Selamat datang!
Kalian bisa dukung aku dengan cara
✥ Vote & Comment ✥Selamat Membaca!
———♪———
Dua Tahun Lalu
Gadis berambut pendek menarik kopernya dengan isak tangis yang tak terbendung lagi. Hari ini dia mengambil keputusan yang sangat besar. Pergi dari rumah. Meninggalkan orang-orang yang sangat ia hafali wajahnya, dan menjalani hidup baru di ruangan asing ini.
Kim Jisoo, mengusap wajah dengan telapak tangannya.
"Permisi."
Kaget luar biasa. Jisoo langsung menatap orang yang menghampiri ke kamarnya. "Aku rasa kamu penghuni baru di sini. Maaf sebelumnya, ini aku bawain sesuatu. Kalo butuh apa-apa jangan sungkan kasih tau aku, ya. Yang lain masih pada kerja."
Wanita itu memberikan kotak makanan. Isinya bisa ditebak mungkin sejenis kue. Jisoo bangkit dari duduknya dan membungkukkan badannya tanpa mengucapkan apa-apa.
"Onnie, lagi bengongin apa?"
Jisoo tersadar dari lamunannya. "Eh, mau berangkat?"
"Iya nih. Jisoo Onnie tau jas hujan warna pink gak? Aku lupa kemarin taruh di mana."
"Ah nggak. Lagian kenapa nanyain jas hujan, kan gak hujan?" Jisoo menggaruk lehernya sambil melihat Soodam yang grasak-grusuk.
"Ya gapapa, jaga-jaga aja. Kalo tiba-tiba hujan besar gimana?"
Jisoo mengatupkan bibir. "Tapi ini kan pancaroba."
Soodam terdiam.
"Soodam, mana tws gue kemarin kan lu pinjem." Denise menjulurkan tangannya.
"Ih kapan yeuu jangan fitnah."
"Yeu siapa yang fitnah, jelas-jelas lu masang di kuping lu gue liattt." Denise menyentuh telinga Soodam membuat pemiliknya geli.
Jisoo melengos, melanjutkan aksi menyetrikanya sambil deprok.
"Oh itu, ada di kamar kamu udah aku kembaliin."
Denise menyipitkan matanya. "Oke gue cari dulu. Awas ye boong."
Soodam manyun saja, lalu meneruskan fokusnya dalam mencari jas hujan. Hadeuh dalah kalo udah begini mau musim salju, musim panas juga dia maunya jas hujan yaudah kasih aja. 😌😌
"Oh iya Dami, di kampus pernah liat Rosé sama cowok gak?"
Soodam melongo. "Sama cowok?? Nggak pernah, Jisoo Onnie."
"Wah, apa cuma salah paham ya? Hmmm."
"Emangnya ada apa?" Soodam merapatkan diri ke sisi Jisoo, sambil menyapu rambutnya yang menutupi telinga. Sudah pasang indra pendengaran.
*
Jinny menuruni anak tangga dengan ngantuks bingits. Pasalnya ia baru saja mengambil kardus kosong dari atas sesuai permintaan Dita pagi ini. Entah untuk diapakan, tapi Jinny mengiyakan sebagai bentuk penebusan dosa kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BlackNumber Indekos
FanficMengisahkan sebelas gadis cantik yang tinggal di sebuah rumah yang mereka sebut kosan. Ada yang berawal dari ketersesatan, keretakan keluarga dan alasan ingin hidup mandiri. Berbagai karakter bersatu, dari mulai yang keras kepala, kocak, lemot dan t...