nomor 14

93 30 8
                                    

Sebelum mulai ke cerita, adakah yang tau alesan kenapa léa bohong sama temen-temen nya mengenai skandal yang dia Terima?

Kalo kalian masih inget, alesan yang léa kasih ke temen-temennya tuh beda sama berita diosaka. (Di akhir "nomor 6").

Kira-kira, yang bener yang mana? Peryataan léa? Atau media?

*

*

*

*

*

"Sebelum aku mulai bercerita, apakah kalian tidak merasa penasaran? Mayat orang disana, itu siapa? Kalian tidak ingin tau?" Dita menoleh kearah léa dan denise, senyuman manis dia tunjukkan.

Namun tentunya senyuman itu dianggap berbeda oleh léa dan denise, mereka benar-benar tidak mengenali sosok dita saat ini.

"Rupanya kalian tidak penasaran ya, baiklah kuberi tau satu hal. Dia, pelakunya" Arah tunjuk dita mengarah keatas, tepat kearah mayat soodam yang yang bergelantungan.

Baginya itu terlihat lucu, perut dan wajah soodam penuh oleh hasil karyanya.

"Denise? Kau juga tau kan?" Dita melirik kearah denise, menatapnya dengan senyum aneh.

"Apa maksudmu?" Berpura-pura bodoh, denise terpaksa melakukannya. Sosok dita didepannya berbeda, dia tak mau mencari masalah.

"begitu ya?" Dita berdiri, berjalan kesana kemari. Entah apa yang sebenarnya dia lakukan, gesekan antara palu dan lantai kayu nya jadi terasa menyeramkan.

"Kau cukup hebat karna tidak peduli dengan apa yang kau lihat sendiri" Dita berjalan kearah denise, palu yang dibawanya itu dia ketuk dengan kencang ke lantai kayu yang tepat ada didepan kaki denise.

Suara berisik akibat kegiatannya itu membuat mata denise dan léa terpejam secara bersamaan, antara terkejut dan takut. Perasaan itu bercampur aduk.

"Léa? Kau tau tidak? Anak ini juga punya rahasia, bukankah tidak adil ya orang seperti ini memarahimu dan memaksamu untuk bercerita? Padahal, dia sendiri juga sama saja denganmu. Dia diam, disaat tau sesuatu" Denise memundurkan tubuhnya saat Dita semakin lekat memandangi Wajahnya, dia takut karna paham betul apa yang Dita maksud.

"Apa maksudmu" Léa tak mengerti, kenapa dita tau segalanya? Kenapa dia tau setiap rahasia yang mereka sembunyikan? Dari mana? darimana dia tau semua itu?

"Anak ini bukan kesulitan meminta izin dari bosnya kok dulu, dia justru diizinkan dengan mudah lalu lebih cepat datang kesini. Benarkan?" Denise meneguk ludahnya dengan susah payah, ekpresi wajah dita teramat sangat mengganggunya.

"Apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan, dita?" Léa memberanikan dirinya untuk berkata dengan tajam, dia muak di suruh berpikir disaat kakinya terasa sakit akibat perbuatan dita tadi.

"Denise, kau pintar karna telah menaruh curiga pada soodam. Kau juga pintar karna tidak membuat soodam menaruh curiga kepadamu. Kau, melihatnya kan? Melihat soodam yang menyeret mayat pria itu ke tempat ini?" Hening.

The Secret ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang