.Epilog

186 9 0
                                    

  Taehyung, Big brother Suga itu adalah salah satu orang yang sangat terpukul atas kematiannya,Ia juga tidak dapat membayangkan bagaimana hambarnya hidupnya tanpa kawan kecilnya yang sering ia juluki dengan Agus.Dia adalah orang pertama yang selalu setuju dengan apa yang dikatakan Suga,Ia juga yang menemaninya saat mencari Jane hingga Jane itu sendiri di temukan.

Ia tak kuasa dengan kesedihan itu, Lalu ia pergi ke toilet untuk menumpahkan semua beban air mata karena kematian Suga.

"Kenapa! Kenapa Ga, kenapa lo bisa pergi secepat ini dan harus melewati sakitnya peluru! Kenapa! Bi*ch! Sialan.lo gatau kalau nanti setelah lo pergi gw harus curhat ke siapa! Hah? Kesiapa!!!!! " teriak tae pada cermin di toilet itu, ia memukul mukul cermin itu hingga pecah dan pecahan itu mengenai tangannya. Ia tetap melakukanya tanpa merasa kesakitan sedikit pun walau tau bahwa darah mengalir di tangannya dan menetes kemana mana.

"Gw mohon.. Gw mohon banget sama lo.Ayok balik, rangkul gw bro. Arghh bodoh!" Tae kemudian memojok dan menjambak jambak rambutnya dengan kasar, basah sudah pipinya berlinang air mata,ia sangat frustasi. Tanganya penuh dengan darah menjadi satu dengan rambutnya.

Ia terhanyut dengan kesedihan yang mendalam, yang ada dipikirannya hanya ada kegelapan setelah kepergian Suga, kesuraman, kesepian, dan kesunyian yang tak akan bisa di hadapinya.

Ceklekk

Wendy,gadis itu membuka pintu toilet dan melihat Tae yang memojok tengah menangis itu langsung menghampirinya dan memeluknya.

"lo jangan kayak gini Tae, gw tau lo sayang sama Suga tapi jangan bikin diri lo sendiri terluka udah cukup gw kehilangan Suga, jangan lo. lo satu satunya sahabat gw." ucap Wendy dengan nada yang sedikit serak.

"lo tau kan, nanti dia gaakan tenang. Iklasin Suga." sambung wendy dan menghapus perlahan air mata yang berlinang di pipi Tae.

"Lo bisa SEENAKNYA NGOMONG TENANG! TAPI GW GA BODOH! DIA SAHABAT GW!" Teriak Tae yang tak terkontrol, ia juga mendorong Wendy menjauh darinya, Darah Tae tercap di baju Wendy.

Wendy yang terdorong itupun juga tak terkontrol emosi, ia juga berteriak "DIA JUGA SAHABAT GW BAHKAN CINTA GW! DIA UDAH DI SURGA, LO HARUS IKHLASIN DIA! LO TAU? GW JUGA GA IKHLAS TAPI MAU GIMANA LAGI!"

Setelah berteriak Wendy langsung menangis tak karuan, ia beranjak dan menarik kerah Tae.Ia menatap dengan tatapan sedih lalu langsung meninggalkan Tae sendirian.dan Tae terdiam mematung di tempat, dia Down.

Diantara Wendy dan Tae, Jennie lah orang yang paling tersakiti dan tak dapat menerimanya. Baru 15 menit ia mengatakan :

Okee, kalau emang itu permintaan lo.mati aja sana udah, gw udah gapeduli mau sekarang lo nyampe surga atau besok atau 1 tahun lagi.gw gapeduli.

Ia tidak tahu jika kata katanya itu akan menjadi Meteor dalam hidupnya, semuanya hilang begitu saja, Cintanya, Hidupnya dan Suga nya hanya menjadi kenangan. Penyesalan itu menghampirinya, kata katanya itu terus menghantuinya disepanjang lorong rumah sakit. Badannya sudah tidak kuat menyosong tubuhnya. Ia sempoyongan tak karuan saat keluar dari ruang ICU, entah sekarang apa yang akan ia perbuat tanpa adanya Suga dalam hidupnya. Gelap, itu pasti.

Brukk

Seketika tubuhnya ambruk ke lantai, di lorong itu tidak ada yang tau jika ia tak sadarkan diri. Namun, sesosok laki-laki berjalan dari kejauhan. Ia melihat Jennie itu segera membawanya ke salah satu kamar untuk di sadarkan, sedangkan ia memberi tahu perawat agar memberitahu Wendy tentang keadaan Jennie saat ini.

DEAR JENNIE KIM [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang