Di sebrang#14

23 22 29
                                    

Salam dari aku yang hobi rebahan 💜

Happy reading
.

.

.

🐛🐛

Nada tertegun melihat Cindy yang tengah berdiri di depan gerbang rumahnya sepagi ini dengan seragam Sekolah menengah atas lengkap,"Ehh Cindy ngapain? " Tanya Nada sebenarnya gadis itu masih memikirkan kejadian kemarin saat pertemuannya dengan Nathan.

"Gue mau tanya bentar boleh? "Cindy bertanya sambil menatap harap kepada Nada.

Nada melirik jam tangan hitam yang melekat di pergelangannya,"Oke. "

"Jadi lo pacarnya kak Thian? " Cindy bertanya dengan sedikit keraguan yang tercetak di wajah imutnya.

"Bukan lah. " Ucap Nada mulus.

"Gue kira lo pacarnya kak Thian. " Cindy tampak menghembuskan nafasnya lega.

"Lo naksir Kak Thian? " Kini Nada yang bertanya,bukanya kemarin Cindy bersama Nathan.

Cindy hanya diam tanpa mengucapkan sepatah katapun membuat Nada yakin jika Cindy sebenarnya menyukai Thian.

"Kalo lo suka kak Thian enggak seharusnya lo ngehianatin si Nathan."

Cindy menautkan alisnya,"Gimana? "

Nada malah jadi ikut heran kenapa ekspresi Cindy terlihat jadi aneh begini,"Lo pacarnya Nathan kan?"

Cindy menggelengkan kepalanya,"Serius!!!" Nada menaikan nada suaranya membuat Cindy tersentak.

"Jangan ngagetin ngapa!!" kesal Cindy gadis itu jadi lemas sendiri karena perubahan nada suara yang Nada gunakan.

"Iya.....Kak Nathan cuma orang yang gue anggep kakak. " Nada tersenyum semalaman gadis itu memikirkan bagaimana nasibnya jika Nathan sudah punya pacar.

"Dan kenapa Nathan semalem ada di daerah ini? "

"Orang Noh. "Cindy menunjjuk ke arah bangunan yang tepat berada di depan rumahnya.

"Itu rumah lo kan?  Apa hubunganya? "

"Ogeb.... Rumah gue sebelahnya. " Ucap Cindy tak ada sopan santunya pada Nada yang setahun di atasnya.

"Terus rumah itu punya siapa? "

Cindy melirik  ke arah rumah itu sampai seseorang muncul,"Rumah kak Nathan. "

"Lah Nathan rumahnya di situ? " Nada memelototkan matanya.

" Hooh....  Udah siang.....gue mau sekolah. " Pamit Cindy pada Nada yang masih terdiam melihat Nathan yang masih di depan gerbang rumahnya.

"Entar sore gue kesini lagi. " Teriak Cindy,sambil cengengesan.

"Gila. " Nada menepuk pipinya,Ini bukan mimpi kan?,Jika ini mimpi Nada berharap jangan dulu bangunkan dirinya.

Nada meringis saat seseorang mencubit pipinya, "Ngeliatin apa sih dek? "

Dava ternyata sudah berada di samping Nada dengan sepeda motor kesayanganya, "E.... Enggak k.. Kok bang. "

Saat sampai di depan gerbang Nada melihat Nathan tengah menutup pintu gerbang,"Ehh Bang. " sapa Nathan yang kini bersiap menunggangi kuda besinya.

"Mending lo ikut si ketan aja dek. " usul Dava membuat Nada menggelengkan kepalanya, Apa kabar jantungnya nanti jika bersama Nathan terus menerus.

"Gue sih ayuk kalo mau. "Ucap Nathan sebelum telinganya di jewer oleh Hanah.

"Kamu mamah suruh buat jangan bawa motor ini juga. " Kesal Hanah semalam wanita itu sudah mengingatkan putranya untuk tidak lagi membawa motor ini karena sudah sobek jok nya dan apa tadi Nathan mau mengajak seseorang,sudahlah Hanah pusing sendiri putra sematawayangnya benar-benar membuat emosi.

N UNTUK NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang