06 ; 20th birthday with his 1st kiss 🎉

397 61 0
                                    

.

.

.

💭 dj chenle radio 040221

.

.

.

4 Februari 2021. 

Satu hari sebelum hari spesial sang kekasih datang. 

Atau mungkin.. dapat dihitung dalam beberapa jam lagi?

Chenle memperhatikan jam yang tertera di layar ponselnya dengan seksama. Masih ada 2 jam lagi tersisa di hari Kamis ini. Netra hitamnya bergerak ke samping, mengecek kembali parfum dan buket bunga anggrek hijau yang ia taruh di tengah-tengah sabuk pengaman mobil.

Lekukan kecil tercetak pada tiap sisi bibirnya. Ia tak sabar untuk melihat senyum gembira lelaki jangkungnya itu. Atau.. bagaimana jika raut wajahnya malah berubah terkejut lalu menangis seperti anak kecil sambil terduduk memeluk dirinya? 

"Tuan, kita sudah sampai."

Yang dipanggil tuan tersadar dari lamunan kunang-kunangnya. Dengan segera merapihkan pakaian yang melekat pada tubuhnya sembari melepas sabuk pengaman. Meraih bunga serta parfum di sebelahnya sebelum membuka pintu mobil. 

"Aku akan menginap di dorm."ucap Chenle kepada sang supir yang membungkuk sedikit sebagai pertanda paham.

"Baik tuan, selamat malam."Chenle tersenyum tipis, kedua kaki jenjangnya melangkah masuk ke dalam suatu bangunan.

Ada yang berbeda tentang hari ini, entah mengapa anak laki laki berdarah China ini merasa sangat gugup bahkan hanya tuk sekedar berdiri di depan tempat tinggal para member. Perasaannya bercampur aduk tak karuan tanpa sebab. Lagi-lagi melirik pada buket bunga dan parfurm yang ia genggam erat sambil menggigit bibir bagian bawahnya pelan. 

"Sudah ku bilang ambil yang satu lagi, kau kepala batu!"

"Enyah kau, kepala keras. Aku teman sekamarnya, aku tahu dia lebih darimu!"

"Aigoo..."

Indra pendengaran Chenle menajam tatkala mendengar suara bising dua insan berdebat serta satu orang yang terdengar pasrah mendengarnya. Pemuda Zhong itu menoleh, mengeluarkan senyum lebarnya ketika tebak-tebakkan dalam akal jeniusnya tepat sasararan. "Hyung?"

"Ah, Chenle!"sapa sepasang laki-laki kelahiran 2000 itu gembira sembari berlari kecil menghampirinya. "Baru selesai radio?"

"Seperti yang hyung lihat sekarang. Kalian darimana?"tanya Chenle penasaran.

"Membeli beberapa hiasan kue ulang tahun uri Jisung-ie!"seru Haechan bersemangat.

"Katanya di toko sebelah terdapat hiasan hamster imut jadi kita membelinya!"lanjut Renjun tidak kalah bersemangat. Keduanya saling tatap sebentar sebelum sama-sama tertawa riang.

"Dan..Mark hyung?"

"Oh, dia..."Haechan dan Renjun memutus kalimatnya, memperhatikan Mark yang tengah berjalan ke arah mereka bertiga. "Tentu saja membawakan barang belanjaan! Apa gunanya otot kuat dan badan perkasa jika tidak digunakan, bukan?"

One, Two, Three!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang