_02_

344 265 294
                                    

Beberapa hari kemudian

Malam ini, Keisya sedang berada di balkon rumahnya, memikirkan kejadian beberapa hari lalu saat di kantin sekolah.

Flashback on

Setelah acara MOS berakhir, semua murid-murid diperbolehkan untuk beristirahat. Saat ini Keisya dkk sedang berjalan menuju kantin, tiba-tiba saja Keisya menabrak seseorang dan hampir terjatuh. Untungnya saja seseorang yang ia tabrak menahannya agar tidak terjatuh.

"Lain kali kalo jalan lihat-lihat," ucap Cowok tersebut.

"I-iya kak, maaf aku gak sengaja."

"Hmm." Setelah menjawab ucapan Keisya, cowok itu langsung pergi dari hadapan Keisya.

"Dia kenapa? Kenapa sifatnya berbeda jauh dengan yang dulu, kenapa sifatnya makin dingin?" Keisya terus memikirkan itu sampai waktu pulang sekolah tiba.

Flashback off

"Huftt." Keisya menghela napas pelan tiba-tiba saja dia merasa pusing, mungkin karena seharian memikirkan cowok yang dia suka.

"Sifatnya tambah dingin, kira-kira masih ada harapan buat gue gak ya?"

"Dia juga makin ganteng, kira-kira mau gak ya sama gue?"

"Dia makin ganteng otomatis dia makin populer, berarti banyak dong cewek yang suka sama dia?"

"Udah gitu, cewek-cewek yang suka sama dia cantiknya make banget lagi, kan gue jadi minder."

"Gimana ya caranya biar gue sama dia bisa deket?"

Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya, Keisya terus memikirkan cowok yang dia sukai sambil menatap lurus pemandangan malam dari balkon rumahnya.

°°°°

Di sebuah ruangan bernuansa biru tua, terdapat seorang laki-laki yang tengah berbaring di kasur sambil menatap langit-langit dengan punggung tangan yang menempel di dahi.

Dia juga sedang memikirkan cewek yang telah lama dia sukai dalam diam.

Dia adalah Arka Bagaskara. Seorang lelaki yang memiliki wajah tampan, memiliki otak cerdas, bersifat dingin kepada orang yang menurutnya asing.
Dia adalah anak tunggal dari Andrian Bagaskara dan Amel Steffi.

Jika kalian berpikir bahwa Arka adalah cowok yang disukai oleh Keisya. Ya! Kalian benar. Keisya menyukai Arka sejak kelas 2 SMP, begitupun sebaliknya, Arka juga menyukai Keisya sejak ia duduk di bangku SMP, tetapi diantara mereka berdua tidak ada yang tahu bahwa mereka saling memendam rasa.

"Dia makin cantik," pujinya kepada Keisya.

"Nama panjangnya Keisya siapa ya?" Arka memang belum mengetahui mengatahui nama lengkap Keisya.

"Kira-kira dia juga suka sama gue apa enggak ya? Kalo enggak, begini banget nasib percintaan gue."

"Pengen nembak dia, tapi takut ditolak."

"Kira-kira dia udah punya pacar apa belum ya?"

Perasaan takut tiba-tiba muncul di benaknya.

"Jangan sampe dia udah punya pacar, eh tapi kan dia cantik, masa iya belum punya pacar."

"Jangan sampe cinta gue bertepuk sebelah tangan."

Cukup lama dia memikirkan Keisya, sampai akhirnya suara ketukan pintu membuyarkan pikirannya.

Tok...tok

"Sayang, ayo keluar, kita makan dulu, Nak," ucap seorang wanita dari balik pintu, yang tak lain dan tak bukan adalah Amel—bunda Arka.

LOVE IN SILENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang