___o0o___
***"Selamat pagi Ibu Erina!! " Suara menggema di ruang makan yang di sambut hangat oleh Erina, si ibu dua anak itu.
"Selamat pagi brondong-brondongnya Mama, " dengan senyuman manisnya Erina berjalan menuju meja makan, menyiapkan sarapan.
Irfan dan Satya pun terkekeh, "Serasa jadi sugar baby gue. " Celetuk Satya. "Anjay! " Jawab Irfan.
Mereka berdua pun duduk di depan meja makan, menatap hidangan yang di siapkan oleh sang Ibu. Harum masakan ibu yang menyeruak masuk kedalam indera penciuman, yang menggugah selera makan mereka.
Erina kembali datang dengan hidangan terakhir yang ia masak. Tampak ia tersenyum cerah saat melihat kedua putranya. "Makan yang banyak, Mama udah masak banyak nih. "
"Iya Ma, tenang aja, kan ada pawangnya! " Ucap Satya sambil membusungkan dada.
Erina terkekeh geli mendengar ucapan putra sulungnya itu.
Acara sarapan pagi ini berjalan lancar, tak ada gangguan seperti biasanya. Celotehan yang kadang Satya atau Irfan berhasil mengundang tawa.
Sampai Erina berdeham, menyudahi makannya. Menatap Irfan, "Fan, nanti ajak Alisha main ke rumah ya, Mama kangen sama dia. "
Irfan ikut menyudahi makannya, lalu menghela napas. "Alisha tu susah Ma kalo di ajak main. "
"Katanya mau pdkt!! Ngajak main aja gak berani!! " Celetuk Satya asal yang langsung di hadiahi tendang dari bawah kolong meja.
Sial, dia tidak tau jika adiknya itu pandai muaythai!
"Anji- "
Satya langsung bungkam tatkala mendapat tatapan garang Erina. "Anji? Anji apa Bang? "
Laki-laki itu terlihat bingung, gugup. "A-anji itu Ma, anji... Gak jadi deh! " Dengusnya.
Erina mengernyit heran, "Gak jadi apa, hm? "
"Gak jadi ngomong anjing! " Kata Satya setengah berteriak.
Tatapan garang itu kini tambah berapi-api. Setelah sadar dengan ucapannya, Satya langsung memukul mulutnya yang lemes itu.
Sedangkan Irfan tampak menahan tawa melihat kebodohan sang Kakak."Ngomong apa kamu?! " Tanya Erina mengintimidasi.
Kini Satya merasa sedang di interogasi. Ia melirik sang Adik yang tampak menahan tawa. Sial, ini semua kan berawal dari dia!
"Bang Satya..! " Erina penuh penekanan.
"A-anu Ma, Abang tadi di tendang tu sama si Irfan! Ah, lagian kenapa jadi bahas Abang sih, kan lagi bahas si Alisha. " Satya mencoba untuk mengembalikan arah pembicaraan.
Erina masih menatap tajam, "Salah kamu ngapain ngomong kasar kaya gitu, kamu tau kalo Mama gak suka. "
"Ya-ya udah, Satya minta maaf. "
Erina hanya menatap sang sulung sinis, lalu beralih menatap si bungsu. "Kamu bujuk lah Fan, Mama kangen sama Alisha, terakhir kali dia main ke sini kan pas kalian lulusan SD kan? " Erina memelas pada Irfan.
Terdengar Irfan yang menghela napas. "Ya udah nanti Irfan coba bujuk ya? "
"Kalo gitu Irfan berangkat dulu, bye Ma!! " Irfan langsung melengos pergi, menyambar kunci motor juga hoodie hitam.
"Hati-hati!! " Pesan sang Ibu.
***
Terlihat Alisha menghentikan langkahnya sambil menghela napas panjang. Kesal. Ia beralih menatap seseorang yang duduk di jok motor dengan helm full face yang menutupi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L I S H A [Si Gadis Misterius]
Ficção Adolescente[COMPLETED] Alisha seorang gadis dengan paras cantik walau terlihat dingin. Awal mula yang manis, hidup bahagia, pribadi yang masih ceria, terbuka dengan semua orang, suka berekspresi. Namun pada akhirnya ia harus menelan pahitnya kenyataan. Pahitn...