nomor 12

75 29 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Baik Léa ataupun Denise tak ada yang berani melangkah keluar dari kamar soodam, mereka sama-sama terdiam dengan pemikiran mereka masing-masing.

15 menit setelah menghubungi keluarga soodam, televisi langsung dipenuhi oleh berita hilangnya dia. anak pertama dari keluarga Lee itu menghilang tanpa jejak.

Lebih dari 200 orang keluarga Lee kerahkan untuk mencari soodam, untungnya keluarga itu tidak bisa kemari karna jalanan yang belum sepenuhnya selesai diperbaiki.

Untuk sementara Denise dan Léa aman, keluarga soodam tidak langsung menuduh mereka.

"Kepalaku pusing" Denise berdecak kesal, pikirannya kacau sekali. Semua ini benar-benar sulit diterima olehnya, kenapa mereka berdua harus menghilang secara bersamaan sih?

"Kau sudah menemukan kunci mobil soodam?" Léa menoleh kearah Denise yang sejak tadi hanya memukul mukul tepi tempat tidur dengan gelisah, dia bingung harus melakukan apa disaat keadaan jadi tidak terkendali seperti ini.

"Aku tidak bisa menemukannya" Denise menidurkan tubuhnya dengan kencang, dia kesal dengan banyak hal.

"Bagaimana caranya kita kembali nanti?" Léa mengusap wajahnya frustasi, kalau jalanan itu sudah selesai diperbaiki, mereka harus cepat-cepat keluar dari sini.

Tapi masalahnya, dengan apa mereka keluar dari sini? Kunci mobil soodam entah disimpan dimana, padahal mobilnya ada didepan villa.

Tidak berpindah tempat sama sekali.

"Aku akan menghubungi temanku nanti, kalau jalanannya benar-benar sudah bisa dilewati" Léa menghela nafas lega, untunglah Denise memiliki teman yang mau disusahkan seperti itu.

"Tapi, apakah keluarga soodam tidak akan menyudutkan kita nantinya?" Denise cukup khawatir dengan hal itu, dia takut disalahkan.

Mau bagaimana pun juga soodam terakhir kali ada bersama mereka, dan sekarang yang tersisa dari mereka berlima hanya Denise dan léa.

3 dari 5 orang yang datang kemari hilang, bagaimana orang lain tidak menaruh curiga pada orang yang tersisa? Apakah bisa Denise dan léa menghindari semua tuduhan itu?

"Haruskah kita mengaku saja kalau selama ini kita diteror? Pesan-pesan di ponselku juga belum dihapus, siapa tau pesan itu bisa sedikit membantu kita" Denise memasang wajah berpikir, sejujurnya dia tidak tahu apakah cara itu akan berhasil atau tidak.

Ponselnya hilang, bisa saja orang lain menuduh dialah yang mengirim pesan dengan sengaja pada léa.

"Seharusnya, sejak awal kita sadar kalau kematian jinny adalah awal dari teror yang akan kita alami" Danise menaruh tangannya diatas kepala, ada banyak hal yang sangat dia sesali.

The Secret ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang