Sena-seorang murid perempuan kelas dua di SMA elit Geoneve yang dikenal sebagai murid perempuan yang tomboy dengan gaya bak preman sekolah. Orang-orang pun memberinya julukan 'Si tukang buat onar'. Bagaimana tidak? Hampir setiap hari dirinya selalu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Detik waktu terus berjalan ....
ᨌᨌᨌ
Peristiwa yang mencekam tersebut mencetak sejarah kelam bagi sekolah yang notabenenya elit itu. Pihak berwenang yang menyelediki kasus kematian Kiara ini pun tak menjumpai penyebab pasti kematiannya.
Kematiannya itu benar-benar misterius. Sampai akhirnya pihak berwenang menyatakan bahwa ini memang merupakan kasus bunuh diri yang murni. Akan tetapi, banyak warga sekolah yang berspekulasi bahwa Sena lah yang membunuh Kiara mengingat betapa kasarnya dia itu.
Murid-murid di SMA Geoneve mulai menyebarkan gosip buruk mengenai Sena, mereka menyebut Sena adalah seorang gadis pembunuh yang berlindung dari hukum menggunakan uang orang tuanya sebagai tameng.
Mereka yang membenci Sena semakin membenci dan mereka yang tak peduli atas sikap Sena jadi menaruh rasa tak suka pada Sena.
SMA Geoneve juga menolak semua wartawan yang ingin meliput kasus ini, karena mereka tak ingin sekolah mereka memiliki citra yang buruk. Alhasil tak ada orang yang mengetahui hal ini.
Orang tua Kiara telah merelakan kematian putrinya tersebut ketika diberitahu bahwa Kiara melakukan bunuh diri, mereka sebenarnya tak terlalu percaya mengingat bahwa Kiara tidak pernah menunjukkan gejala-gejala suicide, akan tetapi mau tak mau mereka harus menerima itu semua dan berharap bahwa pernyataan dari pihak berwenang itu adalah benar.
Setelah mengambil libur beberapa hari dan menjalani terapi psikologi, Sena kembali bersekolah seperti biasa. Saat ia menyusuri koridor untuk pergi ke kelasnya, murid-murid yang berada di sana seakan menghakimi Sena dengan tatapan mereka yang benar-benar menusuk.
Semenjak peristiwa itu memang Sena menjadi sedikit lebih pendiam, ia mengalami trauma serta ia juga memiliki pemikiran bahwa dirinya lah yang menyebabkan Kiara bunuh diri, karena telah keterlaluan dengan kata-kata yang ia lontarkan waktu itu.
Murid-murid di sepanjang koridor yang dilewati Sena mulai berbisik-bisik. Mereka membicarakan Sena yang terlihat biasa-biasa saja dan bersikap seperti tak terjadi apa-apa. Mereka merasa geram dan ingin sekali memukul wajah Sena yang terlihat datar itu.
"Wah! Kelihatannya dia santai-santai saja yah? Padahal jelas-jelas dia yang membunuh Kiara. Cuih! Dasar psikopat sialan!"
"Iya! Enak yah punya uang banyak, bisa kebal dari hukum hahahaha."
Sena yang mendengar semua ucapan buruk tentangnya itu hanya bisa diam dan tak mengiraukannya. Ia memang merasa bersalah atas kematian Kiara dan seharusnya dia bertanggung jawab mengenai peristiwa yang mencekam itu.
Sesampainya Sena di ruang kelas 2.B, seluruh murid yang tadinya ricuh langsung diam lantas memandangi Sena dengan tatapan kebencian. Sena yang masih berada di ambang pintu hanya bisa menghela nafasnya lantas melanjutkan langkah kakinya.