapnya bikin aku syok.

"Nanti aku kembaliin yah uangnya".

Bagas kembali memelukku"Nggak usah, aku kan yang memberikan atm itu untukmu, jadi yah terserah kamu mau kamu apakan aja atm itu"jelasnya.

Aku hanya mengangguk dan memeluknya lebih erat. Entalah aku juga heran dengan diriku sendiri, aku menjadi terbiasa dipeluk, digandeng ataupun dicium oleh Bagas.

Aku berharap semuanya akan berakhir, Dan aku berharap Bagas bener-bener seseorang yang ditakdirkan untukku.


-Ambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya oke👌-

Surga Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang