Picture by Instagram
Author : *megang mikrofon ya bukan mikrowave*
Kira-kira beginilah Thorn saat ditubuhnya Halilintar selama 1 Minggu sebelum berubah jadi dingin layaknya kulkas berjalan :v
Thorn : *pandang foto* Cih, Author gak ada akhlak.
Author : *pundung* Ta-tapi Thorn, yang lain kan kangen sama kamu yang imut bagaikan dedek gemoy :v
Thorn : Berbeda, bagiku aku ini tidak imut *natap setajam silet*
Solar lewat, mata merah apinya yang menyala tertarik untuk bergabung wawancara Thorn dan Author.
Solar : Author! Boleh nanya?
Author : Nanya apa?
Solar : *senyum merekah di wajah ganteng Blaze, maaf, bukan Solar* Adain Q&A dong!
Gebrakan meja dari Solar membuat Mama Taufan yaitu Mama kedua dari boel datang sambil bawa sendok sayur.
Taufan : Ada apa nih? Kenapa ribut-ribut?
Author : Biasalah!
Taufan : *pukul Author pake sendok sayur* Ya apa?!
Author : Duh, ampun, Mak Upan. Itu si kang bensin pengen ngadain Q&A padahal Author nya aja males
Thorn : Kan kamu Authornya.
Tak lama setelahnya, Upan hilang, katanya pengen lanjut masak lagi, lalu datanglah Halilintar yang sebenarnya.
Halilintar : *duduk di samping Author*
Author dalam hati be like : Kurang Gempa nih, kan kalo kayak begini jadi dikelilingi oleh calon husbu, avvv.
Thorn : Masih waras, Thor?
Halilintar : Alhamdulillah, enggak.
Author : Kok kamu sih yang jawab Lilin?!
Halilintar : Mewakili, katanya pengen diwakilkan untuk membuat Gempa jatuh hati padamu :v
Tanpa mereka sadari, Gempa menguping wawancara dadakan tersebut.
Gempa be like : Jangan diwakilkan lah, diwakili seseorang itu berat, biar aku saja sendiri yang membuat jatuh hati padamu, eakk.
Kembali ke wawancara.
Author : Jadi..., Hali, bagaimana rasanya menjadi Taufan?
Halilintar : Rasanya? Gimana yaaa? *Senyam-senyum tidak jelas*
Solar : Jangan bikin otak Readerstachii traveloka, Bang.
Thorn : *pukul kepala Solar* Traveling!
Solar : *menangis dramatis* Sampai hari kau, Kak Thorn, hiks.
Thorn : Hilih.
Halilintar : Gak ada rasanya lah, jelas-jelas dia manusia bukan makanan *setelahnya Hali tertawa terbahak-bahak*
Author, Solar, Thorn : 🗿
Author : Sudah, sudah, padahal dulu sebelum kenal kalian aku tuh polos dan waras. Kenapa jadi bobrok macam ni?
Thorn : *tepuk pundak Author lembut-lembut* Sama, aku juga pingin jadi polos lagi :-:
Solar : Sabar, ya, saudara-saudara sekalian untuk penawarnya *ikut pundung*
Author : Mengsedih melihat kalian semua berubah.
*Tiba-tiba saja sebuah ide melintas* Cepet-cepet kembali aja deh, kan aku Authornya :v
Solar, Thorn and Halilintar : Cepet tamat dong?🗿
Antusias, Author mengangguk.
Thorn : Jangan cepet-cepet, lama-lama aja, takut bikin Author stress nanti :-:
Author : Oke deh, tamatin cerita ini dulu habis itu lanjut cerita Run 2, Thorn dan Solar, avvv, gemoy deh kalian berdua *cubit pipi Solar dan Thorn*
Solar : Nanti kita Fusion, kezel.
Author : Erkkk... Habisnya Sori ngeselin banget 😀
Thorn : Keknya Author yang memang ngeselin, coba ngaca :v
Author ngaca, kaget lihat muka sendiri, pundung di kamar, wawancara dihentikan
Solar : Minta maaf, Thorn. Kasian tuh, nanti book nya gak bakal lanjut.
Thorn : *rebahan di sofa, paha Halilintar menjadi bantalannya* Urus saja, Solar. Aku udah males.
Solar : Gini amet punya Kakak.
Halilintar : Sabar, Solar. Nanti aku temenin main :v
Solar : Jangan pegang-pegang! *Solar pun pergi*
Wawancara pun berakhir...
Eitss! Bentar, apakah Q&A akan diadakan? Jawabannya itu tergantung kalian sih, awokawokawok
*Hilang pakai jurus Na**to*
KAMU SEDANG MEMBACA
Shuffle Siblings [Discontinued]
RandomApa yang akan kalian lakukan jika tubuh kalian tertukar dengan saudara kalian? Ya, inilah yang terjadi kepada ketujuh kembar yang memiliki kekuatan elemental. Lalu bagaimana cara mereka menjalani kehidupan sehari - hari sampai mereka menemukan jalan...