"Ya ampun panas bet ni ari..." Denise mengibaskan tangannya guna memberi angin pada wajahnya.
"Apa?" Soodam meminta Denise mengulang ucapan. "Kecepetan ngomongnya."
Jinny tertawa. "Bukan kecepetan, elu yang lama progresnya."
Soodam manyun sambil menatap Jinny yang sibuk dengan laptop. Jadi ia sandarkan manja kepalanya ke sisi Chaeyoung. "Onnie..."
"Iya."
"Idih pasti dia ngadu," kata Denise.
"Apa sih! Orang mau ngajakin makan ramen."
Chaeyoung tertawa. "Boleh tuh, siapa aja yang mau ikut?"
"Kita berdua aja."
"Ga boleh lu begitu, kalo ada orang lain ya diajak." Setelah Jinny berdakwah, Denise langsung mengacungkan jempol. "Dengerin nih kakak gue." Kemudian mereka bertos.
"Ada apa nih?" Jennie dan Jisoo tiba-tiba muncul. Jennie membawa laptop dan mulai khusyuk mengerjakan kerjaan, sementara Jisoo duduk di antara teman-temannya dengan segelas susu sapi.
"Loh kok kalian ngga kerja?" tanya Chaeyoung.
"Tanggal merah, woy!" pekik Jisoo.
"Oh iyaaa, pantesan dosenku ga nagih tugas."
"Onnie mau makan ramen, ngga?" tawar Lee Soodam pada dua orang itu.
"Wah boleh tuh," sambar Jennie dan Jisoo. "Siapa yang mau beli? Jinny, ya?"
"LAH NGAPA JADI SAYA?!"
Semuanya diam setelah Jinny berteriak. Perempuan itu mengatur napas. "Jennie Onnie, bisa ngga sih sekali aja jangan sangkut pautin gue ke setiap kegiatan? Yang ngajakin makan ramen itu Si Dami."
"Oh."
Mendengar balasan yang hanya sepatah itu membuat Jinny makin nelangsa.
"Udah udah, nih uangnya." Jisoo memberikan uang kertas yang ia dapat dari saku celana.
Setelah mengambil uang Jisoo, Soodam mulai menengadahkan tangannya ke tiap orang yang ada di sana untuk mendapatkan dana. Setelah tangan itu tiba di hadapan Denise, bukan mendapat uang malah ucapan nyelekit. "Kemaren lu beli pangsit pake duit gue."
Soodam syok.
*
"Permen apa yang besar?" todong Lisa kepada kakak-kakaknya. Anak Thanos pun turut berpikir.
"Besar?" Jennie menabok Jisoo kemudian tertawa. Léa yang melihat itu hanya senyum-senyum.
"Wah ga bener lu Jen, mikirnya." Dita geleng-geleng kepala.
"Ih apa sih, orang itu ya Jis hahaha."
Jisoo: Berenti nabok gw anj 🙂
"Welcome welcome!" Tiba-tiba seseorang muncul. Badannya yang cukup besar membuat cahaya dari luar pintu utama tertutup. Semua mata menuju padanya.
"Tebalik Beh, harusnya kita yang bilang welcome."
Pak Kwon mengangkat satu alisnya. "Suka-suka siapa?"
Eumh... Semua perempuan di dalam kosan itu langsung diam dengan grutuan 'OKE KAMU NGAJAK RIBUT.'
"Eum, ini loh, saya mau lihat kamar kosong yang di samping kamar kamu, Chaeng."
Rosé berdiri dari duduknya dan mengangguk. "Mau ada penghuni baru ya, Beh?"
"Iya, besok udah ditempatin." Semua mulut langsung berseteru. "Waaah siapa tu, Beh??"
KAMU SEDANG MEMBACA
BlackNumber Indekos
Fiksi PenggemarMengisahkan sebelas gadis cantik yang tinggal di sebuah rumah yang mereka sebut kosan. Ada yang berawal dari ketersesatan, keretakan keluarga dan alasan ingin hidup mandiri. Berbagai karakter bersatu, dari mulai yang keras kepala, kocak, lemot dan t...