BLACKNUMBER | 3

105 24 0
                                    

"YA ELAH, PUNYA SAPE SI NIH?!"

Mendengar teriakan dari kamar mandi, Soodam dan Jinny yang sedang bersantai di ruang tengah langsung melotot. "Itu Jennie Onnie ngapa?"

Soodam mengangkat dua bahunya. "Samperin yu!" Keduanya bergegas berdiri, namun belum melangkah Jennie sudah ada di depan mereka.

"Heh, onoh BH punya siapa?"

"Bukan punya gueeee aaah!" pekik Jinny ketika telinganya dijewer.

Jennie melepasnya. "Biasanya elu."

"Bukan!" hentaknya kemudian manyun.

Soodam diam di tempatnya.

"Dami, ya?" kata Jennie. Soodam cepat-cepat menggeleng. "Bukan!"

"Siapa si! Kalo taro BH tuh di tempat jemuran dong! Kalian bayangin, gue masuk ke kamar mandi, ngeliat BH pink, mana talinya dijait warna item. Ga nyambung banget. Biarin aja, gue bejek tu ntar orangnya." Dengan setia Jinny dan Soodam mendengarkan omelan Jennie.

Ya gmn? Lu kabur pantat auto merah.

"Ada apa sih berisik-berisik?" Jisoo muncul sambil membawa ember. "Si Jinny bikin ulah lagi?"

Jinny melongo. Gua bae anjay, katanya dalam hati.

"Itu loh, di kamar mandi ada BH dan gue seb--"

"Oh, iya itu punya gue. Lagi ditumusin." Nampak tak peduli dengan wajah terkejut Jennie, Jisoo berlalu begitu saja dengan embernya.

Jinny berusaha menahan tawanya namun bisa apa, ngoknya keluar.

"Sstt!" desis Soodam, mengingatkan.

"Jisoo Onnie, katanya mau dibej--kek euk eukkuk!!" Jennie membekap mulut Jinny.

"Ngga Onnie!!"

><

"Tumben ya Jisoo Onnie pulang cepet," kata Denise sambil mengepel lantai teras. Tak jauh dari situ, Lisa mengangguk dengan mulut yang mengunyah kacang.

"Palingan abis ini mau main sama temennya."

"Hah sotoy."

Kemudian datang Soodam dan Jinny dari belakang. "Lu berdua diem-diem aja. Ga denger suara cempreng apa-apa tadi?"

Bukannya mendapat jawaban, kaki Jinny malah di pel. "Ish Denise, kotor njir!"

"Heh bodot, harusnya gue yang marah! Orang lagi dipel maen nyelonong bae."

"Mohon ya sopan santunnya," kata Soodam mengingatkan. Cucu Mamah Dedeh, maklum.

Denise mengatur napasnya. Lisa mulai ngakak melihat tontonan wayang itu. "Bisakah Kakak Jinny lihat lantai yang berkilauan ini? Tandanya sedang dipel ya setan!"

"Njirr akwowkwowk GG, gue dukung lu!" sorak Lisa.

"Iya iya maap." Jinny melompat ke kursi dan mengambil alih toples kacang yang sedari tadi Lisa genggam.

"Idih idiiiih!" Lisa berusaha merebut kembali, tapi apa daya kekuatan Jinny kali itu melebihi Orochimaru. "Bagi aelah."

Soodam yang tidak berani melewati garis teras itu mulai berjinjit dan ikut duduk, begitupun Denise yang menghentikan pekerjaannya.

"Dikasih Babeh ya?" Soodam mengambil toples berisi basreng.

"Iya tadi," kata Lisa.

"Pantesan lu berdua ga denger suara merdu Jennie tadi."

"Hah, ngapa dia ngapa?" Nampak bersemangat, Lisa melebarkan matanya.

"Itu, dia marah-marah ada yang jemur BH di kamar mandi, dia bilang mau bejek orangnya. Eh ternyata Jisoo Onnie, langsung diem dia, ya ga Soodam? Awowkowk."

BlackNumber IndekosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang