PRofile(2)

97 13 0
                                    

 "Nanti malam pasti Neji Nii-san datang, kok.. Jangan khawatir, Sakura-chan." Hinata berucap lembut. Berusaha menyemangati Sakura si rambut merah muda yang beberapa saat lalu baru saja mendengarkan kepadatan jadwal Neji.

Baru saja dua puluh empat jam lalu ia, Haruno Sakura membuat kesepakatan konyol dengan Neji tersebut untuk bermain-main simulasi pacaran. Mungkin kedengarannya konyol, tapi Sakura merasa butuh dan yakin bahwa ia bisa menjalankan hubungannya dengan baik bersama pria yang diinginkannya dengan melakukan itu. Tentunya, bukan Neji tersebut.

Tapi jangan salah. Ia, Hyuuga Neji. Konglomerat dengan otak yang terlewat encer serta masa depan yang sangat terjamin. Pria yang akan mewariskan perusahaan besar keluarganya. Bukan sembarangan orang.

Dan Sakura-lah yang membuatnya memainkan simulasi konyol ini.

"Kalau Neji nggak datang, aku bakal seret dia! Tenang aja.." si rambut cokelat, namanya Tenten memberikan dukungan penuh kekuatan pada sahabatnya itu. Tangannya mengepal seakan benar-benar akan menyeret Neji saat itu juga.

"Udahlah.. santai aja. Dari dulu kita dah tahu Neji-san itu kayak apa. Percaya aja." Si pirang, Ino, berucap santai. Tangannya melambai-lambai di udara, mengabaikan kekhawatiran sahabatnya.

Keempatnya sedang berada di sebuah Kafetaria rumah sakit. Sedang bersiap masuk giliran jam jaga mereka dengan mengisi tenaga. Yap, benar sekali, mereka semua adalah dokter.

Haruno Sakura, si rambut merah muda yang sedang akan berlatih menjadi kekasih yang baik dengan memainkan simulasi dengan teman masa kecilnya.. ah itu masih nanti, abaikan, abaikan.

Ia bekerja sebagai ahli bedah. Di antara mereka, mungkin jam kerja Sakura-lah yang paling banyak.

Hyuuga Hinata, adik dari seorang pengusaha sukses yang masih ingin berprofesi sebagai dokter spesialis mata. Jam kerjanya lebih terbatas, bukan karena apa-apa. Hanya saja, sang ayah dan kakaknya yang terlalu protektif. Ya, orang tua dan kakak over protektif yang merepotkan.

Yamanaka Ino, gadis periang serta mood maker di kumpulan para dokter ini. Mungkin kelihatannya memang tidak mungkin, tapi inilah kenyataannya, ia adalah seorang psikiater. Mungkin saking sering nya berhadapan dengan orang-orang aneh, ia juga ikut sedikit aneh.

Yang terakhir;

Sarutobi Tenten, harusnya sekarang ia bersama kakeknya menjadi pejabat dan berkecimpung dengan masalah negara. Salahkan kepalanya yang terlalu keras hingga memilih menjadi dokter spesialis Anak.

.

Kalau hanya sekilas melihat gadis-gadis ini merumpi santai tanpa mengenal mereka, orang-orang akan beranggapan bahwa mereka hanyalah kumpulan gadis-gadis kaya dengan fasilitas orang tua mereka.

Wajar saja, umur mereka masih sangat muda untuk bergelar dokter spesialis. Belum lagi ini adalah rumah sakit yang cukup elite.

Yah.. tidak sepenuhnya salah, mereka semua memang berlatar belakang keluarga politikus dan konglomerat. Bersyukur dengan otak mereka, mereka tak mau hanya mengandalkan harta yang ada dengan dikendalikan.

Mereka adalah gadis-gadis hebat yang memiliki pendirian yang teguh serta hati yang tangguh.

Pria mana yang tak mau mendapat salah satu dari mereka?

Bila ada, pasti dia adalah pria bodoh yang tak tahu apa-apa tentang wanita.

.

.


😊 HOLA!!

kan belom 2vote kok lanjut??
Hm.. iya. Maafkeun. Rencananya emang mau nunggu 2vote. Sudah kuduga bakal lama dapet dua juga. 

Ternyata bukannya pembaca yang nggak sabar, malah aku yang nggak sabar buat ngelanjutin 🤣🤣

Bgitu ceritanya..

Jadi, untuk selanjutnya.. kalau belom terkumpul dua vote per chapter baru, aku bakal nunggu seminggu nah trus klo dah seminggu kulanjutin 😁

Silahkan kalau ada masukan atau request..

\/\/\/\/\

00:42 [25 Mei 2021]

420 kata -tanpa titik jeda-
Maaf karena masih pendek. Aslinya bahkan lebih pendek 😅
Mungkin kedepannya akan makin panjang..

Thanks dah mau baca :)

SImulation(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang