08 ; take care of yourself 🌻

290 42 14
                                    

.

.

.

💭 day6 kiss the radio 010721

.

.

.

"Terima kasih banyak untuk hari ini, selamat beristirahat!"

Hanya satu kalimat dengan 8 kata, namun sukses membuat semua orang yang berada di tempat itu bernapas lega. Setelah selesai saling membungkuk sembari berucap terima kasih, kumpulan orang tersebut berpencar untuk kembali pulang ke tempatnya masing-masing.

Ya, hari pertama di bulan Juli ini diisi oleh banyak kegiatan. Apakah mereka senang? Tentu saja, disibukkan dengan hal-hal seru, tapi tak dapat dipungkiri bahwa mereka juga agak lelah dan membutuhkan sedikit istirahat 'tuk mengisi ulang energi yang sudah terpakai.

Karena itu, ketujuh pemuda dari grup besutan SM Entertainment sekarang sedang berlari-lari kecil menuju dorm mereka. Sesekali berteriak ataupun mendorong pelan satu sama lain, membawa tawa yang mengisi keheningan malam.

Mark, selaku yang tertua, membuka pintu dorm. Memperintahkan adik-adiknya agar masuk satu persatu lalu langsung membersihkan diri demi menjaga kesehatan. Walaupun yah.. mereka melalukannya dengan heboh, setidaknya perintah tadi masih dituruti serta dilaksanakan.

"Ah.. aku lelah..." keluh Mark setelah selesai membersihkan diri. Ia lemparkan dirinya di atas sofa, tersenyum kecil kala merasakan empuknya tempat yang di dudukinya sekarang. Baru saja menghela napas sebentar, kedamaiannya di usik oleh dua lelaki yang sedang beradu mulut di belakangnya.

Pemuda Lee itu menoleh kala merasakan berat pada sofa di sampingnya. Disana, terdapat Chenle yang sedang menggerutu kesal sembari memukul-mukul tangan sofa. Keningnya mengerut, mengundang berbagai banyak pertanyaan dalam kepala Mark. 

"Chenle, ada apa? Kau bertengkar dengan sia-" Mark memutus ucapannya sebentar untuk menoleh ke belakang, mendapati Jisung yang sekarang tengah menatap tajam postur tubuh Chenle dari belakang sebelum berjalan ke dapur. "-pa..?"

"Tidak tahu! Tidak kenal! Tidak peduli!"

"Mark hyung, jangan bicara dengan anak yang tidak mau merawat dirinya sendiri!" Teriakan itu berasal dari dapur, tepatnya dari sang maknae yang tadi mendengar kalimat ketus Chenle yang diarahkan kepadanya. 

Lelaki Canada itu menggelengkan kepala pelan. Mengusap tengkuknya bingung ketika sadar bahwa ia berada di tengah-tengah pasangan yang sedang ribut. Rasanya seperti ada yang salah. Seharusnya ia tidak ada disini, menjadi orang yang hanya bisa melihat pertikaian tanpa berbuat apa-apa.

"Sebenarnya, apa inti masalah kalian?" tanya Mark sambil menatap keduanya secara bergantian. Netra kedua orang tersebut memancarkan amarah, sedikit membuat Mark gugup hingga harus menggerak-gerakkan kakinya untuk menetralisir perasaannya.

Jujur, walaupun kedua adiknya ini memang sering berdebat, ia masih belum terbiasa dengan aura gelap yang menyelimuti keduanya serta atmosfir yang berubah tegang.

Jisung membuka mulutnya terlebih dahulu sembari tetap mempertahankan tatapan sinis kepada hyung kelahiran 2001 itu. 

"Manusia yang berada di samping Mark hyung itu tidak bisa merawat dirinya sendiri. Ralat, bukan tidak bisa, tapi tidak mau. Ia terus menerus menyentuh lukanya sejak kemarin-kemarin. Malah, ia juga tidak segan-segan menekan-nekan ataupun menggaruk daerah itu. Manusia itu tidak mau memakai obatnya, tetapi selalu meringis saat merasa kesakitan. Jika diberitahu, pasti membantah, lalu marah sambil berkata "jangan menyuruh-nyuruhku bla bla bla."

One, Two, Three!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang