O1: Japan

424 77 16
                                        

Jangan lupa vote dan coment nya ya^^ selamat membaca!


4 years later...

Seorang laki-laki dengan balutan kemeja putih dan juga kacamata hitam tengah berjalan di tengah padat nya bandara. Diikuti sekretaris dan beberapa asisten yang membawa barang barang nya di belakang.

Saat berada di depan pintu bandara, sudah ada mobil yang menunggu kedatangan sang laki-laki tersebut. Kemudian para asistennya langsung memasuki semua barang-barangnya kedalam bagasi mobil.

"Pak Jihoon, silahkan." sopir tersebut membuka pintu mobil. Mempersilahkan Jihoon untuk masuk.

Jihoon pun masuk kedalam mobil diikuti Haechan, sekretaris pribadi nya. Lalu mobil pun berjalan meninggalkan area bandara.

"Selama di Jepang nanti, lo kalo mau pergi biar gue yang temenin." kata Haechan dan dibalas anggukan malas oleh Jihoon. Padahal Jihoon sudah memiliki rencana untuk bersenang-senang seorang diri setelah sudah di Jepang.

Dua puluh menit perjalanan dari Tokyo International Airport akhirnya mereka sampai di salah satu hotel bintang lima yang ada di Jepang, Okura Hotels and Resorts.

"Chan gua keliling dul-

"KAGAK! Lu gaboleh keluar dulu, stay di kamar sampe bokap lo datang," ujar Haechan sambil menutup pintu mobil. Jihoon mendengus kesal.

"Yaelah bentaran doang anjir." kata Jihoon menatap malas arah Haechan. Reaksi Haechan terlalu lebay menurut nya.

"Nanti. Sekarang lo masuk, tunggu bokap lo. Habis itu terserah mau kemana asalkan gue temenin. Entar bahaya kalo gue biarin lo sendiri, bisa bisa salah masuk tempat lo."

"Iye dah terserah lo."

Dengan berat hati Jihoon masuk kedalam hotel untuk menunggu ayahnya. Fun plans yang telah dibuatnya terpaksa di tunda.

🗼

Setelah bertemu dengan sang ayah dan membicarakan soal bisnis (yang mana itu sangat membosankan menurut Jihoon) kini Jihoon akhirnya bisa bebas berjalan-jalan di salah satu distrik di Tokyo, Shibuya. Walaupun ia tidak sendiri alias ada Haechan yang menemaninya. Keduanya sama-sama menikmati megahnya Shibuya. Berbagai hal mereka lakukan. Mulai dari berfoto, belanja, sampai kulineran.

"Lu jauh-jauh dari Indonesia kesini cuma buat beli ginian?" tanya Jihoon menunjuk paper bag di genggaman Haechan.

"Lu diem dah. Ini tuh udah suatu keajaiban gue bisa beli Action figure langsung dari Jepang nya."

Jihoon hanya bisa menggeleng setelah melihat barang yang baru dibeli Haechan. Action figure Kageyama Tobio, salah satu karakter di anime Haikyuu. Saat Jihoon mengecek harga figure tersebut, dia langsung cengo.

"Mainan ginian harganya selangit,"

"Yaudah sih Hoon lu diam aja orang gue beli pake duit sendiri,"

"Dasar wibu!"

"BACOT BENER GUE PUKUL JUGA LU?!"

Tak mau melanjutkan perdebatan, Jihoon berjalan meninggalkan Haechan yang masih mengomel di belakangnya. Mereka kembali melanjutkan perjalanan tapi saat sedang asik nya berfoto, Haechan tiba tiba kebelet ingin buang air kecil.

"Lu tunggu disini dan jangan kemana mana! Gue cuma bentar doang." pesan Haechan dan menitipkan belanjaan nya pada Jihoon. Setelah itu dia pun berlari kencang mencari toilet umum.

"Emang ada ya toilet umum disekitar sini?" tanya Jihoon pada dirinya sendiri. Saat dia hendak berjalan mencari tempat duduk, ada seorang anak kecil yang tak sengaja menabrak nya sampai si anak tersebut terjatuh. Jihoon makin terkejut saat melihat anak kecil itu menangis.

"Kamu gapapa- eh goblok gue, dia mana paham," rutuk Jihoon, "Uh, are you okay- i mean, anata wa daijobudesu?" tanya Jihoon menggunakan bahasa Jepang

Bukan nya menjawab, anak kecil yang tak sengaja menabrak nya tadi malah makin menangis. Jihoon dibuat makin panik ditambah lagi lutut anak itu lecet. Panik nya double kill.

Tanpa pikir panjang Jihoon menggendong anak kecil itu menuju tempat duduk yang tersedia. Saat menggendongnya Jihoon sedikit kesusahan akibat barang belanjaan yang banyak. Diturunkannya anak tersebut beserta belanjanya.

"Kamu tunggu disini ya, aku ambil air disitu." sangking panik nya Jihoon sampai lupa menggunakan bahasa Jepang. Dia hanya memberi gestur menunjuk kearah keran.

Dengan seribu langkah Jihoon berlari menghampiri keran air yang tersedia. Dia mengeluarkan sapu tangan dan membasahi nya. Setelah itu Jihoon kembali berlari menuju anak kecil tadi.

Namun saat dia sampai, ada seorang perempuan yang berjongkok di depan anak tersebut sambil memeluk nya. Mungkin itu ibunya, pikir Jihoon.

"Allen kan udah mama bilang jangan jauh-jauh dari mama. Lihat nih lutut kamu sampe luka begini." Jihoon sedikit terkejut mendengar bahasa yang digunakan ibu dari anak ini. Ternyata dia orang Indonesia.

Belum sempat Jihoon menyapa, perempuan itu langsung menggendong anaknya untuk pergi. Mungkin dia tidak menyadari keberadaan Jihoon karena terlalu sibuk dengan anaknya.

Jihoon ingin mengejar mereka tapi langkah nya terhenti saat Haechan datang dan mengajak nya untuk kembali ke hotel. Mau tak mau Jihoon harus ikut.

Tapi ada satu hal yang mengganggu pikiran Jihoon,

"Tu bocah kok bisa rada mirip gue ya?"


Gimana chapter 1 nya? Silahkan review di kolom komentar^^

STRUGGLE [chaehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang