HAPPY READING...
Malam itu Ilane kembali ke kamar nya. Menatap langit langit kamar dan menghela napas. Ia benar benar bosan, mungkin ini yang dirasakan Edith kesepian sampai ia mengalihkan semua nya dengan mencoba mencari perhatian pada semuanya.
Saat ia menuruni tangga, Reno yang tampak sudah siap untuk pergi.
"Mau kemana lo. Ini udah malam jangan keluyuran. " Ucap Reno.
Ilane balas menatap Reno, "mirror please. Lo emang mau kemana. " Sambar nya dan kembali melangkah.
"Ck.ngeyel banget lagian gue cowok lo cewek beda dong. " Sengit Reno. Ia tidak mau jika terjadi apa apa dengan Ilane maka ia yang akan di salahkan nanti.
"Gue mau cari angin."
Tanpa menunggu jawaban Reno, Ilane langsung pergi meninggalkan nya sendiri.
Ilane hanya berjalan tanpa tujuan. Lebih baik setidaknya daripada di dalam rumah yang membosankan.
Kini ia berhenti di sebuah taman. Memilih duduk di bangku kosong memandang langit gelap.
Rambut hitam nya tersapu angin, mata hitam yang terpejam dengan bulu mata lentik.
Jauh di lubuk hatinya ada rasa tidak percaya atau lebih seperti mimpi bisa Bertrasmigrasi jiwa seperti ini. Ia pikir akan mendapat kehidupan baru yang tenang ternyata sama saja.
Setidaknya ia pergi dari kehidupan kelam nya dulu. Sifat datar, dingin, anti sosial tatapan kosong itu semua adalah sebuah akibat. Tidak merasakan rasa sakit hingga frustasi tanpa seorang pun tahu. Rasa takut itu sudah lama hilang.
Sial.
Selalu terbayang akan masa kelam itu bahkan sampai ke kehidupan baru ini. Mata hitam pekat itu terbuka dan bertambah dingin.
Ilane memutuskan berjalan kembali mengikuti kemana arah membawa nya.
Saat hendak menyebrang, Ilane tidak menyadari adanya motor yang melaju hingga suara teriakan membawanya kembali.
"WOE MINGGIRRR. " Teriak orang itu.
Ilane terusan hingga suara sentuhan motor dan aspal itu terdengar. Ah, sial ia benar benar tidak fokus.
"LO GILA YA."
Ilane menatap ke arah seorang pria yang terjatuh dan mendekatinya. Sekejap ekpresi linglung itu berganti dengan kedinginan.
"Lo ngapain sih di sini. Bikin orang celaka aja.kalo mau bunuh diri jangan gini nyusahin ntar. " Cerca nya.
Ilane menatap malas lelaki ini, begitu lebay. Tidak ada kesan baik bahkan jika lelaki ini adalah orang yang disukai Edith. Yup, lelaki itu adalah Bintang.
"Tanggung jawab. " Ucap Bintang.
Ilane hanya menatap seakan berkata
Kenapa harus gue."Lo bikin gue jatuh. Sial tau gak ketemu lo. " Balas Bintang.
*****
Ilane memutuskan membawa pulang Bintang karena lelaki itu ngotot menyuruh nya bertanggung jawab.
Dengan malas ia membersihkan luka lecet Bintang dan mulai mengoleskan obat.Bintang menatap datar Ilane. Jika dulu Edith pasti akan mengambil kesempatan pada dirinya tapi sekarang melihat tatapan tanpa minat Ilane padanya membuatnya merasa aneh,Seolah ada yang hilang.
Dari arah nya dapat melihat wajah Ilane dengan jelas, mata itu sama tetapi rasanya berbeda. Mata yang dulu berbinar itu seakan redup dan itu sangat menganggu Bintang.
Ia selalu menghindari Edith karena setiap kali ia melihat Edith maka akan teringat semua kenangan mereka. Kisah mereka yang dulu sangat dekat namun karena kejadian itu semua nya selesai.
Egois memang karena ia menjadikan Sheren benteng agar Edith menjauhi dirinya tapi malah Sheren yang terkena imbas nya.
"Lain kali jalan pake mata jangan bengong. Lo bukan kucing yang nyawanya sembilan. " Ucap Bintang. Tidak pernah sekalipun suasana antara dirinya dan Edith se canggung ini.
Setiap didekat Edith ia berusaha membentengi diri dengan acuh tak acuh nya. Tapi melihat Edith sekarang yang tidak merespon bahkan seakan mereka orang asing membuat nya geram dan kesal.
"Udah selesai jadi sekarang lo pulang. " Kata Ilane.
Bintang menatap dalam Ilane. Dan memutuskan pergi dengan cepat tanpa mengucapkan terimakasih.
Dalam kamar.
Ilane keluar dari kamar mandi sehabis bersih bersih. Berjalan kearah lampu dan mematikannya.
Setiap kali melihat Bintang ada rasa aneh pada dirinya. Seakan ada rasa kecewa yang besar tapi ia tidak tahu hal itu.
Ia tidak mau ambil pusing karena mungkin saja ini rasa Edith ya rasa Edith. Ia tidak mungkin memiliki rasa semacam itu.
Akhirnya ia memilih menutup mata.
Vote dan komen ya zeyeng biar aku cepat up nya dan semangat.kalo rame entar aku usahain ngetik nya panjang panjang banget tiap chapter😘.
See you.
160521

KAMU SEDANG MEMBACA
strange villain
Fantasy(My Original Story) Ilane Kenza remaja biasa tidak ada yang istimewa dan monoton. Keseharian hanya berdiam dalam kamar menghabiskan membaca novel. Saat pulang sekolah, hujan turun dengan deras dan Ilane tersambar petir hingga mati. Murni karya sen...