NathanXmotor#10

41 44 28
                                    


Haii

****

Nathan berdiri di depan cermin panjang,"oke siyap." ucap Nathan melihat pantulan dirinya.

Lalu Nathan beranjak menyambar tas abu-abunya dan melengang meninggalkan kamar.

"wihh cakep."Hanah mengancungkan jempolnya tingi-tinggi.

"Biasa aja enggak usah tersepona gitu." Nathan meraih beberapa lembar roti dan mengoleskan selai rasa strawberry kesukaannya.

"Kemaren bolu pandan dari mana?"

"Oh...Iya ada tetangga baru anak nya cakep loh......Than."

"Oh gitu mah....enak rasanya."

"Pantes pas mamah liat lagi udah bersih tak bersisa." Nathan meringis mengingat kemarin dirinya benar-benar di buat candu oleh Bolu rasa Pandan yang katanya di beri oleh tetangga barunya.

"Mah....Nathan mau bawa motor." Hanah hampir tersedak mendengar ucapan putranya,"Kamu kuat?" Hanah bertanya sambil terkekeh.

"Hah apanya?"

"Kamu kuat?"

"Apanya yang kuat si mah?"Geram Nathan pagi-pagi mamahnya sudah mengajak ribut saja.

"Bawa motor kamu kuat? Yang bener tu mengendarai sepeda motor Nathanio Geovanka Ganendra." jelas Hanah sambil terbahak,sedangkan Nathan pemuda itu tengah berpikir ibunya ini kenapa random sekali.

"Iya in perempuan selalu bener."

"Kaya pernah punya cewek aja."sindir Hanah.

Dan

Jleb..

Beruntungnya Mbak Indah dan pak Indra tengah memgambil cuti lantaran Mbak Indah tengah hamil,Jika tidak bisa malu tak tertolong saat itu juga.

Nathan merasa tertohok,terjungkal dan tersidir."Y...ya u.....Udah boleh kan mau anterin cewek juga." Bohong Nathan sebenarnya pemuda itu hanya sedikit tidak nyaman saat Hanah mengantarnya sampai halaman sekolah mengundang banyak siswa siswi meliriknya.

"Ya boleh ga,kalo boleh ntar pulang bawa cewek." ucap Nathan yang pastinya bohong karena jam pulang sekolah Hanah sama sekali belum sampai di rumah.

Hanah membulatkan matanya tak percaya,"kamu yakin Than?" Nathan mengeluarkan motor yang biasanya di bawa ke pasar bahkan jok motor itu sudah sobek-sobek.

"Yes sure." mantap Nathan.

"kalo kamu bawa motor itu mamah ga setuju,kasian amat yang gonceng Than."

"kasian kenawhy mah?"

"Kamu emang engga peka Than."

"Udah lah dah siang Nathan mau berangkat." pamit Nathan mencium punggung tangan sang mamah lalu mengendarai sepeda motor itu menjauh.

Hanah memelototkan bola matanya, "Punya anak gini amat . " lirih Hanah lalu berbalik masuk kedalam rumah dengan mengelus dada.

Nada duduk di bangkunya dengan malas,Gadis itu sengaja bangun pagi lantaran mengingat biasanya berangkat sekolah memakan waktu 15 menitan,Ia kira jarak ke sekolah akan lebih jauh ternyata tidak jarak rumah baru dan sekolah lebih dekat hanya memakan waktu kurang dari 10 menit.

Nada menelungkupkan wajahnya di balik hoddie hitam yang ia kenakan."Sial....Laper." gerutunya Ia kira akan kesiangan sampai melupakan nasi goreng buatan Lia,dan tidak mendengarkan ucapan Dava.

Tiba-tiba punggung gadis itu terasa di sentuh oleh seseorang,dengan takut-takut Nada memberanikan diri mengangkat wajahnya,"Plis setan jan deket-deket."Nada memejamkan Matanya lalu membuka matanya perlahan dan tampaklah Nathan yang tengah berdiri sambil menatap Nada heran.

N UNTUK NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang