"Jadi, bisa kau jelaskan? Kenapa kita tidak kembali ke tubuh kita? Kenapa warna mata dan kekuatan kita kembali?"
Fang bergeming, ia telah melakukan hal ceroboh untuk sahabat terbaiknya tapi ia benar-benar tidak bermaksud akan terjadi hal seperti ini.
Bahkan Fang saja belum tahu semua kerugian yang bakal dialami oleh para kembar tujuh bermarga Boboiboy itu.
"Fang! Cepat jawab! Kita memerlukan jawabanmu!" Taufan menggertak, ia sudah tak sabar ingin segera mendapatkan jawaban.
Kaizo sebagai Abang yang baik hati menengahi mereka kembali, "Taufan. 'Kan sudah ku bilang, Pang sedang memikirkan solusi dari masalah kalian. Kenapa kalian mengganggunya berpikir?"
"Aku tahu. Tapi, berapa lama? Adik-adikku juga terkena efek samping ramuannya begitu parah." Ucap Taufan mencoba menahan segala amarahnya.
Fang tersentak, "Adikmu? Yang mana? Semuanya?"
Halilintar geleng-geleng, "Tidak semua. Hanya Blaze dan Gempa, mungkin karena kondisi mereka masih dalam perawatan maka dari itu efek samping yang mereka alami cukup mengkhawatirkan."
"Sebenarnya kita juga terkena efek samping ramuannya, dilihat dari warna mata dan kekuatan yang kembali dengan anehnya di tubuh bukan milik kita."
Mendengar penjelasan Halilintar, Kaizo memandangi ketiga orang di dalam ruangan tersebut secara bergantian.
"Kesimpulannya, kalian berdua mendapat efek samping yang biasa saja tapi kedua adik kalian belum tentu terkena efek samping dari ramuannya. Bagaimana jika mereka tidak cocok dengan ramuannya karena sedang dalam kondisi perawatan?" Kata Kaizo.
"Tidak cocok?" Taufan mengernyit heran.
"Iya. Terkadang efek samping ramuan tidak cocok lumayan berbahaya bagi tubuh manusia, akan lebih baik kau tanyakan itu langsung kepada Nut."
"...Dan bilang juga pada Nut untuk mendapatkan lebih banyak data tentang ramuan penawar yang ia bikin, sebab aku ingin mengeceknya kembali."
Taufan dan Halilintar lumayan lama terdiam namun mereka berdua berpikir dengan pantang menyerah demi adik-adiknya.
"Baik, Kapten!"
-gg-
"Ukhhh... Kak Gempa? Baik-baik saja?"
"Iya... Aku baik..., Kau? Bagaimana, Blaze? Apakah ada sesuatu yang membuatmu sakit?"
Blaze hanya menggelengkan kepalanya pelan.
Keheningan pagi itu berlangsung selama lima menit, Gempa tidak tahu mau membicarakan apa dengan Blaze karena ia sedang sibuk berperang dengan pikirannya sendiri.
Sedangkan Blaze, ia terlalu malas menggerakkan bibirnya dan mengatakan kalau dirinya kehausan.
Blaze sudah memasuki zona nyaman di kamar rawatnya setelah merasakan rasa nyeri pada lukanya, kini ia ingin menikmati waktu istirahatnya yang tertunda.
"Blaze. Apa kau memerlukan sesuatu? Entah kenapa aku ingin mencari udara segar di luar." Ucap Gempa sembari melihat bulan yang semakin membungkuk di langit.
Zona nyaman itu seketika dilupakan oleh Blaze, ia berdiri di atas kasurnya dengan mata berbinar-binar, "Aku ingin membeli minuman segar!"
Memandang Blaze begitu sehat, semua pikiran Gempa terasa kosong seakan-akan semua beban itu hilang tak tersisa.
Lengkungan manis di wajah Gempa tercetak jelas, "Ayo, aku juga butuh minuman segar."
Melompat dari kasurnya, Gempa membelalakkan matanya melihat adiknya terlalu banyak tingkah namun Blaze terkekeh geli tiada henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shuffle Siblings [Discontinued]
De TodoApa yang akan kalian lakukan jika tubuh kalian tertukar dengan saudara kalian? Ya, inilah yang terjadi kepada ketujuh kembar yang memiliki kekuatan elemental. Lalu bagaimana cara mereka menjalani kehidupan sehari - hari sampai mereka menemukan jalan...