___o0o___
***
Satu hari sebelum mati. Ini lucu jika dipikir-pikir, namun itu lah kenyataan. Gadis bersurai panjang yang ia kuncir gelung itu kini tersenyum lebar tatkala seseorang yang ia tunggu sejak tadi datang, ia masih setia duduk di bangku halte tempat awalnya. Sedangkan cowok itu yang menghampiri Alisha yang tampak cantik dengan balutan dress motif bunga-bunga dan senyuman manis yang terukir diwajahnya begitu mempesona.
Alisha sangat cantik. Sungguh.
Gadis itu bangun dari duduknya, menatap Jordan yang kini berada di hadapannya. Cowok itu menatap dirinya terpesona, sangat terlihat.
"Kenapa waktu masih mau hidup lama lo jarang senyum kaya gini sih, Sha? Cantik tau. Sayang banget lo nggak mau gue lebih lama menikmati pesona lo yang kaya gini, " ujar Jordan. Tatapan matanya memuja, senyuman terukir.
Terdengar Alisha terkekeh, menyelipkan helai rambut yang lepas dari ikatan. "Kalo gue masih mau hidup lama mungkin gue nggak akan ngerasa sebebas ini Jo, " jawabnya.
Jordan hanya tertawa hampa. Tak ada yang lucu. Hatinya sakit saat mengetahui jika ini adalah hari terakhir untuk bersama sang gadis yang bertahta di hati, Jordan masih ingin lebih lama lagi dengan Alisha.
"Mau jalan sekarang? Kita ke toko bunga dulu ya? "
Jordan mengangguk, "Oke, tapi setelah itu lo harus tepatin janji lo buat habisin waktu sama gue. Sampe malem, " cowok itu mengingatkan Alisha soal janjinya semalam.
Terdengar Alisha terkekeh, mengangguk kecil. "Iyaa.. sepuas lo. Tapi habis itu anterin ke rumah sakit ya. "
Jordan terdiam sejenak, kemudian tersenyum simpul. "Kalo lo gue culik aja gimana Sha? "
"Ya gue kabur, mending nggak jadi nih, " kata gadis itu. Bersiap untuk beranjak pergi.
Lagi-lagi Jordan terkekeh yang disusul oleh Alisha.
"Udah yuk jalan, kita dikejar waktu ini. " Jordan kemudian melihat jam tangannya, lalu menarik tangan Alisha menuju mobilnya. Ia benar-benar tak ingin melewatkan sedetik pun waktu hari ini.
Mereka kemudian pergi, menuju tempat-tempat yang mereka ingin kunjungi.
Entah menghabiskan waktu berapa menit akhir mereka sampai di sebuah toko bunga langganan Alisha. Mereka segera turun, Alisha tampak antusias saat melihat banyak jenis bunga yang cantik, senyuman tak luntur dari wajahnya. Gadis itu kemudian berjalan ke arah bunga tulip dengan macam-macam warna, ia tampak senang. Jordan hanya mengekori Alisha, sesekali ia tersenyum tipis tatkala melihat tingkah Alisha yang tampak seperti anak kecil yang antusias jika diajak membeli mainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L I S H A [Si Gadis Misterius]
Teen Fiction[COMPLETED] Alisha seorang gadis dengan paras cantik walau terlihat dingin. Awal mula yang manis, hidup bahagia, pribadi yang masih ceria, terbuka dengan semua orang, suka berekspresi. Namun pada akhirnya ia harus menelan pahitnya kenyataan. Pahitn...