64

162 21 0
                                    

Hari ini hari pertemuan antara keluarga Yohan dan Shila. Mereka ingin membicarakan apa yang sebenarnya terjadi dan juga mengambil jalan keluar. Mamih Hyeyeon sudah berada di ruang tamu milik keluarga Pratama. Suasana cukup mencekam dengan Hyeyeon yang didampingin El dan Yohan yang wajahnya masih terpampang jelas terdapat banyak luka lebam.

"Jadi apa maksud dari perbuatanmu Nak Yohan?"-Ayah

"Saya cuma ingin Shila"-Yohan, santai banget dia jawabnya padahal sang Mamih udah deg-degan parah

"Maksudmu ingin Shila?"-Ayah

"Sebelumnya saya minta maaf dengan perbuatan saya, tapi saya juga mengambil jalan terbaik-" -Yohan

"Jalan terbaik apanya anjing, lo udah ngambil mahkota Shila" -Bang Zio

"Abang ngomongnya ah" -Bunda Soraya

"Lagipula bukan saya yang menyebar vidio itu ke media" -Yohan

"Kalo bukan lo siapa lagi?!" -Bang Zio

"Yo gua bicara jujur, gua emang ngelakuin itu tapi gua ga nyebar" -Yohan

"Kenapa tidak kita nikahkan saja mereka?" -Mamih Hyeyeon

"Ngga saya ngga setuju"-Bang Zio

"Zia gimana?"-Mamih Hyeyeon

"Zia ngikut keputusan Bunda aja"-Shila

"Shila masih mau sekolah kan?"-Mamih Hyeyeon

Shila mengangguk karena dia memang masih ingin sekolah. Jikalaupun ia nikah maka ia harus tamat SMA lebih dulu.

"Gini, kalau kalian menikah nanti Shila homeschooling di rumah mamih gimana?"-Mamih Hyeyeon

Shila memandang sang Bunda lalu Bunda Soraya bertanya kepada sang suami.

"Memangnya Zia siap kalo berkeluarga?"-Ayah

"Zia nggatau ayah"-Shila menundukkan kepalanya

"Sebaiknya biarkan Shila berpikir, kami akan menghubungi kalian kembali ketika dia sudah bisa berpikir jernih"-Ayah

Akhirnya Mamih Hyeyeon, El dan Yohan pamit dari kediaman Pratama. Shila masuk ke kamarnya dirinya pusing memikirkan bagaimana nasibnya setelah ini. Dia yakin orang-orang di Sekolahnya saat ini tengah membencinya.

Zio masuk ke kamar Shila, dirinya duduk dihadapan Shila kemudian memeluk adik semata wayangnya itu. Ikut pusing dengan takdir yang diterima adiknya.

"Lo yakin bakal nikah sama Yohan?"-Bang Zio

"Zia bingung bang, Zia takut ga ada yang mau nerima Zia"-Shila

"Jodoh kan udah ada yang ngatur, kalaupun emang lu siap buat jadi istrinya Yohan abang dukung walaupun agak kurang setuju"-Bang Zio

"Bang kalau Zia hamil anak Kak Yohan gimana?"-Shila

"Kalo lu ngga mau punya anak dari Yohan ya gugurin aja"-Bang Zio

"Abang tega bener, mau gimana pun kan dia ngga berdosa"-Shila

"Iyaiya, pacar lu gimana?"-Bang Zio

"Zia diputusin bang"-Shila

"Kok bisa?"-Bang Zio

"Ya bisa, dia bisa dapet yang lebih baik ngga kaya Zia"-Shila

"Zia lu itu orang baik, ini lu lagi dijebak sama orang yang ngga suka sama lu, kayanya Yohan tuh cinta mati sama lu deh sampe gamau lu jadi milik orang lain"-Bang Zio

"Emang harus pake cara ini ya?"-Shila

"Kagak, Yohannya aja yang goblok gabisa mikir"-Bang Zio

Kemudian mereka lanjut bercerita, Zio menceritakan hal-hal lucu yang dilakukan mereka dahulu semasa kecil. Nyatanya itu berhasil membuat Shila tertawa, tadinya muka dia murung sekarang sudah terlihat ceria meski sementara. Berakhir dengan keduanya yang ketiduran di kamar Shila. Melupakan sejenak masalah besar yang tengah menimpanya. Sang Bunda yang sedari tadi mendengar percakapan antara putra dan putrinya hanya bisa tersenyum kemudian beranjak dari sana.

tbc

[✓] 𝐛𝐚𝐝 𝐛𝐨𝐲 |ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang