"Anda mau tanggung jawab?" Tanya gue dengan suara bergetar menahan nangis.
Dada gue rasanya sesak napas mau nangis lagi karena senang dengar dia tanyain mahar.
"Iya saya mau tanggung jawab." Jawabnya mantap yang buat gue peluk dia lagi saking senangnya.
Gimana ya, gue gak cinta sama dia bahkan belum ada rasa dan gue yakin dia juga begitu ke gue. Tapi paling gak anak gue nanti lahir dan tumbuh punya ayah dan ibu yang lengkap dengan kasih sayang yang lengkap juga.
"Bapak kenapa berubah pikiran?" Tanya gue setelah lepas pelukannya itu.
"Semua yang kita lakukan di dunia pasti akan di mintai pertanggung jawaban sama Tuhan kelak di akhirat bukan? Maka saya lepas tunangan saya bersama dengan laki-laki yang harus bertanggung jawab atas dirinya, dan saya akan bertanggung jawab atas apa yang telah saya lakukan ke kamu." Jawabnya dengan menatap gue dalam.
Apa tunangannya juga hamil di luar nikah sama kayak gue? Entahlah, gue gak mau tau lebih lanjut biar itu jadi urusan mereka sendiri. Yang penting sekarang, pak Johan mau bertanggung jawab gue udah bersyukur banget.
"Terimakasih karena mau mengakui dan tanggung jawab pak." Jawab gue yang dia balas ciuman di kening.
Jujur gue agak kaget dengan perilakunya ini, karena dia yang memperlakukan gue dengan lembut berbeda dengan perlakuannya dulu waktu gue jadi sekertarisnya di kantor.
"Ayah kamu di dalam? Ayo ketemu." Katanya terus tarik tangan gue buat masuk ke pager rumah, tapi langsung gue tahan.
Kenapa dia kayak yang exited mau ketemu ayah? Bisa aja dia di tembak hari ini juga karena udah kurang ajar sama gue.
"Bapak yakin mau ketemu ayah sekarang? Maksud saya, bapak harus tau ayah agak kejam anda yakin mau ketemu sekarang?"
"Saya sudah disini, kenapa gak sekalian aja? Ya... Semoga aja saya masih hidup setelah pulang dari rumah kamu." Ucapnya yang menggaruk tengkuknya sendiri.
Lucu aja liat dia yang kayak yakin gak yakin mau ketemu ayah karena ucapan gue yang kayaknya buat dia jadi sedikit takut mungkin(?)
Gue pun masuk kerumah bersama dengan pak Johan yang ada di samping gue, buat beberapa ajudan yang lagi nyantai sambil ngopi sedikit kaget. Gimana ya, gue ini gak di bolehin pacaran dari dulu. Jangankan pacaran, gue bawa temen cowok kerumah buat kerja kelompok aja ayah udah ngawasin terus dengan tatapan tajam yang buat temen gue kenal mental duluan.
Jadilah ajudan ayah itu samperin gue dan tanya siapa laki-laki yang ada di samping gue ini.
"Ini bos di kantor, om masa gak kenal? Johan Sudarmo anaknya almarhum pak Jovian." Jawab gue yang buat ajudan ayah itu agak melotot.
Karena gak di jawab lagi sama ajudan ayah mungkin masih shock, jadi gue dan pak Johan lanjut masuk kerumah. Udah fix abis ini ajudan ngadu ke ayah.
Setelah masuk gue suruh dia duduk dulu di ruang tamu sambil persiapin diri ketemu ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG PARENTS ⛔ IMAGINE YOU X YOON JEONGHAN ⛔
FanfictionCERITA INI PINDAH PLATFORM KE FIZZO!!! Tentang (y/n) dan Johan yang terpaksa harus jadi orang tua muda akibat ketidak sengajaan Johan yang tiba-tiba memaksa (y/n) melakukan 'hubungan suami istri' saat dirinya pulang dari sebuah club IMAGINE YOON JE...