7.

2.3K 316 67
                                    

Hai. Siap baca?

Vote dulu ya^^

Udah? Oke

Happy Reading (•ө•)♡



Bintang membawa Ilane dan menidurkan nya ke ranjang UKS. Raut khawatir tidak luput dari wajah nya. Matanya beralih ke tangan Ilane yang memar akibat goresan kuku nya. Berdiri tegak dan mengambil obat untuk mengobati Ilane.

Raut dingin itu tidak tampak lagi hanya ada perasaan khawatir Bintang pada Ilane.

Di lain tempat.

Reno melangkah mendekati yang lainnya.Ia hanya menatap datar saat melihat Sheren yang sedari tadi menangis. Tidak seperti yang lainnya merasa khawatir atas keadaan Sheren. Diantara mereka semua Reno memang orang yang paling sedikit berinteraksi dengan Sheren, ia tidak suka melihat gadis ini yang cengeng.

"Mana Bintang? "

Kini mereka semua menatap Reno. David adalah cowok pertama yang maju selangkah ke hadapan Reno.

"Liat.gara gara adik lo itu Sheren nangis. Haha mungkin sekarang dia lagi berantem sama Bintang secara Bintang kan mudah khawatir sama Sheren. " Pancing David.

David selalu membenci Edith. Setiap ada kesempatan ia akan masuk dan mulai memanasi yang lain agar membenci Edith lebih dalam. Ia menatap Reno sinis.

Reno memicing kan matanya. Setelah Edith keluar dari rumah sakit ia mulai agak berbeda, tidak meledak ledak seperti dulu bahkan terkesan acuh. Dulu ia memang kurang menyukai Edith tapi berdasarkan sifat nya yang sekarang ia mulai bisa menerima dirinya. Kata kata David menyentuh bagian emosi nya.

Ia menarik kerah David dan berkata dengan dingin, "kemana mereka brengsek. " Tanya Reno.

David hanya terkekeh seakan itu lelucon. Reno yang tidak tahan mulai memukul rahang David hingga tersungkur. Kejadian ini tidak luput dari pandangan siswa lain.

"Reno hiks jangan pukul David. Maaf ini salah aku karena tadi aku gak sengaja nyentuh Edith tapi aku gak bermaksud apa apa kok. Terus dia hiks marah hiks maaf ini salah aku maaf. " Kata kata Sheren tidak meredakan emosi Reno. Malah Reno menatap Sheren, kata kata ini semakin menggambarkan kebiasan Edith pada Sheren dan ia semakin benci.

"Woe ngapain sih berantem segala. Noh tadi Bintang gendong Edith ke UKS, gak tau ngapain mau liat gak. " Jelas Ello yang baru datang dengan Daffa.

Mendengar ucapan Ello, Reno bergegas ke UKS untuk melihat keadaan Edith. Ia ingin memulai semua dari awal dan menjadi kakak yang baik untuk Edith.

Sheren diam diam tersenyum. Ia tahu Bintang menyusul Edith dan dapat di pastikan ia pasti akan membela dirinya, buktinya Edith sampai masuk ke UKS.

Yang lain menyusul Reno. Tidak ada yang sadar dengan senyuman Sheren kecuali satu orang.

Bintang baru selesai mengobati luka Ilane dan memasangkan perban pada lengan nya. Saat akan berdiri ia melihat ke arah pintu yang terbuka.
Disitu ia melihat Reno menatap nya dingin dan tanpa aba aba menonjok dirinya Bintang yang tidak siap terjatuh. Sudut bibir nya memar karena pukulan kuat Reno.

"Lo apain adik gue hah. Cowok apaan lo yang ngehajar cewek. " Cerca Reno dan kembali menarik Bintang.

Bintang menyerengitkan kening nya. Seperti nya Reno salah paham pada dirinya. Ia hanya menatap datar Reno, luka memar itu seakan tidak ada apa apanya bagi dirinya.

"Gue gak ngelakuin itu ke Ed. Gue liat dia kayak orang frustasi di Rooftop tangan nya luka karena kukunya. Gue bawak dia buat ngobatin. " Kini ia menjelaskan semua nya. Ia tidak mau disalahpahami bahwa ia menyakiti Edith.

Reno menahan emosi nya dan mendekati Edith. Ia melihat perban di kedua tangan itu dan rambut adik nya pun masih sedikit berantakan. Seingat nya Edith tidak pernah seperti ini, apa alasan nya. Ia menatap miris, bahkan ia tidak tahu hal seperti ini.

Tangan Ilane yang digenggaman Reno bergerak. Reno yang menatap itu segera melihat nya. Raut khawatir itu sangat jelas.

"Dith.gimana lo gakpapa kan, kenapa bisa sampe begini ha. "

Ilane menatap linglung sekeliling nya. Matanya beralih ke arah tangan nya yang di genggam Reno dan segera melepaskan nya. Ilane mencoba mengingat kejadian yang ia alami, tertegun ia benar benar melihat bayangan masa lalu itu. Ekspresi nya kosong, ia selalu ingin melupakan  segala yang di masa lalu tapi bahkan sekarang setelah ia pindah jiwa ia masih tidak lupa kejadian itu.

Semua di ruangan itu menatap Ilane. Sheren yang melihat itu segera mendekati Ilane.

"Hiks Dith aku minta maaf ini semua salah aku. Kamu bisa ngelakuin apa pun ke aku tapi tolong maafin aku, aku gak sengaja nyentuh kamu a-aku gak tau kalo kamu jijik sama sentuhan ku maaf. " Kini kata kata licik itu seakan bom bagi semua nya.

David yang melihat Sheren menangis sedih pun tidak tahan dan berkata,"Lo cuman pura pura kan. Segitu bencinya lo sama Sheren bahkan sampai jijik sama sentuhan nya. "

"Bangke kompor banget lo vid. " Balas Ucup yang sedari tadi hanya menonton. Jujur ia sungguh kesal kenapa David ini lambe nya seperti wanita saja.

"Kenapa gue emang bener kan. "

Daffa menatap jenuh.

"Berisik.Ren bawak Edith pulang gih kayak nya dia shock karena sesuatu. " Setelah mengatakan itu Daffa pergi meninggalkan UKS ia tidak akan mengikuti pelajaran ada hal yang harus di urus nya.

Reno yang mendengar itu langsung tersadar dan membawa Ilane pulang. Ia akan menayai hal ini di rumah.

Sedangkan Bintang hanya menatap  kepergian mereka dan meninggal kan UKS.


Gimana part ini?

Ada pesan buat pemain SV?

Ilane?

Bintang?

Reno?

Sheren?

Atau

David?

Ucup?

Daffa?

Atau barangkali buat yang nulis hehe.

Yuk komen👉🏻

Thanks ya buat yang udah mampir di cerita yang gak seberapa ini.Buat semua vote dan komen nya juga:)

Sampai jumpa di part selanjutnya!

Tbc.

020621

strange villainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang