Masalah Baru

8.1K 865 179
                                    

| Ruang UKS |

Terlihat keempat sahabat mengkhawatirkan sahabat lainnya yang sedang pingsan sejak tiga jam yang lalu. Mereka hanya bisa menunggu sampai seseorang ada yang sadar.

"Aduuhh, kepala Thorn sangat sakit." Ucap Thorn, ia sudah sadar dari pingsannya.

"Hali? Gimana? Ada lagi yang sakit?" Cemas Yaya.

Butuh waktu yang lama otak Thorn baru bisa terkoneksi ketika Yaya memanggilnya nama Kakaknya, Halilintar.

"Kita masih tertukar, ya?" Ujar Gempa, ia juga sudah sadar dari pingsannya. Yang lain pun juga sudah ikut tersadar.

"Kemarin jiwa dan tubuh kita tertukar. Sekarang masalah baru datang yaitu kekuatan kita tertukar juga." Taufan merasa kecewa.

"Solar, gimana nih?" Tanya Thorn.

"Aku...,juga tidak tahu. Untuk saat ini, aku tidak mempunyai solusi, Kak." Jawab Solar.

"Lalu kita harus menunggu lebih lama? Kita tidak bisa menggunakan lama." Ujar Halilintar, keras kepala.

Solar menjadi pusing.

"Kak Hali benar. Aku sangat kedinginan tadi." Timpal Blaze.

Solar menjadi sangat pusing.

"Apalagi aku yang harus berusaha mengangkat tangan batu milik Gempa. Solar, kumohon cepat-cepat bikin penawarnya." Taufan ikut mengomel.

Solar pusing tujuh keliling.

"Kak Taufan saja yang lebay. Bagaimana denganku yang harus memiliki mata berbahaya ini?!" Gerutu Gempa.

Solar mencapai batasnya.

"Betul, Solar. Kau harus membuatnya jika tidak aku akan terus merasakan tumbuhan menggelikan milik Thorn". Ice pun juga.

Solar--

"DEY!"

Para kembar Boboiboy, Yaya, Ying, Fang, Perawat UKS, murid-murid, para guru, kepala sekolah dan hewan disekitar sekolah mendengar suara menggelegar tersebut. Yang berasal pemuda keturunan India yaitu Gopal.

"Bisakah kalian lihat kondisinya? Adik bontot kalian saja menjadi pusing melihat kelakuan Kakak-kakaknya. Seharusnya kalian itu ikut mencari solusi jangan memaksa Solar." Ceramah Gopal.

Kini semua para kembar Boboiboy terkecuali Solar bergeming, menunduk, merasa bersalah karena terlalu memaksakan Solar agar segera membuat penawarnya.

Sang Adik bontot yang tidak mau melihat para Kakaknya bersedih mencoba memperbaiki suasana.

"Tenang Kakak-kakak sekalian, kali ini andalkan saja aku. Sebab semua masalah dapat diatasi denganku... walau sedikit lambat." Seru Solar.

"Kami mengandalkanmu, Solar." Dukung Thorn mewakili yang lain.

"Tenang saja, Solar. Kami akan ikut membantu, kok." Ujar Ying, Yaya mengangguk.

"Yah...mungkin saja kau perlu bahan-bahan langka, kau bisa meminta bantuan dariku juga." Fang menambahkan.

"Kalau aku sih, pastinya akan selalu siap membantumu, Boboiboy." Gopal ikut menyemangati.

Oke, Solar jadi sedikit terhura melihat teman-teman dan Kakak-kakaknya menyemangati dirinya. Jika seperti ini, keangkuhannya bisa meninggi.

"Aku memang hebat, andalkan saja semua ini padaku! Hehehe." Tidak salah lagi, rasa angkuh Solar mulai muncul begitu cepat.

Shuffle Siblings [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang