07 ; his 'cat paw' 🐾

318 43 5
                                    

.

.

.

💭 jisung vlive 280521

.

.

.

NCT Dream kali ini dirundung kebahagian yang berlipat-lipat. Mereka akhirnya bisa membawa pulang piala ke-7 untuk album pertama mereka, yakni Hot Sauce. Rasa haru dan senang dalam jiwa para pemuda itu membuncah, membuat mereka memutuskan untuk menyapa para penggemar di aplikasi bernama Vlive. 

Siaran yang berlangsung selama 18 menit lebih dilakukan dengan penuh ceria. Sembari memamerkan dua piala, ucapan terima kasih senantiasa dilontarkan. Tidak hanya itu, mereka juga ikut melontarkan beberapa lelucon dan kode-kode kepada para NCTzen yang menonton kegiatan mereka.

Tuk!

Tombol 'hentikan' ditekan oleh sang maknae selepas melambaikan tangan tanda perpisahan. Ketujuh pemuda itu terdiam, saling lirik satu sama lain sebelum tertawa lepas sambil berseru kencang. Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, intinya mereka sangat amat bahagia.

"Guysss, we did it!" Mark, selaku yang tertua di kalangan para lelaki itu, berseru kencang mengawali tepukan tangan meriah yang mulai mengisi ruangan. Disusul dengan adu teriak antara Renjun dan Haechan, hingga perebutan piala dan hal-hal kecil lainnya. 

Maknae kita, Jisung, yang melihat tingkah laku kakak-kakaknya hanya menggelengkan kepala maklum, sudah terlampau biasa dihadapkan kegiatan aneh seperti itu. Daripada sibuk memperhatikan hal konyol di depannya, netra jernihnya lebih tertarik bergerak mencari sosok lain yang tidak ada dalam kehebohan tersebut. 

Tarikan bibir menghiasi wajah rupawannya. Dengan segera, ia beranjak dari kursinya, melangkahkan kaki menuju lelaki berambut merah muda yang sedang melakukan peregangan sebagai bentuk pengusir kantuk.

Jisung menepuk-nepuk sofa yang akan ia duduki. Setelah menemukan tempat nyaman untuk duduk, ia menjentik-jentikkan jarinya mencari perhatian lelaki berambut merah muda yang berada beberapa langkah di hadapannya.

"Sini, Chenle!" perintah Jisung sembari melebarkan kedua tangannya, bersiap menerima terjangan pelukan dari lelaki yang diketahui bernama Chenle.

Namun, nihil. Bukan pelukan hangat seperti apa yang ia bayangkan dalam kepala pintarnya, melainkan tampang melamun Chenle yang terlihat tidak konsentrasi sedang menatapnya heran. 

Pemuda Park itu tersenyum kecut, lantas berdiri sedikit agar dapat meraih pergelangan tangan sang kekasih. Ditariknya pelan pergelangan tangan yang lebih kecil dari miliknya, menuntun si pemilik tubuh tuk duduk diatas pangkuannya serta bersandar di dada bidangnya. 

Senyum yang semula kecut kini berubah menjadi senyum kemenangan. Dalam hati, Jisung menggumamkan kata syukur. Untung saja si manis miliknya itu dalam posisi kelelahan setengah mengantuk, jadi dirinya tak akan terkena pukulan atau tendangan sebab melakukan hal tersebut. 

Kedua lengan kekar Jisung bergerak melingkari pinggang ramping Chenle, memeluknya erat dari belakang. Tidak hanya itu, satu dua kecupan kupu-kupu juga turut ia daratkan di pucuk kepala manusia yang tengah ia dekap, menyalurkan rasa kasih sayang lewat afeksi kecil.

One, Two, Three!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang