Chapter 8

104 16 5
                                    

Raihan Achilles

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raihan Achilles

:::

Setelah kepulangan mereka dari kerajaan Selatan, tingkah Chris semakin membuat Christina pusing. Ada saja alasan yang dipakai pemuda tersebut untuk melukai perasaan Christina. Bahkan saat ia mengetahui bahwa Ratunya itu akan pergi ke kerajaan Barat hari ini untuk minum teh bersama dengan putri kerajaan dan para nona bangsawan, Chris tampak tak senang. Memang tidak ada yang ia keluarkan dari belah bibir tipisnya, tapi ekspresi wajah yang pemuda itu berikan sudah cukup membuat sang gadis sadar akan hal itu.

Sebenarnya apa yang terjadi? Christina bahkan tak paham mengapa Chris bertingkah aneh seperti itu. Biasanya ia tak akan terlalu menunjukkan ekspresi wajahnya. Bahkan mungkin, pemuda tersebut lebih suka mengabaikan kehadiran sang gadis sehingga membuat Christina leluasa untuk pergi kemanapun. Sampai saat sebelum pergi ke kerajaan Selatan pun, Christina masih bisa pergi kesana-kemari tanpa bilang lebih dulu. Aneh, lalu kenapa sekarang ia meminta persetujuan kepada suami yang bahkan membenci kehadirannya tersebut?

"Apa kau harus pergi ke acara tak resmi seperti itu? Tugasmu sebagai Ibu negara masih banyak." Chris menatap tak suka sosok Christina yang dibalut dengan gaun cantik berwarna ungu dengan gradasi hitam dan renda emas cantik yang ada pada sekeliling gaun tersebut. Ada perasaan tak suka jika wanitanya ini mengunjungi kerajaan Alastair yang beberapa hari lalu berhasil membuat suasana hati seorang Chris memburuk.

 Ada perasaan tak suka jika wanitanya ini mengunjungi kerajaan Alastair yang beberapa hari lalu berhasil membuat suasana hati seorang Chris memburuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Christina tautkan kedua alisnya, menatap heran Chris yang tengah mengepalkan tangan seakan menahan emosi. Tak penting untuk Christina mendapatkan izin dari Kaisar. Toh jika memang Chris hendak mengambil jalur perceraian karena hal tersebut, itu akan lebih menguntungkan sang gadis lebih dari apapun.

"Semua tugas saat ini sudah Saya selesaikan," celetuk sang gadis setelahnya dengan sorot mata yang tak terlihat gentar sedikitpun. Christina sedikit mendongakkan kepala guna menatap si pemuda yang lebih tinggi darinya. "Saya tak bisa untuk tidak pergi ke sana setelah Saya mengirim balasan akan hadir ke perjamuan. Apa Anda melarang karena sengaja agar reputasi Saya kembali buruk di mata para bangsawan?"

CHRISTINA: The Phatetic VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang