13 | The Lethe

199 22 110
                                    

Rebakan segelintir riak yang memecah berangkal karang, tergulung-gulung tersapu angin. Airnya tampak menderai-derai, bergerak sesuai terpaan dan kemilau ujungnya ditempa samar binaran rembulan. Menciptakan aroma khas laut yang menyegarkan pula. Di sini sunyi, bebas, damai. Seperti sebelumnya, Ryu tidak pernah menyangka ia dan Yunhee akan menghindari serangan Yunki hingga sejauh ini.

Pukul dua dini hari, sebentar lagi fajar sudah akan menjemput mereka dari haluan ufuk timur dengan megah dan hangatnya seperti biasa. Sementara keduanya masih memelihara senyap dan keheningan sedari tadi. Tidak tahu-menahu harus membuka suatu pembicaraan dan ujaran darimana. Tidak mengerti pula, sejak kapan Yunhee bisa menenggelamkan dirinya terlalu lama dalam kubangan diam seperti ini. Pada dasarnya keduanya lelah, melewati malam yang begitu panjang tanpa sebuah pengantar kata.

"Hee-ya?"

"Ryu?"

Keduanya menoleh usai memanggil dengan waktu yang bersamaan. Ryu mempersilahkan Yunhee untuk berbicara lebih dulu. Sekilas, kembali lagi ada keraguan yang tampak terlukis samar dari bayang kedua iris Yunhee. Wanita Bae memilih terkekeh garing, mencoba mencairkan suasana. Mendadak gugup, sekilas ia menghela napas dalamnya sebelum berucap. "Kenapa jadi canggung sekali, sih?"

"Kau baik-baik saja?" tanya Yunhee lagi sambil menoleh. Dan sekali lagi, Ryu hanya mengangguk. Tiga detik setelahnya Yunhee hanya berdecih, menunjukkan ketidaksetujuannya. Baik-baik saja apanya, jelas-jelas wajahnya memar begitu. Jadi di sini, yang bodoh Yunhee sebab bertanya padahal sudah tahu ; atau juga tentang jawaban Ryu yang tidak semestinya?

"Bohong." Yunhee bertutur seraya menatap Ryu. Kemudian langsung mengambil tangannya, seperti akan diajak pergi. Ryu tidak beranjak, dan malah menunduk guna memirsa tangannya yang digenggam oleh wanita Bae. "Ayo pergi beli obat, di toko depan."

"Kau harus mengobati lukamu atau setidaknya membersihkannya agar tidak infeksi. Apalagi terkena angin kencang, nanti jadi semakin perih." Yunhee sudah berniat menapak jangkahan pertamanya pada dinginnya aspal, tetapi jelas tubuh Ryu tidak bergerak sama sekali. Entah apa yang sedang ada pada renungannya, tapi Yunhee dapat bersaksi bahwa malam itu Ryu sama kacaunya dengan dirinya. Bahkan, ia tidak pernah melihat pribadi Ryu yang menatapnya tanpa arah, seperti kehilangan separuh jiwanya begini. Yang diam-diam sukses menyentak sesak pada dadanya.

"Ayo, Ryu." Wanita Bae dengan sabarnya masih mengajak, dengan nada hangat yang jarang di tampakkan. "Atau kau mau di sini dan menunggu, saja? Biar aku membelinya sendiri?"

Yunhee pada akhirnya melepas genggamannya. Memilih pergi sendirian, karena bagaimanapun keadaan Ryu sedang tidak baik-baik saja dan butuh perawatan. Maka dengan itu wanita Bae pergi menuju minimarket depan yang ya, jaraknya sedikit jauh tapi masih bisa terlihat jelas di pelupuk mata.

Pada setiap tapakan kakinya yang mulai kaku karena digerus dingin, Yunhee merasa ada langkah kaki yang menyusul dirinya dari belakang. Semakin cepat, semakin jelas. Langkahnya seperti membubuhkan seluruh beban dan lukanya. Dan itu Ryu. Ryu memeluknya dari belakang hingga sontak tubuhnya terhuyung ke belakang pula. Di tengah gaun tipis yang bawahnya robek karena tercantuk besi itu, seketika Yunhee dapat merasakan perpindahan hangat tubuh Ryu yang menembus punggungnya.

"Jangan pergi," pintanya lirih.

Yunhee tersenyum singkat, lantas mengusap tangan Ryu yang ada pada selangka lehernya. "Iya, tidak pergi."

"Hee-ya," panggil Ryu dengan nada yang sudah tidak terkira lagi seberapa dalamnya. Sukses membuat bulu romanya merinding dari belakang. Menciptakan getaran ilusi pada kedua daun telinga saat suara itu mengudara. "Apa bertemu denganmu adalah sebuah kesalahan?"

"Kenapa semua orang mengucapkan itu kepadaku. Kenapa, mereka menatapku seolah bertemu denganmu adalah kutukan untukku." ucap Ryu dengan nada sedikit kesal sebab teringat bagaimana teman-temannya selalu berujar, jauhi Yunhee. Dia bukan wanita yang baik.

The lethe ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang