00:04

15 3 0
                                        

ᨌᨌᨌ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᨌᨌᨌ

Tanpa mengganti seragamnya dengan pakaian biasa, Sena langsung saja merebahkan tubuhnya di atas ranjang king size yang berada di dalam kamarnya. Ia benar-benar merasa kelelahan dan seluruh tubuhnya juga terasa sakit. Ia mengatur nafasnya yang tak beraturan sambil menerawang kembali pada kejadian yang terjadi tadi.

Kenapa aku bisa mengalami hal seperti ini? Apakah benar aku ini bisa melihat arwah? Lantas karena apa itu semua bisa menimpaku? Batin Sena.

Sena menghela nafasnya kasar lalu ia pun memejamkan matanya, ia ingin istirahat terlebih dahulu. Mengingat banyak sekali kejadian aneh yang terjadi hari ini.

Tess .... Tess ....

Suara tetesan air terdengar bersaut-sautan, kamar Sena yang terasa nyaman kini berhawa dingin. Sena merasakan ada air yang menetes di wajahnya, tidak air tidaklah terasa kental, lebih terasa seperti ... Darah?

Sena mengernyitkan dahinya lalu menyeka tetesan tadi dengan tangannya, perlahan dia membuka matanya dan .... Bam! Sena spontan membelalakkan matanya, ia langsung bernafas dengan cepat dan tak beraturan.

Jarak antara dirinya dengan langit-langit kamarnya kini hanya terasa seperti berjarak dua kilan saja. Di atas Sena kini terdapat sosok yang menyeramkan. Sosok itu menempel dan merangkak di langit-langit kamar Sena dengan kepalanya yang menghadap ke arah Sena. Sosok tersebut terlihat menyerupai seekor laba-laba dengan matanya yang banyak, urat-urat merah kebiru-biruan menjalar di seluruh tubuhnya, rambutnya berwarna putih serta tubuhnya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna putih pula. Tubuh sosok itu benar-benar pucat dengan mulutnya yang tersenyum lebar hingga menyentuh telingannya. Benar-benar menyeramkan.

"Sena ...." Sosok itu mulai bersuara, suaranya sangat menyeramkan, seakan menggema di seluruh sudut kamar Sena.

Sena berusaha untuk berteriak namun tubuhnya benar-benar tak bisa ia gerakkan. Sena terus berusaha mengatur nafasnya yang kini seakan ingin terhenti.

Sosok tersebut lantas langsung saja menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Sena, ia memegangi wajah Sena dengan tangannya yang terasa sangat kasar itu. Ia hanya memegang, namun itu terasa sangat sakit bagi Sena hingga Sena ingin berteriak, namun niatnya itu terurungkan setelah sosok tersebut menutup mulut Sena.

Sena benar-benar tak bisa melakukan apa-apa, ia tak berdaya. Sosok tersebut lantas mencakar wajah Sena dengan kuku-kukunya yang tajam, Sena merasa wajahnya seperti terbakar dan perih. Sosok itu pun lantas hendak mencongkel bola mata Sena dengan kukunya yang tajam itu. Sena berusaha untuk mengelak, air mata Sena tak tertahankan. Ia lantas memejamkan matanya, tubuhnya terasa mati, ia tak bisa merasakan apa pun.

Gelap, semuanya gelap, itulah yang dirasakan Sena.

ᨌᨌᨌ

"Argh!"

[ON GOING] TRISULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang